Chelsea Dibantai Manchester City, Maurizio Sarri Siap Dipecat

Telan kekalahan terbesar di Liga Inggris

Pekan ke-26 Liga Inggris menjadi mimpi buruk bagi pasukan Maurizio Sarri. Bertandang ke Etihad Stadium, The Blues dibantai 6 gol tanpa balas oleh Man City pada Senin dinihari (11/02).

Akibat dari kekalahan ini, posisi mereka pun harus turun dua peringkat ke posisi enam. Ironisnya, kekalahan ini menjadi kekelahan terbesar yang diderita Chelsea. Maurizio Sarri pun mengungkapkan siap menghadap presiden klubnya untuk menerima keputusan terkait masa depannya.

1. Manchester City terlalu perkasa untuk Chelsea

Chelsea Dibantai Manchester City, Maurizio Sarri Siap Dipecatgoal.com

Kedua tim tampil dengan skuad terbaiknya, namun Manchester City seperti biasa sudah tampil menyerang sejak menit awal. Laga baru berjalan empat menit, Raheem Sterling membuka keran gol City usai tendangannya menjebol gawang Arrizabalaga. Tak berlangsung lama, Sergio Aguero berhasil menggandakan skor sembilan menit kemudian.

The Blues semakin terpuruk saat Aguero kembali mencetak gol keduanya di menit ke-19. Hanya dalam waktu 20 menit, City sudah mampu unggul 3-0. Namun mimpi buruk Sarri belumlah usai, Ilkay Gundogan berhasil mencetak gol keempat di menit ke-25 usai tendangan kerasnya di luar kotak penalti tak mampu ditepis kiper lawan.

Meski Chelsea sempat menekan, mereka gagal mencetak satu pun gol hingga skor 4--0 bertahan hingga babak pertama selesai. Usai istirahat, kondisi tidak semakin membaik bagi klub asal London tersebut.

Laga baru berjalan sepuluh menit, Chelsea harus diganjar tendangan penalti usai Sterling dijatuhkan di kotak penalti oleh Cesar Azpilicueta. Aguero yang turun sebagai eksekutor berhasil tuntaskan tugasnya sekaligus ceak hat-trick dalam laga tersebut.

Pasukan Guardiola menutup pesta golnya melalui aksi Sterling, yang melakukan tap-in, memaksimalkan umpan dari Zinchenko. Sampai wasit meniup peluit panjang, keunggulan 6-0 City tak terbantahkan. Dengan haisil ini Manchester City kembali ke puncak klasemen, sedangkan posisi Chelsea tergesar oleh Man United dan Arsenal.

2. Maurizio Sarri siap bertanggung jawab atas kekalahan ini

Chelsea Dibantai Manchester City, Maurizio Sarri Siap Dipecatfoxsportsasia.com

Sepanjang berubah nama menjadi English Premier League pada tahun 1992, ini merupakan kekalahan terbesar yang pernah diderita oleh Chelsea. Parahnya lagi, laga away sebelumnya pun berkahir dengan kekalahan telak 4-0 dari Bournemouth. Akibat dua kekalahan away tersebut, kini mereka mengumpulkan 50 poin, tertinggal satu poin dari Man United yang berada di posisi 4.

Manajer Chelsea, Maurizio Sarri, pun tampak pasrah dengan situasi tersebut. Dia mengaku siap bertemu dengan presiden klub dan menerima segala keputusan terkait masa depannya. Seperti yang diketahui, Roman Abramovich sendiri tak segan untuk melakukan pemecatan saat pelatih Chelsea menerima hasil yang sangat buruk.

Luis Felipe Scolari, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti dan Antonio Conte menjadi nama-nama pelatih besar yang pernah dipecat Chelsea.

"Hasil seperti ini, untuk klub seperti Chelsea, akan membawa tekanan dan harus ada yang dijelaskan kepada manajemen. Saya memimpin tim, jadi saya tahu siapa yang harus berdiri paling depan," tutur Sarri.

"Jika presiden Chelsea memanggil, saya akan bahagia melihatnya karena saya belum pernah mendengar sendiri (respons hasil tim) dari dia. Namun jujur saja, saya tidak tahu harus mengharapkan apa," ujarnya.

3. Sarri tidak akan mengubah gaya permainan Chelsea

Chelsea Dibantai Manchester City, Maurizio Sarri Siap Dipecatsbnation.com

Maurizio Sarri datang dari Napoli dengan mengusung gaya permainan yang disebut Sarriball, dimana mengutamakan penguasaan bola. Meski tampil sempurna di awal musim, Chelsea kini semakin melempem. Bahkan posisinya di klasemen pun semakin tercecer dan untuk pertama kalinya terlempar dari posisi empat besar.

Musim ini mereka telah menderita enam kali kekalahan di Liga Inggris. Meski begitu, Sarri menegaskan dirinya tak akan merbah gaya permainan karena menurutnya hal tersebut cocok untuk Chelsea.

Adapun hasil buruk yang diderita timnya, dia menyatakan jika Chelsea saat ini tidak memainkan gaya bermainnya dengan benar.

"Tidak, karena hari ini saya tidak melihat gaya sepakbola saya."

"Ada sesuatu yang berubah. Saya tak bisa melihat alasan tapi kami harus mengatasinya. Target saya adalah memainkan gaya sepakbola saya, bukan mengubah ke gaya sepakbola lain karena untuk saat ini kami memainkan gaya sepakbola lain," tegasnya.

Chelsea pun tak boleh terpuruk terlalu lama, karena empat hari kemudian mereka akan tampil di babak 32 besar Liga Eropa melawan Malmo.

Baca Juga: 4 Fakta Man City Pesta Setengah Lusin Gol ke Gawang Chelsea

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya