Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Awal 2025 yang Buruk Bagi Persebaya Surabaya

Pemain Persebaya Dejan Tumbas (kiri) berebut bola dengan pemain Malut United Yance Sayuri (kanan) di laga BRI Liga 1 2024/2025, Jumat (17/1/2025). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/tom.

Jakarta, IDN Times - Persebaya Surabaya sempat jadi tim yang menakutkan di Liga 1 2024/25. Permainan yang efektif dan klinis, menjadikan mereka sebagai salah satu kandidat juara liga.

Akan tetapi, pada awal 2025 ini, Persebaya justru menunjukkan penurunan performa. Bahkan, sejak Desember 2024, aroma penurunan itu sudah terasa ketika Persebaya kalah dari Bali United.

Dalam dua laga awal Liga 1 di 2025 ini, Persebaya kalah dari PSS Sleman dan Malut United. Sebenarnya, apa yang terjadi dengan tim berjuluk 'Bajul Ijo' itu?

1. Sampai merasakan kekalahan pertama di kandang

Persebaya Surabaya (putih) dalam laga menghadapi Malut United pada putaran pertama Liga 1 Indonesia 2024/2025. (instagram.com/officialpersebaya)

Saking menurunnya performa Persebaya ini, mereka sampai merasakan kekalahan pertama di kandang. Itu terjadi ketika mereka bersua Malut United, ketika mereka kalah 0-2.

Di laga ini, Persebaya sejatinya mampu mengimbangi permainan Malut United. Namun, kurang klinisnya mereka menyelesaikan peluang, membuat mereka kalah. Apa yang terjadi di laga ini, adalah buntut dari masalah mereka sejak kalah dari Bali United.

2. Kreativitas yang hilang, dan sulit mengatasi transisi

default-image.png
Default Image IDN

Dalam tiga laga terakhir yang Persebaya lakoni di Liga 1 2024/25, mereka harus kehilangan pemain andalan mereka, Francisco Rivera. Absennya eks penggawa Madura United itu menghilangkan sisi kreativitas serangan tim.

Tidak adanya Rivera membuat Persebaya kehilangan sosok yang bisa melakukan umpan terobosan, serta pengacak pertahanan lawan dengan dribelnya. Alhasil, Bruno Moreira harus bekerja sendirian, sehingga serangan Persebaya mudah dimentahkan.

Selain itu, didorongnya Mohammed Rashid lebih ke depan untuk menggantikan peran Rivera, membuat lini tengah Persebaya makin keropos. Alhasil, mereka gagap dalam mengatasi transisi hingga serangan balik lawan.

Buntutnya, pertahanan Persebaya lebih mudah diacak-acak lawan. Tak pelak, dalam tiga laga terakhir, mereka sudah kebobolan tujuh gol, dan hanya sekali mencetak gol ke gawang lawan.

3. Hanya kata maaf yang terucap

Kapten Persebaya Bruno Moreira bersama pelatih Paul Munster saat konferensi pers. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Menyadari situasi buruk yang dialami timnya ini, pelatih Persebaya Paul Munster pun meminta maaf. Ungkapan maaf ini hadir selepas 'Bajul Ijo' kalah dari Malut United di Gelora Bung Tomo.

"Kami semua minta maaf kepada Bonek, Bonita, dan semua orang atas kekalahan ini. Kami kalah karena diri kami sendiri. Ke depan, kami akan fokus kembali, menatap laga berikutnya dengan lebih baik," kata Munster, dilansir situs resmi klub.

Potensi Persebaya Surabaya untuk bersaing menjadi juara masih ada di Liga 1 2024/25. Akan tetapi, jika mereka tidak segera mengatasi hal ini, bisa-bisa mereka terlempar dari papan atas klasemen sementara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us