Jakarta, IDN Times - Seorang penggemar Manchester City ditangkap saat sedang menyaksikan langsung laga derby kontra Manchester United di Etihad Stadium, Minggu (3/3/2024). Dia ditangkap karena sikapnya yang tak pantas.
Sepanjang laga, penggemar itu terlihat provokatif ketika berada di tribune. Dia menggerak-gerakkan tangannya seperti sebuah pesawat jatuh dan terkesan mengejek MU atas insiden Munich Air Disaster pada 1958 silam.
Pria berjaket cokelat itu berkali-kali melakukan gestur yang mengejek MU. Meski berada di tribune fans ManCity, nyatanya ada yang tak nyaman dengan aksinya.
Ada fans yang melaporkan tingkah lakunya. Dengan sigap, polisi langsung meringkus pria tersebut karena diduga mengejek peristiwa memilukan yang menewaskan delapan legenda MU di 1958 lalu.
"Selama derby Manchester, petugas menangkap seorang pria karena dicurigai mengejek sebuah tragedi. Mengikuti laporan yang ada, pria itu segera ditangkap oleh petugas kami," ujar juru bicara polisi Greater Manchester mengutip Daily Mirror.
Melansir Manchester Evening News, manajemen Manchester City sudah mengetahui insiden tersebut. Dalam waktu dekat, pihak ManCity akan menjatuhkan hukuman kepada terduga pelaku jika tindakannya terbukti meledek Munich Air Disaster.
Bisa bertambah berat, karena polisi bukan tak mungkin menjatuhkan sanksi atau hukuman kepada terduga pelaku.
Sebenarnya, ejekan penggemar terkait sebuah tragedi bukan kali ini saja terjadi. Sempat ada penggemar klub lain yang ditangkap atas kasus serupa.
Pada Januari 2024, tiga penggemar Manchester United ditangkap karena diduga mengolok-olok bencana Hillsborough sebelum pertandingan Premier League melawan Liverpool di Anfield.
Mereka dicokok polisi Merseyside sesaat sebelum laga pada 17 Desember 2023 lalu saat mendekati stadion. Sebelumnya, Agustus 2023 lalu, seorang penggemar Chelsea ditangkap karena mengejek Liverpool terkait tragedi Hilldborough pula di Stamford Bridge yang berakhir imbang 1-1.
Demi menekan aksi tak pantas ini, pada April 2023, sebuah petisi dibuat agar ejekan menyinggung itu dilarang dalam laga sepak bola dan menghukum pelakunya secara langsung. Melansir The Athletic, lebih dari 17 ribu tanda tangan didapatkan dalam kurun waktu kurang dari satu minggu.