Perjalanan Panjang Gian Piero Gasperini Meraih Trofi Pertama

Membuyarkan segala keraguan dan prediksi miring

Intinya Sih...

  • Gian Piero Gasperini meraih gelar juara Liga Europa (UEL) untuk pertama kalinya pada 2023/2024.
  • Ia menjadi manajer tertua yang meraih gelar juara dalam sejarah UEL setelah 30 tahun berkarier sebagai pelatih.
  • Gasperini harus menjalani empat kali pemecatan dari empat klub yang pernah ia tangani, termasuk Inter Milan dan Palermo.

Gian Piero Gasperini sukses membawa Atalanta menjuarai Liga Europa (UEL) untuk pertama kalinya pada 2023/2024. Ia menjadi manajer tertua yang meraih gelar juara dalam sejarah UEL. Pencapaian ini begitu istimewa bagi pelatih yang kini berusia 66 tahun itu.

Sebab, trofi ini merupakan yang pertama baginya dalam 30 tahun berkarier sebagai pelatih. Gasperini harus menjalani perjalanan berat dalam meraih gelar juara pertamanya itu. Hebatnya lagi, trofi pertama yang Gasperini menangi merupakan kompetisi antarklub Eropa. Intip perjalanan panjang Gian Piero Gaseprini meraih trofi juara pertamanya melalui ulasan berikut. 

1. Namanya melambung setelah membawa Genoa promosi ke Serie A Italia pada 2006/2007

Perjalanan Panjang Gian Piero Gasperini Meraih Trofi PertamaGian Piero Gasperini (x.com/FIFAcom)

Gian Piero Gasperini mengawali kariernya sebagai pelatih tim muda Juventus pada 1994. Juventus merupakan klub pertamanya saat masih menjadi pemain. Gasperini kemudian menerima penawaran dari FC Crotone pada musim panas 2003.

Ia melatih klub tersebut dalam dua periode pada Juli 2003--Desember 2004 dan April 2005--Juni 2006. Gasperini kemudian hengkang ke Genoa pada Juli 2006. Ia berhasil membawa Genoa promosi ke Serie A Italia pada 2006/2007. Namanya mulai dikenal sejak saat itu.

Baca Juga: Daftar Juara UEFA Europa League Sejak 1971, Terbaru Atalanta

2. Dipecat empat kali dalam kariernya, termasuk gagal total di Inter Milan pada 2011/2012

Perjalanan Panjang Gian Piero Gasperini Meraih Trofi PertamaGian Piero Gasperini (legaseriea.it)

Gasperini harus melalui empat kali pemecatan dari empat klub yang pernah ia tangani, yaitu Crotone, Genoa, Inter Milan, dan Palermo. Ia pertama kali dipecat saat melatih Crotone pada Desember 2004. Gasperini kehilangan pekerjaanya setelah Crotone hanya meraih 1 kemenangan dalam 10 pertandingan Serie B.

Genoa menjadi klub kedua yang memecatnya pada November 2010. Presiden Genoa, Enrico Preziosi, mengatakan pihak manajemen tidak puas dengan hasil-hasil buruk serta tidak melihat adanya perkembangan signifkan usai menghabiskan dana 30 juta euro atau Rp521 miliar untuk belanja pemain. Pemecatan yang paling parah terjadi ketika melatih Inter Milan pada 2011.

Gasperini hanya memainkan lima pertandingan kompetitif bersama Inter Milan pada awal 2011/2012. Ia tidak meraih kemenangan sama sekali dalam lima laga laga itu. Dilansir La Gazzetta Dello Sport, eks Presiden Inter Milan, Massimo Moratti, mengatakan tidak menyesal memecat Gasperini. Moratti beralasan sang pelatih tidak memberikan hasil yang diinginkan.

Pemecatan teraneh ia alami saat melatih Palermo. Gasperini dipecat dua kali pada 2012/2013. Ia dicopot dari jabatannya pertama kali pada 4 Feburari 2013. Presiden Palermo kala itu, Maurizio Zamparini, memperkerjakan Gasperini lagi 20 hari kemudian. Namun, Zamparini memecat Gasperini untuk kedua kalinya pada 11 Maret 2013. Artinya, periode kedua sang manajer di Palermo tidak sampai sebulan.

3. Kalah tiga kali di final Coppa Italia bersama Atalanta sebelum menjuarai UEL 2023/2024

Perjalanan Panjang Gian Piero Gasperini Meraih Trofi PertamaGian Piero Gasperini (uefa.com)

Gian Piero Gasperini mengalami periode terbaiknya sebagai pelatih saat menangani Atalanta sejak musim panas 2016. Ia meloloskan Atalanta ke Liga Champions Eropa untuk pertama kalinya pada 2019/2020. Namun, Gasperini belum mempersembahkan gelar juara apa pun kepada klub berjuluk La Dea itu.

Ia sebenarnya berhasil membawa Atalanta lolos sampai babak final Coppa Italia sebanyak tiga kali. Namun, semuanya berakhir dengan kekalahan. Atalanta kalah 1-2 atas Lazio pada final Coppa Italia 2018/2019. La Dea juga takluk dua kali atas Juventus di final Coppa Italia pada 2020/2021 dan 2023/2024. Gasperini akhirnya berhasil memenangkan trofi pertama untuk Atalanta sekaligus dalam kariernya saat mengalahkan Bayer Leverkusen dengan skor 3-0 pada final Liga Europa 2023/2024.

Gian Piero Gasperini harus melalui empat kali pemecatan dan tiga kekalahan di final Coppa Italia sebelum bisa meraih trofi pertamanya selama berkarier. Maka dari itu, pencapaian Gasperini meraih gelar juara UEL patut diberikan apresiasi lebih. Hebatnya lagi, Atalanta mengalahkan Bayer Leverkusen yang musim ini sedang moncer. Mereka belum pernah kalah di semua kompetisi pada 2023/2024 hingga akhirnya takluk di laga puncak UEL 2023/2024 oleh Atalanta. Gasperini layak dianggap sebagai pelatih legendaris dan tersukses dalam sejarah Atalanta.

Baca Juga: Lika-liku Karier Ademola Lookman, Pahwalan Atalanta di UEL 2023/2024

Audi Rahmantio Photo Verified Writer Audi Rahmantio

Penggemar berat sepak bola terutama sepak bola Eropa dan sangat passionate dalam menulis konten artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya