Jakarta, IDN Times - Setelah terkatung-katung setahun lebih, David de Gea akhirnya punya klub. Bukan Inggris atau Spanyol, eks penggawa Manchester United (MU) itu memilih Fiorentina sebagai pelabuhan baru baginya.
Namun, ada konsekuensi besar yang harus diterima De Gea ketika hijrah ke Fiorentina. Dibandingkan dengan ketika berseragam MU, gajinya terjun bebas bersama klub Firenze tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, De Gea sebelumnya menerima gaji sekitar 23 juta euro per musim, atau setara Rp400 miliar. Di Fiorentina, gajinya berkurang, bahkan mencapai 80 persen.
Sekarang, dikutip Goal International, gaji De Gea diperkirakan cuma dua juta euro per musim, atau sebesar Rp34 miliar. Dari ratusan miliar, sekarang gajinya hanya sekitar puluhan miliar rupiah.
Perkara gaji memang sempat jadi kendala De Gea dalam mendapatkan klub baru. Awalnya, dia sempat dikabarkan akan membela klub-klub macam Newcastle United, hingga klub-klub asal Arab Saudi.
Sebelum Fiorentina, De Gea juga sempat diisukan akan merapat ke klub Serie A lain, yaitu Genoa. Semua kedekatan itu tidak terwujud menjadi sebuah transfer, karena kendala gaji De Gea yang terlalu mahal.
Selepas memastikan kepindahan ke Fiorentina, De Gea masih diterpa ujian lain. Seiring dengan usianya yang sudah tidak muda lagi, plus lama tidak bermain secara kompetitif, kualitasnya dipertanyakan fans.
De Gea menyadari kondisinya yang sudah lama tidak mentas di kompetisi resmi. Alhasil, adaptasi harus kembali dia lakukan, agar bisa mencapai kondisi terbaik.
"Saya dalam kondisi yang fit dan sudah berlatih setiap hari. Saya berada di level cukup bagus. Dengan pengalaman yang saya miliki ini, cukup tempatkan di bawah mistar gawang Fiorentina, dan akan membuktikan diri," kata De Gea.