Fernandes Banjir Kritik Usai MU Kalah, Amorim Malah Bawa-bawa Arsenal

- Amorim menolak salahkan peran Fernandes sebagai penyebab kekalahan, malah bawa-bawa Arsenal sebagai contoh.
- Amorim tampak pasrah dengan nasibnya di MU setelah tekanan dan prediksi pemecatan.
- Meski sudah menelan kekalahan, Amorim tetap keras kepala dengan pola main tiga bek yang dianggap tidak cocok untuk Premier League.
Jakarta, IDN Times - Bruno Fernandes kembali menjadi sorotan usai Manchester United kalah dari Manchester City dalam laga derby yang digelar di Etihad Stadium, Minggu (15/9/2025). Dalam duel itu, performa Fernandes dianggap tak sesuai harapan dan gagal menghidupkan kreasi dari lini tengah Setan Merah.
Ketika menghadapi ManCity, Fernandes tak diberikan peran naturalnya. Dia ditempatkan sebagai double pivot bersama Manuel Ugarte. Keputusan pelatih Ruben Amorim membuat Fernandes kesulitan, lantaran tak memiliki kemampuan bertahan dan menjaga kedalaman mumpuni.
Sialnya, saat Fernandes butuh tandem yang tangguh, Amorim malah memberikannya Kobbie Mainoo pada babak kedua. Keseimbangan pun tak tercipta, karena Fernandes dan Mainoo sama-sama suka masuk ke pertahanan ManCity. Imbasnya, MU kebobolan dua kali di babak kedua, dan semua berawal dari gap lini tengah yang begitu lebar.
1. Malah bawa-bawa Arsenal
Amorim mengaku keputusannya menempatkan Fernandes sebagai gelandang jangkar sudah diperhitungkan dengan matang. Dia menolak jika perubahan peran Fernandes jadi sebab utama MU kalah.
Malahan, Amorim mengingatkan fans jika sebenarnya peran tersebut sudah diemban Fernandes saat melawan Arsenal. Jika diingat lagi, hasilnya kala itu MU juga kalah.
"Saat melawan Arsenal, apakah menurut Anda kami bermain dengan baik? Apakah menurut Anda kami adalah tim yang lebih baik? Kamu pikir Martin Odegaard, Declan Rice, Martin Zubimendi, adalah tiga gelandang top? Kami bermain dengan dua orang, satu adalah Casemiro, yang lainnya adalah Bruno. Terkadang, itu adalah dinamika tim, tapi bisa juga jadi kesempatan. Saya melihatnya seperti itu," ujar Amorim dikutip Metro.
2. Mulai pasrah dengan nasibnya
Amorim tampak sudah pasrah dengan nasibnya di MU. Maklum, kekalahan telak dari ManCity, telah memperpanjang rekor buruk MU yang terjadi sejak musim lalu di bawah arahannya. Tekanan pun datang dari berbagai penjuru dan banyak yang memprediksinya akan dipecat dalam waktu dekat.
"Penampilan MU jelek. Di momen-momen penting dalam Derby Manchester ini, ManCity lebih baik. Saya rasional saja. Saya paham semua frustrasi dan ada keputusan yang akan mengiringi. Saya harus menerima semuanya," ujar Amorim.
3. Tapi, Amorim keras kepala
Meski MU sudah menelan rentetan kekalahan, Amorim masih keras kepala. Dia enggan mengubah pola main MU, dengan pakem tiga bek. Padahal, menurut sejumlah pengamat, skema tiga bek tak cocok buat diterapkan di Premier League karena intensitas laga yang lebih tinggi ketimbang Serie A, Primeira Liga Portugal, hingga LaLiga.
"Ketika saya mau mengubah filosofi, pasti akan terjadi. kalau tidak, Anda harus ganti pelatih. Kita akan bicara soal setiap laga yang berakhir dengan kekalahan kami. Saya tak percaya dengan sistem atau apapun itu. Saya percaya dan cara main ini akan terus diterapkan hingga saya mau mengubahnya," kata Amorim.