Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Awal Buruk Karier Kepelatihan Sandro Wagner Bersama Augsburg

ilustrasi pelatih sepakbola
ilustrasi pelatih sepakbola (pexels.com/Vladimir Chake)
Intinya sih...
  • Timnas Jerman menolak pengunduran diri Sandro Wagner
  • Sandro Wagner cuma baru mempersembahkan 3 kemenangan dan 1 keimbangan bagi Augsburg dari 11 laga pertama pada 2025/2026
  • Augsburg sebetulnya menunjukkan indikasi yang positif bersama Sandro Wagner
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Augsburg menjadi salah satu pesakitan pada awal Bundesliga Jerman 2025/2026. Tim yang terbentuk pada 1907 itu hanya meraih 7 poin dari 8 pertandingan pertama yang merupakan hasil 2 kemenangan, 1 keimbangan, dan 6 kekalahan. Ini membuat mereka berada di jangkauan degradasi.

Sang pelatih, Sandro Wagner, jelas menjadi orang yang paling mendapat sorotan. Perhatian mengarah makin tajam kepadanya karena ini merupakan musim debutnya sebagai juru taktik di level senior. Sempat dipuji-puji, kini kemampuan pria berusia 37 tahun tersebut dipertanyakan.

1. Timnas Jerman sempat menolak pengunduran diri Sandro Wagner

Sandro Wagner resmi menjadi pelatih Augsburg pada 28 Mei 2025. Mantan pemain berposisi penyerang ini bergabung dari Timnas Jerman. Ia memang merupakan salah satu asisten di bawah komando Julian Nagelsmann sejak 2023. Menariknya, sebelum momen tersebut, Timnas Jerman sebetulnya sempat menolak pengunduran diri dari Wagner. Mereka tidak ingin kehilangannya karena memang sangat puas dengan kinerjanya.

Namun, Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) akhirnya merelakan kepergian salah satu pelatih muda bertalentanya tersebut. Mereka memahami ambisinya untuk mulai berkiprah sebagai kepala pelatih di level senior. Sebelum Augsburg, Wagner memang belum pernah merasakan momen semacam itu. Ia sempat menjadi kepala pelatih Unterhaching pada 2021—2023. Namun, ini terjadi di kompetisi kasta keempat di Jerman.

Sisanya, selain menjadi asisten Nagelsmann di Timnas Jerman senior, Wagner cuma baru memiliki pengalaman sebagai pelatih striker Timnas Jerman junior (2020—2021), kepala pelatih Unterhaching U-19 (2021), dan asisten Timnas Jerman U-20 (2023). Namun, penolakan awal yang ditunjukkan DFB ketika Wagner mengundurkan diri menjadi salah satu indikasi potensinya. Itu mengapa Augsburg sangat yakin kepadanya sehingga menunjuknya sebelum 2025/2026 dimulai.

2. Sandro Wagner cuma baru mempersembahkan 3 kemenangan dan 1 keimbangan bagi Augsburg dari 11 laga pertama pada 2025/2026

Sayangnya, Sandro Wagner tidak mengawali karier kepelatihannya di level senior dengan membahagiakan. Ia memang berhasil membawa Augsburg memulai 2025/2026 dengan kemenangan beruntun. Mereka menaklukkan Halleshcer FC di DFB-Pokal dengan skor 2-0 dan menang 3-1 atas Freiburg pada partai perdana di Bundesliga.

Namun, setelahnya, mereka menelan empat kekalahan beruntun dari Bayern Munich (2-3), St. Pauli (1-2), FC Mainz (1-4), dan Heidenheim (1-2). Wagner sempat berhasil membuat Augsburg bangkit. Mereka menang atas Wolfsburg dengan skor 3-1 dan menahan FC Koeln 1-1.

Akan tetapi, Wagner dan Augsburg kembali terjungkal. Mereka dibantai RB Leipzig 0-6. Augsburg juga harus angkat kaki dari DFB-Pokal usai disingkirkan tim kasta kedua, VfL Bochum, pada ronde kedua dengan skor 0-1. Teranyar, tim berjuluk Fuggerstaedter ini menyerah dari Borussia Dortmund di kandang sendiri, WWK ARENA, pada Jumat (31/10/2025) waktu setempat akibat gol tunggal Serhou Guirassy.

3. Augsburg sebetulnya menunjukkan indikasi yang positif bersama Sandro Wagner

Di balik hasil yang mengecewakan, Augsburg sebetulnya menunjukkan sejumlah indikasi yang positif di bawah asuhan Sandro Wagner. Mereka sudah terlihat berusaha untuk menjadi tim yang ofensif. Salah satu buktinya adalah koleksi 12 gol yang dimiliki. Per 1 November 2025, jumlah tersebut menempatkan mereka sebagai kontestan paling produktif ketujuh. Padahal, di klasemen sesungguhnya, Augsburg hanya berada di posisi 15.

Selain itu, Augsburg juga menunjukkan daya juang yang begitu tinggi. Situs resmi Bundesliga mencatat, Augsburg merupakan peserta dengan distance covered paling jauh, yaitu 1.092 kilometer. Mereka juga menjadi tim yang paling sering memenangkan duel (925 kali). Sementara data dari FBRef menunjukkan, Augsburg tercatat sebagai klub yang paling banyak melakukan tackle (141) dan memenangkannya (88).

Sayangnya, Augsburg masih sangat lemah dalam urusan pertahanan. Mereka menjadi tim yang paling sering kebobolan dengan 21 gol. Gawang Jeffrey Gouweleeuw dan kolega juga sudah menerima 45 tembakan, terbanyak kedua di bawah Heidenheim (46). Selain itu, daya juang yang tinggi juga ternyata berujung dengan agresivitas yang berlebihan. Augsburg menjadi tim yang paling sering melakukan pelanggaran (126) dan kolektor kartu kuning terbanyak (30).

Sehari sebelum kalah dari Borussia Dortmund pada Jumat (31/10/2025), Sandro Wagner mengungkapkan bahwa dirinya mendapat dukungan penuh dari manajemen untuk terus memimpin tim meski belum bisa memberikan hasil memuaskan. Sejak awal, Augsburg memang menaruh kepercayaan yang cukup besar kepada Wagner. Mereka mengontraknya hingga 3 tahun.

Sejumlah aspek permainan Augsburg sejauh ini bersama Wagner juga memang menjanjikan. Namun, progres tersebut tentu harus dibarengi dengan hasil akhir. Jika tidak, alih-alih menjadi kuda hitam bersama pelatih muda potensial, Augsburg bisa jadi malah berakhir bermain di kasta kedua, sesuatu yang terakhir kali mereka rasakan pada 2011.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Sport

See More

3 Lulusan Akademi Real Madrid di Bundesliga 2025/2026

02 Nov 2025, 11:14 WIBSport