5 Klub Kecil Eropa yang Punya Banyak Fans Setia

Loyalitas tiada batas, tapi tetap kalah dari klub raksasa

Melihat klub raksasa Eropa dengan fans loyal yang memadati stadion itu sudah biasa. Namun, bagaimana jika itu terjadi pada pertandingan klub-klub kecil, termasuk yang bermain di liga divisi kedua? Tentu ini jadi pemandangan yang unik bagi siapa pun. Seperti yang terjadi pada lima klub kecil Eropa berikut. 

Tidak seperti klub-klub raksasa yang bisa menarik pendanaan dari sponsor, persentase sumber pendapatan terbesar klub-klub kecil biasanya terletak pada penjualan tiket penonton. Kehadiran suporter loyal ini bisa dibilang penyelamat untuk kegiatan operasional mereka. 

Apa yang membuat lima klub kecil berikut bisa menarik banyak suporter loyal? Mari kita bahas satu per satu.

1. 1. FC Magdeburg (Jerman)

5 Klub Kecil Eropa yang Punya Banyak Fans Setiasuporter 1. FC Magdeburg (instagram.com/1fcm1965)

1. FC Magdeburg merupakan salah satu klub tersukses di Jerman Timur. Mereka bahkan pernah merengkuh European Cup Winners' Cup 1974. Namun, ketika Jerman mengalami reunifikasi, Magdeburg kesulitan untuk bersaing dengan klub-klub asal Jerman Barat. 

Mereka kebanyakan berlaga di Regionalliga (liga kasta keempat) dan 3. Liga (liga kasta ketiga). Mereka sempat promosi ke 2. Bundesliga pada musim 2018/2019 dan terakhir pada musim 2022/2023 ini. Meski begitu, mereka tak pernah kehabisan penggemar. Tribun stadion mereka tetap dipenuhi suporter loyal mereka yang kompak mengenakan jersey biru/putih.

2. Trabzonspor (Turki)

5 Klub Kecil Eropa yang Punya Banyak Fans Setiasuporter Trabzonspor (instagram.com/trabzonspor)

Dibandingkan dengan klub-klub asal Istanbul, Trabzonspor tentu kalah pamor dan prestasi. Mereka juga bukan langganan juara liga domestik, seperti Galatasaray, Besiktas, dan Fenerbahce. Sejauh ini, klub asal kota Trabzon tersebut baru mengantongi tujuh gelar juara Super Lig Turki, terakhir pada musim 2021/2022. Partisipasi mereka di kompetisi Eropa juga tidak seberapa mentereng.

Meski sempat paceklik gelar hampir empat dekade, Trabzonspor tidak perlu takut stadion mereka sepi saat bertanding. Hampir semua penduduk kota Trabzon, bahkan yang sudah bermigrasi ke kota dan negara lain, akan menyempatkan diri untuk menonton klub kesayangan mereka. Kota Trabzon sendiri penuh dengan pernak-pernik khas Trabzonspor, yaitu warna bordo/mavi (merah anggur/biru) dan angka 61.

Baca Juga: Trabzonspor, Juara Liga Super Turki yang Dobrak Hegemoni Istanbul 

3. Leeds United (Inggris)

5 Klub Kecil Eropa yang Punya Banyak Fans SetiaRaphinha bersama fans Leeds United (instagram.com/leedsunited)

Leeds United juga bukan klub yang diperhitungkan di English Premier League (EPL). Mereka baru promosi ke liga bergengsi tersebut pada musim 2020/2021 setelah 16 musim lamanya berlaga di liga divisi kedua Inggris (EFL Championship). Padahal, Leeds United merupakan juara Liga Inggris tiga kali (1968/1969, 1973/1974, dan 1991/1992) serta pemenang FA Cup 1972.  

Kejayaan Leeds United memang tampak memudar pada tahun 2000-an. Mereka terdepak dari EPL pada musim 2003/2004 setelah 14 tahun bertanding melawan tim-tim unggulan Inggris. Meski bukan tim favorit, mereka dianggap rival sengit oleh Manchester United dan Chelsea, terutama karena area tribun mereka yang diisi suporter fanatik Leeds United. Dijamin pertemuan klub tersebut dengan dua tim raksasa Inggris tersebut jadi panas.

4. Royale Union Saint-Gilloise (Belgia)

5 Klub Kecil Eropa yang Punya Banyak Fans Setiasuporter RU Saint Gilloise (instagram.com/rusg.brussels)

Klub yang sering disebut dengan singkatan Union SG ini juga bukan sosok raksasa di negara asal mereka, Belgia. Union Saint Gilloise memang sempat berjaya pada era 1900-an sampai 1960-an, baik di level domestik maupun kompetisi Eropa.

Namun, pada 1963 mereka terelegasi ke Belgian First Division B atau Challenger Pro League (liga kasta kedua Belgia) dan pada 1980 jatuh ke liga amatir. Mereka baru kembali ke liga kasta kedua pada musim 2015/2016. Union SG berhasil promosi ke Jupiler Pro League (liga kasta pertama Belgia) pada musim 2021/2022 dan bertahan hingga musim 2022/2023 ini.

Meski lebih sering berlaga di liga kasta kedua bahkan liga amatir, Union SG ternyata punya banyak fans loyal yang memadati stadion dan melakukan parade untuk klub tersebut. Rival tersengit mereka adalah R.S.C. Anderlecht yang juga banjir suporter fanatik.

5. Ferencvárosi TC (Hungaria)

5 Klub Kecil Eropa yang Punya Banyak Fans Setiasuporter Ferencvárosi Torna Club (instagram.com/ftcofficial)

Meski bukan negara dengan tradisi sepak bola yang kental, Hungaria punya klub bernama Ferencvárosi Torna Club atau yang sering disingkat FTC. Klub ini pernah berjaya di Eropa pada tahun 1960--1970-an dengan satu gelar juara Inter-Cities Fairs Cup dan runner-up UEFA Cup Winners' Cup. 

Melansir tulisan Gyozo Molnar berjudul "Hungarian Football: A Socio-Historical Overview", FTC merupakan klub dengan suporter paling kohesif di Hungaria. Namun, mereka juga dikenal yang paling kontroversial. Tidak hanya afiliasi politiknya dengan partai sayap kanan, tetapi juga sikap suporter mereka yang cenderung rasis dan anti-Semit.

 

Meski punya banyak fans loyal, klub-klub kecil di atas tetap saja kesulitan memenuhi target okupansi stadion. Melansir Atlatszo, FTC yang punya suporter fanatik saja rata-rata okupansinya hanya 8 ribuan dari kapasitas maksimal stadion 20 ribu.

Data Transfermarkt juga menunjukkan bahwa 1. FC Magdeburg baru bisa dapat rata-rata penonton 20 ribu ketika berlaga di  2. Bundesliga. Selebihnya saat bermain di liga kasta ketiga, mereka harus puas dengan rata-rata jumlah penonton di angka ribuan (kurang dari 10 ribu). 

Mereka tetap kalah dari klub-klub kaya bertabur bintang yang tak hanya menarik perhatian penggemar setia, tetapi juga wisatawan dan orang awam yang hendak mencoba atmosfer nonton aksi atlet-atlet sepak bola high-profile langsung di stadion.

Baca Juga: 5 Klub Pantau Diogo Dalot, Termasuk Klub Asuhan Mourinho

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya