Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta dari Jesse Marsch, Pelatih Baru Leeds United

pelatih baru Leeds United Jesse Marsch (leeds-live.co.uk)

Leeds United resmi menunjuk Jesse Marsch sebagai pelatih baru mereka untuk menggantikan Marcelo Bielsa. Bagi yang belum tahu, Jesse Marsch merupakan mantan pelatih RB Leipzig. Marsch ditugaskan untuk meningkatkan performa Leeds United yang berada di posisi ke-16 klasemen sementara Premier League 2021/2022.

Pastinya hal tersebut bukan pekerjaan yang mudah bagi Jesse Marsch yang hanya memiliki waktu hanya tiga bulan untuk mengeluarkan Leeds United dari zona degradasi. Siapakah sosok Jesse Marsch? Berikut lima fakta dari Jesse Marsch yang wajib kamu tahu.

1. Jesse Marsch mengawali karier sebagai pesepak bola di klub universitas

Jesse Marsch saat masih menjadi pesepak bola (sportmob.com)

Jesse Marsch lahir pada 8 November 1973 di Wisconsin, Amerika Serikat. Dia mengawali karier sepak bolanya di klub universitas, yaitu PrincetonTigers. Klub tersebut merupakan milik Princeton University, New Jersey.

Pada 1995, Marsch berhasil tampil apik selama membela klub tersebut dengan menorehkan 16 gol di ajang All-American. Di lapangan, dia berposisi sebagai pemain tengah dan dapat dirotasi sebagai penyerang depan.

Akibat penampilan impresifnya tersebut, dia direkrut oleh DC United pada 1996. Sejak saat itulah kariernya sebagai pesepak bola naik daun.

2. Jesse Marsch merupakan satu dari sedikit pemain yang berada di MLS selama 14 tahun

Jesse Marsch saat masih menjadi pesepak bola (ussoccerplayers.com)

Setelah tampil apik bersama DC United, dia direkrut oleh Chicago Fire. Bersama klub tersebut, dia berhasil meraih tiga trofi US Open Cup pada 1998, 2000, dan 2003. Sejak itu, namanya mulai semakin dikenal publik Amerika Serikat.

Setelah menghabiskan delapan tahun bersama Chicago Fire, dia memutuskan untuk hijrah ke Chivas USA pada 2006. Setelah empat tahun membela klub itu, Marsch memutuskan untuk pensiun sebagai pesepak bola profesional pada 2010.

Sudah 14 tahun dia menghabiskan kariernya di Major League Soccer (MLS). Dia merupakan salah satu pesepak bola dari sedikit pemain yang menghabiskan kariernya di MLS selama 14 tahun, dilansir SportMob.

3. Marsch langsung menjadi asisten pelatih Timnas Amerika Serikat pascapensiun

Jesse Marsch (bontweb.com)

Setelah pensiun sebagai pesepak bola profesional, Marsch langsung ditunjuk menjadi asisten pelatih Timnas Amerika Serikat. Dalam sejarahnya, Marsch juga diketahui merupakan mantan pemain Timnas Amerika Serikat. 

Kala itu, namanya mulai diperhitungkan sebagai pelatih yang bisa diandalkan walau umurnya masih berusia 37 tahun. Baru 15 bulan menjadi asisten pelatih Timnas Amerika Serikat, Marsch menerima tawaran Montreal untuk menjadi pelatih utama. Walau begitu, dia tak bertahan lama di klub tersebut akibat penampilan buruk timnya.

4. Nasibnya sebagai pelatih berubah saat menjadi pelatih New York Red Bulls

pelatih Leeds United Jesse Marsch (skysports.com)

Tampil buruk bersama Montreal membuat dirinya sempat kesulitan mencari klub baru. Bahkan, dia sempat menjadi asisten manajer klub Princeton Tigers yang merupakan klub universitas yang pernah dibelanya. 

Untungnya, Marsch dilirik oleh New York Red Bulls pada Januari 2015 lalu sebelum akhirnya mampu membuktikan kualitasnya sebagai pelatih. Untuk meningkatkan potensinya, Marsch sempat diminta untuk menjadi asisten manajer Ralf Rangnick di 52 laga bersama RB Leipzig.

Pada 2019, manajemen Red Bulls mempercayakan Marsch untuk menjadi pelatih RB Salzburg sebelum akhirnya namanya naik daun di kancah Eropa. Sempat ditunjuk menjadi pelatih RB Leipzig pada awal musim 2021/2022, dia harus dipecat oleh klub tersebut akibat performa buruk di Bundesliga dan Liga Champions.

5. Tantangan Jesse Marsch di Premier League telah menanti

pelatih baru Leeds United Jesse Marsch (leeds-live.co.uk)

Jesse Marsch resmi ditunjuk Leeds United untuk menggantikan peran Marcelo Bielsa. Pastinya hal tersebut bukan merupakan hal yang mudah mengingat persaingan di Premier League 2021/2022 begitu ketat. Sudah banyak pelatih top yang dipecat pada musim 2021/2022.

Memiliki tugas untuk mempertahankan Leeds United di Premier League, ada beberapa tantangan tersendiri. Apalagi komposisi pemain yang dimilikinya merupakan warisan dari Marcelo Bielsa. Bisa jadi komposisi pemain tersebut tak cocok dengan strategi Jesse Marsch.

 

Zona degradasi saat ini telah berubah semenjak Newcastle United belanja habis-habisan pada bursa transfer Januari 2022 kemarin. Hanya ada Norwich City yang konsisten tampil buruk di sepanjang musim 2021/2022. Artinya, dua spot zona degradasi Premier League 2021/2022 diyakini masih akan sangat kompetitif. Apakah Jesse Marsch mampu meningkatkan performa Leeds United ke depannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us