3 Full-back Buangan Real Madrid yang Bersinar di Klub Lain

Ada Achraf Hakimi di Paris Saint-Germain

Real Madrid telah lama menjelma sebagai klub besar di LaLiga Primera Spanyol. Nama mereka di Benua Biru juga bukan tanpa gaung. Real Madrid tercatat sebagai klub tersukses di Liga Champions Eropa dengan lebih dari selusin trofi.

Sebagai klub besar, Real Madrid punya akademi penyuplai pemain-pemain berbakat dari seluruh dunia. Akademi sepak bola mereka mampu menelurkan pemain bintang sejak lama. Beberapa memang berhasil menembus tim utama, tetapi tidak semua bisa menjadi andalan Los Blancos.

Tiga full-back berikut ini masuk kategori itu. Mereka meredup di tim utama Real Madrid meski tampil baik di tim muda. Ketiganya baru menemukan sinar mereka setelah bermain di tempat berbeda. Inilah nama-nama full-back buangan Real Madrid yang bersinar di klub lain itu.

1. Achraf Hakimi bersinar bersama Paris Saint-Germain dan Timnas Maroko di Ligue 1 Prancis

3 Full-back Buangan Real Madrid yang Bersinar di Klub LainAchraf Hakimi, full-back Paris Saint-Germain, melewati tekel lawan. (en.psg.fr)

Nama Achraf Hakimi berkali-kali menghiasi halaman depan media massa. Begitu pun saat membela Maroko di Piala Dunia 2022 Qatar. Sebagai full-back papan atas saat ini, namanya memang kerap menjadi sorotan. Apalagi, dia bermain untuk klub kaya raya, Paris Saint-Germain, di salah satu liga top Eropa, Ligue 1 Prancis.

Hakimi pertama kali mendarat di Paris, Prancis, pada 2021. Dia resmi menjadi bagian dari PSG pada 6 Juli. Sejak saat itu, Hakimi selalu menjadi andalan Les Rouges-et-Bleus di sisi kiri pertahanan. PSG juga senang mendapatkan pemain sekaliber dirinya.

“Kami sangat senang menyambut Achraf Hakimi ke Paris Saint-Germain hari ini," ungkap Nasser Al-Khelaifi, CEO PSG, saat mereka merekrut Hakimi pada 2021, seperti dikutip situs resmi klub. "Perekrutan besar ini menunjukkan ambisi kami. Kami terus membangun sesuatu yang sangat istimewa. Achraf mungkin baru berusia 22 tahun dan telah membuktikan dirinya sebagai salah satu full-back paling berbakat di dunia sepak bola."

Sejak bergabung dengan PSG, Hakimi sendiri memang bermain baik. Dia tercatat telah bermain untuk mereka dalam 104 pertandingan per 16 Februari 2024. Selama itu, full-back berkebangsaan Maroko tersebut telah mencetak 13 gol dan 17 umpan dengan 8.129 menit bermain. Tidak heran harga pasarnya konsisten di atas 1 triliun rupiah pada usianya yang baru 25 tahun.

Meski begitu, perjalanan Achraf Hakimi tidak selalu mudah. Setelah promosi ke tim utama Real Madrid, namanya tidak melejit sampai mereka menjualnya kepada Borussia Dortmund. Bersama klub Jerman itu, barulah Hakimi mampu menempatkan namanya ke dalam daftar full-back terbaik pada era modern.

Nama Hakimi makin terang begitu bermain untuk Inter Milan di Serie A. Semusim di Italia, dia membantu Nerazzurri meraih scudetto 2020/2021. Bermain dalam 37 pertandingan musim itu, Hakimi mengemas 7 gol dan 10 umpan sehingga menarik minat PSG untuk merekrutnya.

Baca Juga: 4 Pelatih Berpotensi Gantikan Stefano Pioli di AC Milan pada 2024/2025

2. Theo Hernandez sempat juara Serie A Italia bersama AC Milan

3 Full-back Buangan Real Madrid yang Bersinar di Klub LainTheo Hernandez melakukan selebrasi saat berseragam AC Milan. (acmilan.it)

Nasib Theo Hernandez tidak jauh berbeda dengan Achraf Hakimi. Dianggap gagal di Real Madrid, dia akhirnya menemukan tempatnya di AC Milan. Hernandez mampu mengantarkan Rossoneri menjadi juara Serie A Italia pada 2021/2022. Dia bahkan dianggap sebagai salah seorang pemimpin di sana.

"Dia telah menjadi seorang pemimpin di tim ini, bukan lewat ucapan, melainkan sikap," ujar Pelatih AC Milan Stefano Pioli seperti dikutip Football Italia

Sejak bergabung pada 2019, Hernandez sendiri mampu mengemas 28 gol dan 35 umpan dalam 197 pertandingan bersama AC Milan. Dia cukup konsisten bermain sebagai sebelas pertama mereka di berbagai ajang. Posisinya di kiri pertahanan seolah tersegel untuknya sendiri.

Prancis juga berkali-kali memanggilnya ke tim nasional. Hernandez sempat menjadi juara UEFA Nations League 2021/2022. Namun, dia gagal mendapatkan trofi Piala Dunia 2022 karena timnya keok di tangan Argentina. Padahal, Hernandez sudah bekerja keras mengantarkan Prancis ke final saat mencetak gol pembuka semifinal melawan Maroko, tim yang dibela Hakimi.

Sayangnya, harga pasar Theo Hernandez belakangan mengalami penurunan. Sempat berada di angka 1 triliunan rupiah, nilainya merosot ke 955 miliar rupiah per Desember 2023 lalu. Ini bisa meningkat atau menurun lagi tergantung penampilannya pada 2023/2024.

Hernandez telah bermain dalam 30 pertandingan di berbagai ajang musim ini. Itu termasuk 21 pertandingan di Serie A. Namun, posisi AC Milan tidak begitu oke untuk merebut trofi kasta tertinggi Liga Italia. Mereka berada di peringkat tiga sementara dengan selisih delapan poin dari pemuncak klasemen sekaligus rival sekota, Inter Milan, per 16 Februari 2024. Pemain berusia 26 tahun itu mesti melakukan sesuatu agar klubnya tidak nirgelar.

3. Miguel Gutierrez jadi full-back kiri andalan bersama Girona di LaLiga Spanyol

3 Full-back Buangan Real Madrid yang Bersinar di Klub LainMiguel Gutierrez berseragam Girona di LaLiga Spanyol. (gironafc.cat)

Miguel Gutierrez, pemuda berusia 22 tahun, boleh jadi masih terdengar asing dibandingkan dua nama seniornya di atas. Harga pasarnya saja belum pernah menyentuh 1 triliun rupiah. Nilai paling tinggi baru sampai 347 miliar rupiah. Itu sangat jauh dari Theo Hernandez yang berharga 955 miliar rupiah dan Achraf Hakimi yang 1,1 triliun rupiah saat ini.

Meski begitu, Gutierrez mampu bermain apik pada 2023/2024. Pada usianya yang terbilang muda, dia membantu Girona menjadi kuda hitam LaLiga. Gutierrez dan klubnya merupakan pesaing terberat tiga raksasa Spanyol, Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid, dalam perebutan trofi domestik. Sampai pertengahan musim, mereka bahkan masih berada di puncak. Real Madrid baru mengakuisisi klasemen belakangan ini.

Miguel Gutierrez sendiri sejauh musim ini telah bermain dalam 28 pertandingan bersama Girona. Dia mulai terbiasa tampil sebagai full-back kiri utama, hal yang kurang mungkin terjadi jika masih membela Real Madrid. Gutierrez juga mampu menyumbang 1 gol dan 3 umpan untuk membawa klubnya bertahan di papan atas.

Statistiknya tentu bisa berubah karena kompetisi pada 2023/2024 belum usai. Ini ditambah pertimbangan performanya yang terbilang baik belakangan ini. Apiknya penampilan Gutierrez itu terjadi berkat kepercayaan Miguel Angel Sanchez Munoz alias Michel, pelatih Girona, kepadanya. Tidak heran dia makin nyaman bermain bersama klubnya saat ini.

"Aku berbicara dengan Míchel dan dia sangat meyakinkanku. Girona punya ide yang sangat mirip dengan gaya permainanku," ujar Miguel Gutierrez seperti dikutip One Football. "Ketika sebuah klub mencintai Anda dan bertaruh kepada Anda, tidak banyak yang perlu dipikirkan. Aku di sini dengan sangat antusias."

Sejak bergabung dengan Girona dari Real Madrid pada 2022, penampilan Gutierrez sendiri memang terus membaik. Harga pasarnya lantas berangsur-angsur naik. Lonjakannya tampak sejak 2023 lalu. Boleh jadi dia bisa menyamai seniornya yang sama-sama full-back buangan Real Madrid yang bersinar di klub lain, terutama dalam hal perolehan trofi.

Achraf Hakimi dan Theo Hernandez sudah pernah mendapat trofi bersama klub yang mereka bela setelah Real Madrid. Miguel Gutierrez punya kesempatan yang sama pada 2023/2024 ini. Apalagi, jarak Girona hanya lima poin dari Real Madrid di puncak klasemen sementara LaLiga 2023/2024. Mungkinkah Gutierrez mampu mewujudkan itu pada pengujung musim? Akan menarik menyaksikan bagaimana dia mengudeta klub lamanya di LaLiga.

Baca Juga: 3 Pencetak Gol Girona dalam 3 Kemenangan Terakhir atas Real Madrid

G.N. Putra Photo Verified Writer G.N. Putra

Writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya