Chelsea Digebuk Fulham, Ucapan Enzo Maresca Terbukti Benar?
- Chelsea keok 1-2 dari Fulham, membuat Maresca ragu tentang gelar juara Premier League.
- Fans kecewa dengan sikap Chelsea yang dianggap menggunakan fakta itu sebagai tameng.
- Chelsea terpaut tujuh poin dari Liverpool dan terancam menjadi 10, meskipun sebelumnya hanya terpaut empat poin.
Jakarta, IDN Times - Chelsea menelan pil pahit saat menjamu Fulham dalam Boxing Day Premier League 2024/25, Kamis (26/12/2024) malam WIB. The Blues justru keok dengan skor 1-2, meski berlaga di Stamford Bridge.
Kekalahan ini membuat pernyataan manajer Enzo Maresca, yang menyebut Chelsea bukan favorit juara Premier League kembali diungkit. Kekalahan kandang ini bak membenarkan ucapan Maresca.
"Jika pelatih mengatakan kami bukan favorit dalam persaingan gelar, ya karena memang benar seperti itu adanya," kata gelandang Chelsea, Enzo Fernandes, selepas laga kepada ESPN.
1. Fans kecewa dapat kado pahit saat natal
Terlepas dari tim favorit atau bukan, fans kecewa dengan sikap Chelsea yang dianggap menjadikan fakta itu sebagai tameng. Ragam kritik pun bermunculan di X pakar transfer Italia, Fabrizio Romano, yang mengunggah pernyataan Enzo.
"Fakta bahwa kami tidak berada dalam perebutan gelar juara tidak berarti kalah di kandang dari Fulham," komentar salah satu fans di cuitan tersebut.
"Kedua, Enzo salah besar. Kalian seharusnya selalu berusaha untuk merebut gelar!" timpal pengguna lain.
2. Kekalahan pertama dalam sembilan laga terakhir
Chelsea sebenarnya memiliki kans untuk menikung Liverpool dalam perburuan gelar. Sebelum keok dari Fulham, Cole Palmer dan kawan-kawan hanya terpaut empat poin dari The Reds.
The Blues juga cukup konsisten, mengingat ini kekalahan perdananya dalam 10 laga terakhirnya di Premier League. Namun, usai digebuk Fulham. Chelsea kini terpaut tujuh poin dan terancam menjadi 10, mengingat Liverpool punya satu laga tabungan.
3. Chelsea sebenarnya lebih diuntungkan
Di sisi lain, Chelsea seharusnya diuntungkan dalam perebutan gelar. Tim asal London itu bisa lebih fokus, karena tidak mengikuti kompetisi Eropa naungan UEFA, tak seperti Liverpool yang juga bertarung di Liga Champions.
Konsistensi menjadi kunci dalam perebutan gelar. Mohamed Salah dan kawan-kawan memiliki aspek ini, bahkan juga memimpin klasemen di Liga Champions dan selalu menang.
