Firminho & Salah Sumbu Utama dari Berapi-apinya Penampilan Liverpool

The Reds menyerbu ibarat kawanan semut yang sedang mengerumuni gula. Lawan seringkali dibuat kebingungan dengan agresivitas tinggi pilar The Reds. Tak hanya kedua penyerang itu saja yang sering berkeliaran di daerah kotak penalti lawan, masih ada Sadio Mane juga membantu keduanya.

Mereka boleh disebut sebagai sumbu utama dari berapi-apinya penampilan Liverpool. Adapun, performa keduanya yang luar biasa musim ini tak bisa dilepaskan dari sistem yang dimainkan oleh Liverpool sendiri.

Pelatih The Reds, Jurgen Klopp, mengklaim bahwa sistem Liverpool yang bermain dengan tekanan tinggi dan umpan-umpan pendek yang begitu cepat berhasil membuat Firmino dan Salah seperti tak punya batas di Liverpool.

“Di liga yang kuat, kamu tak bisa menjadi berada di peringkat ketiga (di Premier League) tanpa pemain yang fantastis dan ya, mereka adalah dua dari pemain fantastis,” kata Klopp dikutip ESPN.

Selain itu, masih ada figur seperti James Milner, Alex Oxlade-Chamberlain, Trent Alexander-Arnold, dan Andrew Robertson sangat sering memeriahkan aktivitas di wilayah berbahaya musuh. Mereka semua saling mengisi kekuatan lini serang Liverpool musim ini.

Bedanya, saat tertahan imbang 0-0 oleh Everton, Liverpool kehilangan sosok penyelesai andal. Mohamed Salah cedera, sementara Roberto Firmino hanya memulai laga dari bangku cadangan.

Hal itu menunjukan betapa ketergantungannya The Reds kepada kedua pilarnya tersebut. Bahkan, salah satu legenda Liverpool, Robbie Fowler, mengamini pernyataan tersebut.

"Tanpa Salah dan Firmino, Liverpool tak cukup tajam di sepertiga akhir lapangan," kata Fowler, di Daily Mirror.

Namun, setelah keduanya tampil kembali, keganasan lini serang The Reds kembali lagi. Teranyar, gawang Manchester City dibobol keduanya di leg kedua Liga Champion babak perempat final, Selasa (10/4/2018) atau Rabu dini hari WIB.

Musim ini, 29 gol yang disumbangkan Salah telah berkontribusi terhadap 15 poin The Reds di Premier League. Dan terakhir, sepasang gol Salah yang ia lesakan di masing leg pertama dan kedua di Liga Champion berhasil mengantarkan Liverpool ke semifinal.

Tampaknya, tanpa kedua pemain tersebut, Liverpool seperti kawanan semut yang berbeda.