Kairat Almaty menempuh jarak 6.900 km dari Kazakhstan ke Portugal, menjadi perjalanan terjauh sepanjang sejarah Liga Champions.
Sporting dan Benfica juga pernah ke sini, dengan rekor perjalanan terjauh di Liga Champions yang kini dipecahkan oleh Kairat Almaty.
Kairat Almaty menjadi tim kedua asal Kazakhstan yang tampil di Liga Champions setelah Astana pada 2015/16, setelah pindah konfederasi dari AFC ke UEFA pada 2002.
Jakarta, IDN Times - Tim asal Kazakhstan, Kairat Almaty, akhirnya resmi melakoni laga pertamanya di Liga Champions 2025/26. Mereka bersua Sporting CP di Stadion Jose Alvalade, Jumat (19/9/2025) dini hari WIB.
Dalam laga itu, Kairat kalah dengan skor 1-4. Namun, perjuangan mereka untuk mencapai Lisbon, kota asal Sporting, agar bisa melakoni ajang ini juga layak untuk diacungi jempol.
Perjalanan Kairat dari Almaty, Kazakhstan menuju Lisbon, Portugal menempuh jarak yang sangat jauh. Kairat harus melakoni perjalanan 6.900 Km, dari ujung timur Eropa hingga ujung barat Eropa.
Dilansir TNT Sports, ini jadi perjalanan terjauh sebuah tim sepanjang sejarah Liga Champions. Namun, dalam cerita tentang perjalanan jauh di ajang ini, nama Kairat selalu tersebut.
Sebelumnya, sejarah perjalanan Liga Champions terjauh ditorehkan Sporting dan Benfica. Ternyata, perjalanan mereka juga melibatkan Kairat Almaty.
Pada 2015/16, Benfica menempuh jarak perjalanan 6.173 km ke Kairat, juga sebaliknya. Jarak yang sama ditorehkan Sporting ketika berkunjung ke Kairat pada 2017/18, juga sebaliknya.
Rekor perjalanan Benfica dan Kairat pada November 2015 sila itu pun masuk buku rekor Guinness World Records sebagai jarak perjalanan terjauh di Liga Champions. Kini, Kairat memecahkan rekor itu.
Meski kalah dari Sporting di laga debut, bagi Kairat kelolosan ke fase grup (fase liga) Liga Champions 2025/26 ini jadi sejarah. Ciamiknya lagi, mereka lolos usai mengalahkan raksasa Skotlandia, Celtic, di kualifikasi.
Kairat Almaty jadi tim Kazakhstan kedua yang tampil di Liga Champions setelah Astana pada 2015/16. Meski berada di Asia, Kazakhstan pindah konfederasi dari AFC ke UEFA pada 2002 karena 10 sampai 15 persen dataran negaranya berada di wilayah Eropa.