7 Klub Eropa Terdampak Pengurangan Poin dalam 5 Tahun Terakhir

Beberapa di antaranya harus terdegradasi

Pengurangan poin menjadi salah satu hukuman yang banyak diterapkan liga di Eropa untuk mendisiplinkan klub beserta jajarannya yang tidak tertib. Sanksi ini dirasa tepat jika memang klub tersebut terbukti melakukan pelanggaran hukum, termasuk ulah suporternya. 

Dalam 5 tahun terakhir sudah ada sejumlah klub Eropa yang terdampak pengurangan poin imbas pelanggaran yang dilakukannya. Hukuman pengurangan poin sangat merugikan dan disebut mampu membuat jera suatu tim karena dapat membuat klub tersebut terdegradasi atau gagal promosi. 

Menariknya, sudah ada beberapa klub yang terdampak hukuman berat sepanjang pada 2023/2024. Siapa saja klubnya dan berapa poin yang dikurangi? Berikut daftar ketujuh klub Eropa yang terdampak pengurangan poin dalam 5 tahun terakhir. 

1. Bordeaux gagal promosi akibat ulah suporternya

7 Klub Eropa Terdampak Pengurangan Poin dalam 5 Tahun TerakhirPemain Bordeaux yang tengah merayakan kemenangan. (instagram.com/girondins)

Pada 2022/2023, Girondins Bordeaux terdampak pengurangan 1 poin akibat ulah suporternya yang menyerang salah seorang pemain Rodez. Pengurangan poin tersebut sangat berdampak pada nasib Les Girondis yang bahkan membuat mereka gagal promosi ke kasta tertinggi. Saat itu, laga playoff promosi ditiadakan dan hanya ada dua tim yang berhak melaju ke Ligue 1. 

Baca Juga: 4 Pemain Serie A 2023/2024 yang Pernah Menjadi Top Skor Serie B

2. Montpellier terdampak pengurangan poin akibat suporternya tawuran

7 Klub Eropa Terdampak Pengurangan Poin dalam 5 Tahun TerakhirPemain Montpellier saat merayakan gol. (instagram.com/mhscofficiel)

Pengurus Ligue 1 menetapkan pendisiplinan terhadap Montpellier pada November 2023. Keputusan ini dilatarbelakangi ulah suporter Montpellier yang melempar kembang api tepat di samping kiper Clermont Foot, Mory Diaw. Alhasil, pertandingan yang kemungkinan dimenangkan tim tuan rumah (4-2) justru harus dibatalkan. Tak hanya itu, La Paillade pun dihikum pengurangan satu poin. 

3. Nottingham Forest melanggar kebijakan Profitability and Sustainability Rules (PSRs)

7 Klub Eropa Terdampak Pengurangan Poin dalam 5 Tahun TerakhirPemain Nottingham Forest saat merayakan kemenangan. (instagram.com/officialnffc)

Pada musim ini, Nottingham Forest termasuk salah satu klub Inggris yang dihukum akibat melakukan pelanggaran aturan finansial Profitability and Sustainability Rules (PSRs). Kasus ini sebenarnya terjadi pada musim lalu ketika The Garibaldi catatan kerugian. Diketahui kerugian tim ini melebihi ambang batas sebesar 105 juta poundsterling (Rp2,1 triliun) selama 3 musim berturut-turut. Alhasil, Nottingham Forest dihukum pengurangan 4 poin, tetapi mereka sudah mengajukan banding atas putusan ini. 

4. Juventus terlibat masalah transfer pemain

7 Klub Eropa Terdampak Pengurangan Poin dalam 5 Tahun TerakhirPemain Juventus ketika merayakan kemenangan. (instagram.com/juventus)

Juventus terdampak kontroversi market value atau nilai pasar pemain pada 2022/2023. Dilansir Reuters, La Vecchia Signora terindikasi menaikkan harga pasaran pemain yang oleh badan keuangan di Italia dianggap sebagai praktik pemalsuan kalkulasi. Tim raksasa Italia ini pun akhirnya dihukum pengurangan 10 poin dan tidak dapat berlaga di turnamen antarklub Eropa pada 2023/2024. Sayangnya, keputusan ini cenderung kontroversial karena penilaian nilai pasar pemain merupakan aspek yang bias. Apalagi, hanya Juventus yang merasakan imbasnya ketika praktik tersebut cukup jamak dilakukan di sepak bola Italia.

6. Everton melanggar kebijakan PSRs

7 Klub Eropa Terdampak Pengurangan Poin dalam 5 Tahun TerakhirPemain Everton saat merayakan gol. (instagram.com/everton)

Selain Nottingham Forest, Everton juga terlibat dalam pelanggaran kebijakan PSRs di English Premier League (EPL) pada 2023/2024. Awalnya, The Toffees divonis hukuman pengurangan sepuluh poin. Namun, mereka tak terima dan mengajukan banding. Pada Februari 2024, tim ini pun akhirnya hanya mendapat pengurangan 4 poin. Pihak klub mengklaim kerugian tidak dapat dikontrol klub karena merupakan dampak dari sanski di tengah perang di Ukraina. 

6. Derby County terbukti melanggar aturan PSRs

7 Klub Eropa Terdampak Pengurangan Poin dalam 5 Tahun TerakhirPemain Derby County saat merayakan gol. (instagram.com/dcfcofficial)

Sebelum hukuman kepada Everton dan Nottingham Forest, Derby County sudah memperoleh hukuman berat imbas pelanggaran aturan PSRs dan administrasi. Tim yang asal Derbyshire ini mendapat hukuman pengurangan 21 poin ketika berada di EFL Championship 2021/2022. Hukuman berat ini membuat klub binaan Wayne Ronney itu harus menerima nasib terdepak dari kasta kedua Liga Inggris. 

7. Vitesse Arnhem terlibat skandal dengan Roman Abramovic

7 Klub Eropa Terdampak Pengurangan Poin dalam 5 Tahun TerakhirPemain Vitesse Arnhem sebelum memulai pertandingan. (instagram.com/mijnvitesse)

KNVB memutuskan hukuman kepada Vitesse Arnhem di pengujung 2023/2024. Klub berjuluk Hollywood at the Rhine ini terbukti memiliki hubungan finansial antara pihak klub dengan oligarki Rusia, Roman Abramovich. Dilansir The Guardian, klub tersebut mengalami pengurangan 18 poin di tengah posisinya yang terpuruk di papan bawah. Vitesse pun dipastkan terdegradasi setelah hanya memiliki poin -1 pada pekan ke-30. 

Vonis hukuman pengurangan poin terbukti sangat merugikan klub sepak bola. Pada musim ini, ada empat klub sepak bola Eropa yang merasakan pahitnya pengurangan poin, yakni Montpellier, Everton, Nottingham Forest dan Vitesse Arnhem. Keempat klub itu berada di papan bawah, tetapi baru Vitesse yang dipastikan terdepak dari kasta tertinggi sejauh ini.

Baca Juga: 5 Klub yang Meraih Gelar Juara Serie A Italia di Sisa 5 Laga Terakhir

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya