Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Catatan Gol Joao Felix Sepanjang Kariernya, Stagnan!

Joao Felix (twitter.com/ChampionsLeague)

Teka-teki klub mana yang bakal dituju Joao Felix setelah Piala Dunia 2022 Qatar mulai terjawab. Dia dilaporkan bakal gabung Chelsea dengan status pinjaman hingga akhir musim 2022/2023. Bintang Portugal ini sebelumnya dikabarkan sudah tidak betah lagi di Atletico Madrid.

Sejak bergabung pada musim panas 2019, bakat besarnya dinilai tidak mampu dimaksimalkan oleh Diego Simeone. Padahal, dia merupakan pembelian termahal sepanjang sejarah klub.

Lantas, apakah potensinya itu bisa terlihat kala berseragam Chelsea? Intip dulu catatan terakhir gol Joao Felix dalam lima musim terakhir, yuk!

1. Mencetak 20 gol dan 11 assist pada 2018/2019. Itu adalah musim terakhirnya di Benfica

Joao Felix (twitter.com/EuropaLeague)

Bergabung dengan tim akademi Benfica sejak 2015, Joao Felix berkembang menjadi calon bintang muda menjanjikan. Dia dipromosikan ke tim utama pada 2018/2019. Hebatnya, dia langsung tampil gacor. Bakat besarnya pun langsung memikat banyak klub besar Eropa.

Pada musim itu, Joao Felix yang baru berusia 19 tahun mencetak 20 gol dan 11 assist dari 43 laga di semua ajang. Kontribusinya tersebut membawa Benfica menjuarai Liga Portugal.

Itu pun menjadi musim terakhirnya di Benfica. Pasalnya, dia segera ditebus Atletico Madrid dengan harga 127 euro atau Rp2,1 triliun. 

2. Hanya mencetak 9 gol dan 3 assist pada musim perdananya di Atletico Madrid

Joao Felix (twitter.com/joaofelix70)

Musim perdana Joao Felix pada 2019/2020 di Atletico Madrid berjalan kurang mulus. Dia hanya mampu mencetak 9 gol dan 3 assist dari 36 pertandingan di semua ajang. Pemain Portugal masih kesulitan adaptasi dan kerap dilanda cedera.

Sang pemain melewatkan 13 pertandingan akibat berbagai cedera. Atletico Madrid sendiri hanya finis di urutan ketiga. Mereka gagal meraih satu pun gelar setelah disingkirkan RB Leipzig di perempat final Liga Champions dan kalah di putaran ketiga Copa Del Rey oleh CyD Leonesa.

3. Mencetak 10 gol dan 6 assist pada 2020/2021 dan persembahkan gelar pertama untuk Atletico Madrid

Joao Felix (twitter.com/ChampionsLeague)

Atletico Madrid berhasil menjuarai LaLiga 2020/2021 dengan keunggulan dua poin saja dari Real Madrid. Kendati demikian, kontribusi Joao Felix tidak begitu signifikan. Dia hanya mencetak 7 gol dan 6 assist dari 31 pertandingan LaLiga. Sedangkan tiga gol lain dia cetak di Liga Champions.

Menjuarai LaLiga menjadi trofi pertama dan satu-satunya yang dipersembahkan Joao Felix selama ini di Atletico Madrid hingga saat ini. Sementara itu, kunci keberhasilan Atletico Madrid musim itu adalah Luis Suarez yang mampu mencetak 21 gol dari 32 penampilan.

4. Mencetak 10 gol dan 6 assist pada 2021/2022, kapasitas Joao Felix mulai dipertanyakan

Joao Felix (twitter.com/ChampionsLeague)

Atletico Madrid gagal mempertahankan gelar LaLiga pada 2021/2022. Mereka finis di urutan ketiga di bawah Real Madrid dan Barcelona. Tak hanya itu, mereka pun mengakhiri musim tanpa gelar. Sialnya, penampilan Joao Felix pun tidak mengalami perkembangan signifikan.

Dia hanya mencetak 10 gol dan 6 assist dari 35 pertandingan di semua ajang. Hal ini pun mulai membuat publik meragukan kapasitasnya sebagai pemain termahal klub. Atletico Madrid sendiri akhirnya memulangkan Antoine Griezmann dari Barcelona pada awal musim sehingga terjadi persaingan di lini serang.

5. Baru setengah musim, Joao Felix mengoleksi 5 gol dan 3 assist pada 2022/2023

Joao Felix (twitter.com/joaofelix70)

Hadirnya Antoine Griezmann membuat posisi Joao Felix dirotasi di lini serang Atletico Madrid selama paruh musim kompetisi 2022/2023. Sang pemain sejauh ini baru mencetak 5 gol dan 3 assist dari 20 laga di semua ajang. Sementara itu, Antoine Griezmann lebih gacor dengan 6 gol dan 8 assist dari 24 pertandingan.

Di sisa musim ini Joao Felix berpotensi besar hengkang ke Chelsea. The Blues kabarnya akan membayar biaya peminjaman sebesar 11 juta euro atau Rp184 miliar tanpa opsi pembelian. 

Potensi Joao Felix selama berkostum Atletico Madrid gagal dieksplorasi dengan baik. Pemain 23 tahun kesulitan beradaptasi karena posisi bermain yang dinilai kurang tepat. Hijrah ke Chelsea berpotensi mengembalikan kejayaannya seperti saat bermain untuk Benfica.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ganjar Firmansyah
EditorGanjar Firmansyah
Follow Us