Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belajar Dari Pemecatan Shin, PSSI Diminta Mulai Mitigasi Media Sosial

Sesi jumpa pers temuan Drone Emprit soal Shin Tae Yong di media sosial. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Sesi jumpa pers temuan Drone Emprit soal Shin Tae Yong di media sosial. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Intinya sih...
  • PSSI harus belajar dari keriuhan di media sosial pasca pemecatan Shin Tae Yong.
  • PSSI perlu mengembalikan iklim yang kondusif di sepak bola nasional dengan mitigasi isu di media sosial.
  • PSSI wajib sadar akan doxing dan iklim tidak sehat, melakukan mitigasi terukur, dan menggunakan pihak ketiga untuk bantuan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Founder Football Institute Budi Setiawan mengungkapkan PSSI harus belajar banyak dari keriuhan selepas pemecatan Shin Tae Yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia. Mereka harus mulai mitigasi isu di media sosial.

Pemecatan Shin berakhir riuh di media sosial. Publik terbagi ke dalam beberapa pihak, dan ada beberapa narasi tercipta. Hal itu menciptakan iklim yang tidak kondusif di sepak bola nasional. Budi menilai PSSI harus turun tangan mengembalikan kondisi itu.

1. Pergantian pelatih Timnas adalah hal lumrah

Rivaldo Pakpahan dan Shin Tae Yong, pemain dan pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2024. (Dok. PSSI)
Rivaldo Pakpahan dan Shin Tae Yong, pemain dan pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2024. (Dok. PSSI)

Budi menyebut, pergantian pelatih di tim nasional mana pun adalah hal lumrah. Namun, yang tidak sehat adalah perbincangan yang kerap berbuah doxing ketika berbeda pandangan.

"PSSI mengambil sebuah keputusan tepat dan kebijakan tidak populis, dengan menghentikan kontrak Shin. Namun, justru tercipta doxing yang jelas sudah tidak sehat, dan ini sudah bukan bicara konteks teknik sepak bola,” kata Budi.

2. PSSI harus sadar akan hal ini

Jumpa pers Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di Menara Danareksa. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Jumpa pers Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di Menara Danareksa. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Budi mengungkapkan, PSSI harus menyadari adanya doxing dan iklim yang tidak sehat ini. Sehingga, mereka wajib melakukan mitigasi terukur, terutama di media sosial, untuk mencegah keriuhan macam ini terulang di masa depan.

"Pertanyaannya PSSI sadar tidak terhadap hal ini? Ini yang harus dimitigasi oleh PSSI. Melalui siapa? Ya melalui Exco Media. Atau mungkin kerja sama dengan agensi yang lebih profesional dalam menangani isu-isu seperti ini," kata Budi.

3. PSSI bisa memakai pihak ketiga

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Partner Summit 2024. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Partner Summit 2024. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Untuk membantu mitigasi di media sosial ini, PSSI bisa menggunakan pihak ketiga, selain tentunya membalas isu yang ada secara langsung lewat konfirmasi. Federasi memiliki kekuatan untuk itu.

"Ada isu yang harus di-counter secara langsung oleh PSSI? Ya. Bahwa ada yang harus ditenderkan ke pihak ketiga untuk mengelola isu-isu lain, itu mungkin perlu juga dipertimbangkan. Dari kasus Shin ini, mereka harus melakukan mitigasi," kata Budi.

4. Aktivitas buzzer di balik tagar #STYStay

Shin Tae Yong bersama Timnas Indonesia (instagram.com/shintaeyong7777)
Shin Tae Yong bersama Timnas Indonesia (instagram.com/shintaeyong7777)

Badan yang mengkhususkan pada analisis di media sosial, Drone Emprit, menghadirkan temuan unik terkait pemecatan eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong. Dalam temuan itu, tampak ada buzzer yang terlibat.

Analis Drone Emprit, Slovenia Istiani, menyoroti adanya tagar #STYStay yang masif di media sosial. Selain dicuitkan akun organik dan publik, ada beberapa bot atau buzzer yang mencuitkan tagar ini.

"Ada akun yang kami tangkap polanya sama. Tidak hanya di X, tagar terorganisir ini banyak ditemukan di Instagram. Akun-akun ini banyak melakukan retweet untuk menaikkan engagement," kata Slovenia dalam sesi jumpa pers di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us