7 Pemain Schalke yang Hengkang ke Klub Divisi Utama di Eropa

2. Can Bozdogan dipermanenkan FC Utrecht

Can Bozdogan (merah) saat membela FC Utrecht. (instagram.com/canbozdogan10)

Can Bozdogan akhirnya memastikan bermain di Eredivisie bersama FC Utrecht pada 2023/2024. Ia ditebus dengan banderol sebesar 1 juta euro (Rp16,5 miliar) dan menyetujui kontrak sampai 2026. Sejak bergabung dengan FC Schalke 04 pada 2020, Bozdogan gagal masuk di skuad inti dan terpaksa menjalani pinjaman ke Besiktas dan FC Utrecht.

FC Utrecht pun bersedia memermanenkannya berkat penampilan impresifnya musim lalu. Kini, pemain jebolan FC Koeln itu pun sudah masuk jadi pemain reguler di klub barunya. Bozgodan diandalkan mengisi pos gelandang tengah bersama Ryan Flamingo.

2. Marvin Pieringer pilih memperkuat FC Heidenheim

Marvin Pieringer saat baru bergabung dengan Heindenheim. (instagram.com/marvinpieringer)

Marvin Pieringer masuk salah satu pemain yang tidak dapat tempat utama di skuad FC Schalke 04 musim lalu. Ia akhirnya dijual ke FC Heidenheim dengan banderol sebesar 1,8 juta euro (Rp29,7 miliar). Pada 2022/2023, ia dipinjamkan ke SC Paderborn dan hanya membela Schalke pada 2021/2022.

Bersama klub barunya, Pieringer sudah dimasukkan dalam starting line-up pada dua laga perdana. Pada laga ketiga melawan Borussia Dortmund, ia dijadikan sebagai pemain pengganti. Sejauh ini, pemain jebolan akademi SC Freiburg itu sudah mencetak 1 gol dari 3 laga Bundesliga.

Baca Juga: 10 Potret Marius Buelter, Winger Underrated yang Jadi Kunci Schalke 04

4. Jordan Larsson berlabuh ke FC Copenhagen

Jordan Larsson saat memperkuat FC Copenhagen. (instagram.com/jordanlarsson23)

Jordan Larsson memutuskan hengkang ke FC Copenhagen setelah tidak mendapat tempat utama di skuad FC Schalke 04. Ia dipermanenkan klub ibu kota Denmark itu dengan harga mencapai 3 juta euro (Rp49,5 miliar). Sejak musim lalu, Larsson berhasil menjadi tumpuan lini serang FC Copenhagen.

Pada 2023/2024, Larsson kembali dipercaya untuk menjadi striker utama di klub barunya. Namun, ia juga kerap bertukar tempat dengan Orri Óskarsson yang dipercaya sebagai striker andalan. Di laga kualifikasi Liga Champions Eropa, ia selalu masuk dalam starting line-up FC Copenhagen.

5. Marius Buelter pilih membela TSG Hoffenheim

Marius Buelter saat membela Hoffenheim di Bundesliga. (instagram.com/tsghoffenheim)

Marius Buelter menyetujui tawaran dari TSG Hoffenheim pada musim panas 2023 usai FC Schalke 04 dipastikan turun kasta. Padahal, Buelter merupakan penyerang andalan Schalke sepanjang 2022/2023. Klub berjuluk Die Kraichgauer itu harus mengeluarkan uang sebesar 3 juta euro (Rp49,5 miliar) untuk mendatangkannya. 

Meski tergolong baru, Buelter sudah dipasang sebagai sayap kiri utama di Hoffenheim pada 2023/2024. Ia selalu masuk dalam starting line-up ramuan Pellegrino Matarazzo untuk membantu lini serang klubnya. Dalam 4 laga Bundesliga dan DFB Pokal, ia sukses mencetak 1 gol dan 2 assist. 

6. Rodrigo Zalazar merapat ke SC Braga

Rodrigo Salazar saat membela SC Braga. (instagram.com/rodrigozalazar)

Rodrigo Zalazar memutuskan pergi ke Portugal untuk membela SC Braga pada musim panas 2023. Ia memilih pergi setelah Die Koenigsblauen dipastikan turun kasta ke Bundesliga 2 pada 2023/2024. Ia dibeli dari FC Schalke 04 dengan banderol mencapai 5 juta euro (Rp82,5 miliar).

Masih tergolong baru, Zalazar belum masuk dalam skuad inti SC Braga pada awal 2023/2024 ini. Namun, ia diturunkan secara reguler sebagai pemain pengganti Andre Horta dan Vitor Carvalho. Meski begitu, pemain asal Uruguay ini masih punya kesempatan untuk menjadi pemain inti di klub barunya.

7. Amine Harit memutuskan hengkang ke Olympique Marseille

Amine Harit saat membela Olympique Marseille. (instagram.com/amineharit)

Terakhir, ada Amine Harit yang hengkang setelah mendapat tawaran dari Olympique Marseille bersamaan dengan terdegradasinya FC Schalke 04. Ia didatangkan ke Orange Vélodrome dengan banderol sebesar 5 juta euro (Rp82,5 miliar). Kedatangannya untuk mempertajam lini serang Les Phocéens usai ditinggal Cengiz Under.

Pada pertandingan awal Ligue 1 Prancis, Harit baru diturunkan sebagai pemain pengganti. Pada laga melawan FC Metz, ia berhasil mencetak sebuah umpan gol. Sedikit demi sedikit, Harit mulai paham ritme permainan Marseille dan punya potensi besar diangkat sebagai pemain inti.

Ketujuh mantan pemain FC Schalke 04 di atas memilih pergi setelah timnya terdegradasi ke kasta kedua. Namun, sebagian di antaranya memilih pergi karena memang tidak masuk dalam skuad inti Die Koenigsblauen pada musim lalu. Mereka justru menemukan potensinya saat menjalani peminjaman.

Baca Juga: Dortmund Punya Pemain Anyar, Namanya Mengolok-olok Schalke