5 Pesepak Bola Bintang yang Seharusnya Tak Dilepas oleh Real Madrid

Samuel Eto’o memulai kariernya pertama kali di Eropa dengan membela tim muda Real Madrid. Ia bergabung dengan akademi Los Blancos pada 1997 ketika usianya masih 16 tahun. Sang penyerang tentu berharap bisa memiliki karier yang istimewa bersama klub ibu kota tersebut. Sayangnya, ia terpaksa menghabiskan sebagian besar waktunya dengan status pinjaman.

Sempat beberapa kali dipinjamkan, Eto’o kemudian dilepas secara permanen ke RCD Mallorca pada 2000. Secara mengejutkan, pemain asal Kamerun itu berkembang pesat di klub barunya. Dalam waktu 4 tahun, ia menciptakan 67 gol untuk Mallorca. Performa impresif itu ternyata membuat Barcelona kepincut dan membelinya pada 2004. Bersama Barcelona, karier Eto’o semakin melejit dan memenangi banyak sekali gelar juara.

Angel Di Maria bergabung dengan Real Madrid dari Benfica pada musim panas 2010. Ketika itu pemain asal Argentina ini digaet dengan nominal senilai 33 juta euro atau setara Rp541 miliar. Selama di Santiago Bernabeu, Di Maria tampil sangat impresif. Bahkan, ia berhasil mengantarkan klubnya memenangi trofi Liga Champions ke-10 pada musim 2013/2014.

Namun, secara mengejutkan, Di Maria justru dijual ke Manchester United pada musim panas tahun itu. Dana penjualan Di Maria digunakan oleh Real Madrid untuk merekrut James Rodriguez dari AS Monaco. Di Maria memang tampil biasa saja bersama Manchester United, namun kariernya kembali cemerlang sejak bergabung dengan Paris Saint-Germain.

Performa ciamik Claude Makelele bersama Celta de Vigo ternyata membuat Real Madrid jatuh hati. Alhasil gelandang asal Prancis itu langsung dibeli dengan biaya 14 juta euro atau setara Rp229 miliar pada musim panas 2000. Karier Makelele sendiri terbilang sangat hebat di Santiago Bernabeu.

Namun, tawaran sebesar 20 juta euro atau setara Rp328 miliar dari Chelsea tak bisa ditolak oleh Real Madrid. Di bawah asuhan Jose Mourinho, performa Makelele semakin impresif dan membuat lini tengah The Blues sangat dominan. Di samping itu, setelah menjual Makelele, Real Madrid harus menunggu hingga 11 tahun untuk bisa kembali lagi meraih trofi Liga Champions.

Setelah tampil apik bersama Chelsea, Arjen Robben direkrut oleh Real Madrid pada musim panas 2007. Saat itu ia dibeli dengan nominal biaya yang cukup besar, yakni 35 juta euro atau setara Rp574 miliar. Di musim debutnya, pemain asal Belanda ini menjadi sosok kunci di skuad Real Madrid.

Namun, terpilihnya kembali Florentino Perez sebagai presiden klub membuat klub jor-joran mendatangkan pemain bintang. Kondisi itu tentu saja membuat Robben kehilangan posisinya. Sejumlah pemain ternama pun akhirnya dijual, termasuk Robben. Ia kemudian melanjutkan kariernya di kompetisi Jerman dengan bermain untuk Bayern Munchen pada 2009. Di sana, Robben tampil sangat mencolok dan sukses memenangi 8 trofi Bundesliga dan 1 gelar Liga Champions.

Keputusan Real Madrid menjual Cristiano Ronaldo ke Juventus tentu menjadi salah satu langkah yang sangat buruk dalam sejarah klub. Padahal, pemain asal Portugal itu masih berada di performa terbaiknya pada tahun 2018. Apalagi, ia baru saja mengantarkan klub menjuarai trofi Liga Champions.

Kehadiran CR7 juga membuat Real Madrid menjadi kekuatan yang sangat menakutkan, baik di kompetisi domestik maupun Eropa. Selama 9 musim di Bernabeu, Ronaldo mampu mencetak 450 gol hanya dalam 438 pertandingan. Ia juga berhasil memecahkan banyak rekor selama berseragam Los Blancos.

Sayangnya, CR7 tetap dijual oleh Real Madrid ke Juventus dengan biaya senilai 117 juta euro atau setara Rp2 triliun. Di Turin, Ronaldo tetap tampil menawan dan mampu memenangi berbagai gelar domestik. Kini pria berusia 36 tahun itu kembali lagi membela klub lamanya, yakni Manchester United.

Apabila Real Madrid tak menjual para pemain itu, tidak menutup kemungkinan tim akan meraih lebih banyak gelar juara lagi. Menurutmu, transfer mana yang paling disayangkan?