Facundo Buonanotte, Solusi Jangka Pendek yang Dipilih Chelsea

- Chelsea memilih Facundo Buonanotte sebagai pelapis Cole Palmer.
- Facundo Buonanotte tampil impresif dalam 2,5 musim terakhir.
- Perekrutan Facundo Buonanotte diperkirakan merupakan bagian dari rencana Chelsea untuk membawa Julio Enciso.
Chelsea merekrut satu pemain pada hari terakhir bursa transfer musim panas 2025. Pemain itu adalah Facundo Buonanotte dari Brighton & Hove Albion. Namun, tim asuhan Enzo Maresca ini hanya memboyong penggawa asal Argentina tersebut secara pinjaman tanpa opsi pembelian.
Langkah ini menjadi begitu menarik. Dengan sumber daya finansial yang kuat, Chelsea seharusnya bisa saja mendapatkan personel baru secara permanen. Lantas, apa kira-kira pertimbangan Chelsea di balik peminjaman Buonanotte?
1. Chelsea memilih Facundo Buonanotte sebagai pelapis untuk Cole Palmer
Chelsea mendapat kabar buruk jelang bertanding melawan West Ham United pada 23 Agustus 2025. Cole Palmer batal berlaga karena mengalami cedera saat pemanasan. Reece James dan kolega pada akhirnya tetap berhasil menang dengan skor telak 5-1. Namun, situasi yang menimpa Palmer jelas membuat mereka panik. Sebabnya, pemain kidal itu merupakan bintang utama dan tidak ada sosok lain di dalam skuad dengan tipe serupa.
Hasilnya, manajemen pun langsung terjun ke pasar untuk menemukan pengganti. Mereka sempat berusaha untuk memboyong Xavi Simons dari RB Leipzig. Namun, pria asal Belanda tersebut memilih Tottenham Hotspur. Chelsea lantas beralih ke Barcelona. Mereka mencoba memanfaatkan kondisi raksasa Spanyol itu yang sedang kesulitan finansial sekaligus surplus di lini tengah. Fermin Lopez menjadi gelandang yang dihubungi. Namun, Chelsea batal merekrutnya.
Ketika hari terakhir bursa transfer musim panas 2025 tiba pada Senin (1/9/2025), Chelsea justru mengumumkan kedatangan Facundo Buonanotte dari Brighton & Hove Albion. BBC Sports melaporkan, Chelsea hanya perlu mengeluarkan uang 2 juta pound sterling (Rp44 miliar) untuk mendapatkan pemain berusia 20 tahun itu. Dalam pengumuman resminya, baik Chelsea maupun Brighton tidak menyatakan adanya opsi pembelian dalam kesepakatan ini. Dengan begitu, Buonanotte hanya akan membela Chelsea pada 2025/2026.
2. Facundo Buonanotte tampil impresif dalam 2,5 musim terakhir
Facundo Buonanotte mungkin kalah dari Xavi Simons atau Fermin Lopez dari sisi popularitas. Namun, tidak demikian dengan kualitas di lapangan. Kariernya sejauh ini membuktikan bahwa dirinya merupakan seorang pemain muda yang bertalenta.
Buonanotte bergabung dengan Brighton & Hove Albion dari Rosario Central pada paruh kedua 2022/2023. Selama 1,5 musim berikutnya, pemain setinggi 1,74 meter ini mencatatkan 50 penampilan, 5 gol, dan 2 assist. Ia lantas dipinjamkan kepada Leicester City pada 2024/2025. Buonanotte mampu menyumbang 6 gol dan 3 assist dari 35 pertandingan bersama The Foxes. Puncaknya, di usianya yang masih cukup belia, Buonanotte sudah mengemas dua caps bersama Timnas Argentina.
Catatan tersebut menjadi salah satu alasan mengapa Chelsea memilihnya sebagai pelapis Cole Palmer. Selain itu, secara gaya bermain, Buonanotte juga bisa dibilang lebih mirip dengan Palmer dibanding Simons atau Lopez. Keduanya sama-sama pemain bertipe nomor 10. Tidak kalah pentingnya, Buonanotte juga seorang kidal.
3. Perekrutan Facundo Buonanotte merupakan bagian dari rencana Chelsea untuk membawa Julio Enciso?
Chelsea mungkin hanya merekrut Facundo Buonanotte untuk jangka pendek. Namun, sebetulnya tetap ada potensi rencana jangka panjang di balik peminjamannya. Transfer Buonanotte bisa jadi merupakan langkah Chelsea untuk memberi waktu kepada Julio Enciso untuk bersiap sebelum bergabung dengan mereka.
Seperti Buonanotte, pemain asal Paraguay tersebut juga resmi meninggalkan Brighton & Hove Albion pada hari terakhir bursa transfer musim panas 2025. Enciso bergabung dengan Strasbourg, tim yang sama-sama dimiliki BlueCo layaknya Chelsea. Dengan skema multiklub, Strasbourg memang menjadi tempat Chelsea untuk mengembangkan penggawa. Lewat Strasbourg, Chelsea seolah tengah memberi kesempatan bagi Enciso untuk kembali ke permainan terbaiknya. Sejak 2023/2024, ia memang kesulitan menemukan konsistensi karena terus-menerus diserang cedera.
Namun, Enciso sama sekali tidak diragukan secara talenta. Golnya ke gawang Manchester City pada 24 Mei 2023 bisa menggambarkan kualitasnya. Andai rencana jangka panjang ini terlaksana, Chelsea bukan hanya bakal mendapatkan pelapis sempurna bagi Cole Palmer, keduanya bahkan bisa bermain bersama. Sebabnya, selain kreatif sebagai pemain nomor 10, Enciso juga cukup lihai beroperasi sebagai winger kiri.
Transfer Facundo Buonanotte ke Chelsea menjadi solusi yang menguntungkan semua pihak. Buonanotte memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bersama klub yang berlevel lebih tinggi. Brighton & Hove Albion sebagai pemilik aslinya juga belum menyerah sepenuhnya. Itu terlihat dari keengganan mereka menyertakan opsi pembelian. Sementara Chelsea mendapat pemain yang bisa memenuhi kebutuhan jangka pendek sekaligus berpotensi memuluskan rencana jangka panjang.