Beda Jalan Demi Keberlanjutan Program

- Zainudin Amali mundur sebagai Menpora setelah terpilih jadi Waketum PSSI
- Erick Thohir tidak mundur dari PSSI meski diharapkan banyak orang
- Erick berjanji tidak akan menjadikan sepak bola sebagai anak emas
Jakarta, IDN Times - Beda jalan ditempuh oleh Erick Thohir dalam menyikapi peran barunya. Dia memutuskan untuk mengemban jabatan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga serta Ketua Umum PSSI dalam waktu yang bersamaan.
Tak ada yang salah, karena FIFA juga merestui, sesuai statuta yang berlaku. Erick menyatakan ada misi yang diembannya agar jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI tak terlalu prematur berhenti. Dia mau menyelesaikan misinya untuk keberlanjutan program perkembangan sepak bola nasional.
1. Erick janji tak akan konflik kepentingan

Erick menjamin tak akan bersikap bias ketika menjalani tugasnya. Sebagai Menpora, Erick akan mengutamakan olahraga, bukan sepak bola.
"Tidak mungkin saya sebagai Menpora, anak emasnya sepak bola, enggak. Anak emas saya nanti itu cabang olahraga unggulan, yang 13 atau 14 itu. Dan tentu olahraga yang lain, kita tata ulang," kata Erick.
2. Gak ada aturan yang dilanggar

Pada dasarnya, gak ada aturan yang dilanggar Erick. Sebab, Statuta FIFA memperbolehkannya, asalkan tak ada benturan kepentingan dalam perannya. Terlebih,, program Erick di PSSI belum berjalan hingga tuntas karena masa baktinya masih hingga 2027.
"Tadi pagi saya dapat surat FIFA, yang menyatakan secara statuta dengan track record saya yang sudah ada selama ini di sepak bola itu tidak ada benturan kepentingan. Jadi saya clean and clear, nah tentu sebagai Menpora saya jaga keseimbangan itu," kata Erick.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, sebenarnya sudah memberikan restu lewat Presiden Prabowo Subianto saat jumpa di New York beberapa waktu lalu. Menurut Gianni, Erick telah bekerja dengan baik sebagai Ketua Umum PSSI. Apalagi, rekam jejaknya di sepak bola juga panjang, termasuk sebagai pemilik Inter Milan.
"Tidak apa-apa, tentu saja, tidak apa-apa (rangkap jabatan Ketum PSSI dan Menpora). Pak Erick Thohir telah menunjukkan di masa lalu bahwa beliau multitalenta. Beliau dapat melakukan banyak hal dengan sangat baik," kata Gianni.
3. Zainudin Amali sempat mundur, dari Menpora

Jalan Erick memang berbeda dengan Zainudin Amali. Pada Februari 2023, Amali yang terpilih sebagai Waketum PSSI memutuskan untuk mundur sebagai Menpora. Dia mengambil sikap, karena sadar posisi Menpora dan petinggi federasi tak bisa berjalan secara beriringan.
Tak lama setelah didapuk sebagai Waketum PSSI, Amali memutuskan menanggalkan jabatannya sebagai Menpora. Ternyata, dia memang ingin menghindari konflik kepentingan.
"Sebagai Menpora, tidak fair. (Tidak) etis, mengurus semua cabor tapi tiba-tiba hanya fokus urus satu cabor. Makanya saya sampaikan, konsekuensi saya harus mundur," ujar Amali kala itu.


















