7 Pemain Ini Sulit Berkembang meski Dilatih Pep Guardiola

Dari Ibrahimovic hingga Kalvin Phillips

Pep Guardiola merupakan salah satu pelatih tersukses di dunia sepak bola. Dia mampu mempersembahkan banyak trofi untuk tim yang pernah dilatihnya, seperti Barcelona, Bayern Munich, dan Manchester City.

Selain itu, Guardiola juga dikenal sebagai pelatih yang pandai memaksimalkan potensi pemain. Tak sedikit pemain yang berhasil mencapai puncak performanya saat dilatih Guardiola.

Sayangnya, hal itu tidak berlaku untuk ketujuh pemain ini. Mereka justru sulit menemukan bentuk permainan terbaik ketika menjadi anak asuh Guardiola.

Lantas, siapa sajakah pemain tersebut? Berikut daftar pemain yang sulit berkembang meski dilatih Pep Guardiola!

1. Gaya main Zlatan Ibrahimovic tak sesuai skema Pep Guardiola kala melatih Barcelona

7 Pemain Ini Sulit Berkembang meski Dilatih Pep GuardiolaZlatan Ibrahimovic (uefa.com)

Selama karier kepelatihannya, Pep Guardiola selalu didukung penyerang hebat. Namun, siapa sangka, Guardiola pernah menyia-nyiakan seorang Zlatan Ibrahimovic kala melatih Barcelona. Meski tampil tajam, Ibrahimovic justru tak masuk sistem permainan Guardiola.

Sang Manajer lebih memilih menerapkan taktik false nine dengan mengandalkan Lionel Messi. Kondisi tersebut membuat Ibrahimovic terlempar dari starting eleven dan kekurangan menit bermain. Alhasil, penyerang asal Swedia itu dipinjamkan kepada AC Milan pada musim panas 2010 dan dijual permanen semusim kemudian.

2. Alexander Hleb kalah saing dengan gelandang lulusan La Masia di Barcelona

7 Pemain Ini Sulit Berkembang meski Dilatih Pep GuardiolaAlexander Hleb saat masih berseragam VfB Stuttgart (kiri) berjabat tangan dengan Thierry Henry (kanan). (uefa.com)

Alexander Hleb punya karier cemerlang semasa berseragam VfB Stuttgart dan Arsenal. Namun, reputasi tersebut seakan sirna setelah memutuskan bergabung dengan Barcelona pada musim panas 2008. Dia gagal menunjukkan kualitasnya bersama tim kuat besutan Pep Guardiola.

Hleb kalah saing dengan gelandang Barcelona yang berstatus lulusan akademi La Masia, seperti Xavi Hernandez dan Andres Iniesta. Hleb pun hanya bertahan semusim. Dia lebih banyak dipinjamkan kepada klub lain hingga kontraknya berakhir pada 2012.

3. Dmytro Chygrynskiy gagal beradaptasi dengan permainan Barcelona

7 Pemain Ini Sulit Berkembang meski Dilatih Pep GuardiolaDmytro Chygrynskiy (uefa.com)

Pep Guardiola sempat melakukan perjudian besar ketika menukangi Barcelona. Dia mendorong manajemen Blaugrana untuk merekrut Dmytro Chygrynskiy pada musim panas 2009 dari Shakhtar Donetsk. Bahkan, biaya sebesar 25 juta euro atau setara Rp425 miliar rela digelontorkan untuk Sang Pemain.

Sayang, keputusan tersebut kurang tepat. Chygrynskiy gagal beradaptasi dengan baik sehingga kontribusinya sangat minim. Barcelona sampai memutuskan menjualnya kembali ke Shakhtar Donetsk pada musim panas 2010.

Baca Juga: 3 Manajer yang Kalahkan Pep Guardiola dalam Persaingan Juara Liga

4. Performa Mario Goetze cenderung menurun saat berseragam Bayern Munich

7 Pemain Ini Sulit Berkembang meski Dilatih Pep GuardiolaMario Goetze (fcbayern.com)

Saat menangani Bayern Munich, Pep Guardiola mendatangkan pemain yang pernah merah penghargaan Golden Boy 2011, Mario Goetze. Dia direkrut pada musim panas 2013 dari rival terkuat Bayern Munich, Borussia Dortmund. Goetze ditebus dengan mahar 37 juta euro atau setara Rp629 miliar.

Goetze sejatinya mengawali karier dengan baik bersama Die Roten. Dia sering tampil sebagai starter. Namun, alih-alih makin berkembang, performa Gotze justru menurun. Dia akhirnya tersisihkan dari daftar pemain inti Bayern Munich. Karena performanya tak kunjung membaik, Die Roten menjual Goetze kembali kepada Borussia Dortmund pada musim panas 2016.

5. Medhi Benatia gagal menjelma jadi bek tangguh Bayern Munich

7 Pemain Ini Sulit Berkembang meski Dilatih Pep GuardiolaMedhi Benatia (fcbayern.com)

Mario Goetze bukan satu-satunya pemain yang tampil melempem pada era kepelatihan Pep Guardiola bersama Bayern Munich. Ada nama Medhi Benatia yang punya nasib serupa. Boleh jadi dia terbilang lebih buruk.

Benatia sendiri diboyong Bayern Munich pada musim panas 2014 setelah tampil gemilang bersama AS Roma. Die Roten rela membayar biaya senilai 22 juta atau sekitar Rp374 miliar demi mendapatkan pemain berposisi bek tengah tersebut. Namun, Benatia gagal memenuhi ekspektasi besar manajemen Bayern Munich. Bukan jadi andalan, namanya justru sering keluar masuk daftar starting line-up. Setelah 2 musim bersama, Die Roten memilih meminjamkannya kepada Juventus hingga dipermanenkan pada musim panas 2017.

6. Danilo tampil kurang konsisten bersama Manchester City

7 Pemain Ini Sulit Berkembang meski Dilatih Pep GuardiolaDanilo (instagram.com/daniluiz2)

Karier Danilo bersama Manchester City pada era kepelatihan Pep Guardiola tak terlalu buruk. Dia berhasil meraih berbagai trofi bergengsi, termasuk dua trofi English Premier League. Namun, performa yang tidak konsisten menjadi alasan dirinya tak bertahan lama bersama The Citizen.

Dia hanya bertahan selama 2 musim. Danilo dijual Manchester City kepada Juventus pada musim panas 2019. Bersama Juventus, Danilo justru makin bersinar. Bahkan, dia dipercaya menjadi salah satu pilar penting Juventus.

7. Kinerja Kalvin Phillips di Manchester City tak sebanding dengan harganya yang mahal

7 Pemain Ini Sulit Berkembang meski Dilatih Pep GuardiolaKalvin Phillips (instagram.com/kalvinphillips)

Kalvin Phillips didatangkan Pep Guardiola ke Manchester City pada musim panas 2022. Dia direkrut dengan harga yang cukup mahal, 49 juta euro atau sekitar Rp833 miliar. Pada musim perdananya, Phillips tampil di luar ekspektasi. Namun, hal itu terbilang wajar mengingat dirinya perlu adaptasi dengan permainan Manchester City di bawah arahan Guardiola.

Pada 2023/2024, kondisinya tak berubah jauh. Dia sulit mengimbangi performa gelandang bertahan utama The Citizens, Rodri. Phillips juga tak memberikan dampak signifikan ketika dimainkan. Pemain 28 tahun lebih sering duduk di bangku cadangan sejak bergabung dengan Manchester City. Masa depan Phillips bersama The Citizen pun kian di ujung tanduk. Dia santer dikabarkan akan hengkang pada bursa transfer musim dingin 2024.

Kegagalan tujuh pemain saat dilatih Pep Guardiola di atas dipengaruhi berbagai faktor. Ada yang tidak cocok dengan skema permainan serta ada yang gagal beradaptasi. Itu membuktikan bahwa pelatih sekelas Guardiola juga pernah mengalami hal-hal negatif.

Baca Juga: 3 Eks Asisten Pep Guardiola yang Melatih Klub Inggris

Muhammad Faisal Ramadhan Photo Verified Writer Muhammad Faisal Ramadhan

Berusaha menjadi lebih baik, tanpa merasa lebih baik

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya