Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Persebaya.id/Satrio Wicaksono

Julukan 'The Giant Killer' yang belakang disematkan ke Persebaya memang tak salah. Dalam partai klasik kontra PSM yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya pada Sabtu (10/11) malam, Juku Eja dilibas tiga gol tanpa balas.

Sanggup menahan gempuran pada 30 menit awal, tembok belakang timtamu runtuh saat Steven Paulle lakukan blunder. Palang pintu asal Prancis tersebut salah membuang bola sapuan Wasyiat Hasbullah. Winger gesit milik tuan rumah, Ferinando Pahabol, tak sia-siakan peluang emas di muka gawang Rivky Mokodompit.

Masuknya David da Silva menambah daya gedor Green Force. Top skorer Liga 1 itu gandakan keunggulan saat pertandingan menginjak menit 67. Tak banyak mendapat ancaman, agresifitas Persebaya tetap stabil hingga gol pamungkas lahir dari kaki Fandry Imbiri.

1. Persebaya sukses taklukkan semua tim kandidat juara

Persebaya.id/Satrio Wicaksono

Ada catatan unik dari kemenangan Persebaya di Hari Pahlawan. Bajul Ijo sukses menekuk seluruh tim penghuni zona tiga besar alias para kandidat juara. Sebelumnya ada Persib (1-4, Pekan ke-26) lalu Persija (3-0) pada pekan kemarin. Kendati skuat asuhannya tampil moncer, Djadjang Nurdjaman enggan besar kepala.

"Anak-anak bermain luar biasa. Kami akhirnya berhasil memenuhi target poin aman, 41 poin. Kami tidak membidik posisi berapa. Namun, kami bertekad meraih kemenangan demi kemenangan dalam laga tersisa," pungkas si juru taktik dalam jumpa pers selepas waktu normal rampung seperti dikutip dari laman Persebaya.id.

Poin maksimal di hadapan Bonekmania teguhkan tempat Rendi Irwan beserta kolega di papan tengah. Mereka duduki peringkat 10 klasemen sementara dengan torehan nilai 41, samai koleksi Arema FC dan Persipura.

2. Rapuhnya sektor belakang jadi alasan utama kekalahan PSM

Editorial Team

Tonton lebih seru di