5 Klub Liga Top Eropa dengan Performa Anjlok pada Paruh 2023/2024

Ada yang terancam zona degradasi

Liga top Eropa telah memasuki paruh musim kedua pada 2024/2024. Persaingan untuk meraih gelar juara berlangsung sengit. Beberapa klub kuda hitam berhasil membuat kejutan, seperti Girona, VfB Stuttgart, dan Aston Villa. Mereka mampu menyaingi dominasi klub-klub raksasa di liga masing-masing.

Kejutan tidak kalah besar terjadi lewat anjloknya performa klub-klub besar. Alih-alih bersaing di papan atas, mereka justru merosot ke papan tengah, bahkan papan bawah. Berikut ini lima klub liga top Eropa dengan performa anjlok pada paruh 2023/2024.

1. Napoli memecat Pelatih Rudi Garcia usai terlempar dari papan atas Serie A Italia

5 Klub Liga Top Eropa dengan Performa Anjlok pada Paruh 2023/2024Napoli vs Real Madrid pada fase grup UEFA Champions League 2023/2024. (uefa.com)

Peluang Napoli untuk mempertahankan gelar juara Serie A Italia sangat tipis. Il Partinopei terlempar dari papan atas pada paruh pertama musim dengan bertengger di posisi kesembilan. Mereka bahkan terpaut 21 poin dari pemuncak klasemen, Juventus, hingga pekan ke-21.

Hengkangnya Luciano Spalletti sebagai pelatih ditenggarai jadi faktor utama mundurnya performa klub. Rudi Garcia, yang ditunjuk menjadi pelatih baru, gagal mempertahankan performa tim. Ia bahkan hanya bertahan 5 bulan sebelum digantikan Walter Mazzarri. Faktor lainnya adalah absennya banyak pemain inti.

Victor Osimhen dan Frank Anguissa harus absen dari skuad inti Napoli karena membela negara masing-masing di Piala Afrika 2023 Pantai Gading. Sedangkan, Mathías Olivera, Mario Rui, dan Alex Meret dibekap cedera cukup serius. Napoli sendiri kabarnya menginginkan Jose Mourinho sebagai pelatih baru. Ia kebetulan baru saja berpisah dengan AS Roma setelah menelan rentetan hasil buruk.

2. Newcastle United hanya berada di papan tengah karena diganggu badai cedera di EPL

5 Klub Liga Top Eropa dengan Performa Anjlok pada Paruh 2023/2024Callum Wilson (x.com/NUFC)

Newcastle United berhasil finis di urutan keempat English Premier League (EPL) 2022/2023. Mereka pun dinilai bakal kembali bersaing ketat di papan atas EPL 2023/2024. Penilaian ini cukup masuk akal lantaran mereka memiliki skuad yang sangat mumpuni. The Maggpies bahkan menggelontorkan dana 153 juta euro atau Rp2,6 triliun pada bursa transfer musim panas 2023.

Sayangnya, prediksi tersebut meleset jauh. The Maggpies justru terlempar ke posisi sepuluh EPL hingga pekan ke-21. Mereka telah menelan 10 kekalahan, 2 kali lebih banyak dari musim sebelumnya. Anak asuh Eddie Howe bahkan hanya mampu meraup 9 poin dari 10 laga terakhir di EPL.

Mimpi buruk ini tak lepas dari badai cedera yang menimpa skuad inti. Terdapat sembilan pemain yang mengalami cedera, termasuk Callum Wilson, Harvey Barnes, Joelinton, dan Nick Pope. Sementara itu, Sandro Tonali dijatuhi hukuman larangan bermain selama 10 bulan karena kasus judi.

Baca Juga: 3 Pemain Tanjung Verde yang Bermain di Liga Top Eropa 2023/2024

3. Union Berlin terancam degradasi usai mencetak sejarah di Bundesliga Jerman musim sebelumnya

5 Klub Liga Top Eropa dengan Performa Anjlok pada Paruh 2023/2024Union Berlin dikalahkan Bayern Munich 0-1 pada pekan ke-17 Bundesliga 2023/2024. (fc-union-berlin.de)

Union Berlin sukses mencetak sejarah di Bundesliga Jerman 2022/2023 dengan finis di urutan keempat. Itu adalah prestasi terbaik mereka di level teratas sepak bola Jerman. Sayangnya, Die Eisernen gagal mempertahankan konsistensi pada 2023/2024. Mengawali Bundesliga dengan 2 kemenangan beruntun, Union Berlin justru terpuruk setelahnya dengan menelan 9 kekalahan beruntun.

Mereka pun sempat tenggelam di dasar klasemen Bundesliga. Catatan buruk itu membuat Urs Fischer dipecat sebagai pelatih utama. Posisinya kini digantikan Nenad Bjelica, yang sebelumnya bertugas di Trabzonspor.

Pergantian pelatih ini nyatanya belum memberikan dampak signifikan. Union Berlin masih terpuruk di posisi ke-15 dari 17 laga Bundesliga. Mereka hanya terpaut tiga poin dari jurang degradasi. 

4. Olympique Lyon dilanda krisis finansial dan terpuruk di papan bawah Ligue 1 Prancis

5 Klub Liga Top Eropa dengan Performa Anjlok pada Paruh 2023/2024Alexandre Lacazette (ol.fr)

Ada pemandangan aneh di Ligue 1 Prancis 2023/2024 dengan terpuruknya Olympique Lyon ke zona degradasi pada paruh pertama musim. Les Gones telah menelan 10 kekalahan dari 18 pertandingan Ligue 1. Padahal kualitas pemain mereka cukup mumpuni karena keberadaan pemain top, seperti Alexandre Lacazette, Dejan Lovren, Nicolás Tagliafico, dan Corentin Tolisso.

Keterpurukan Lyon ini sudah memakan dua korban pelatih, yakni Laurent Blanc dan Fabio Grosso. Nama terakhir bahkan hanya bertugas selama 3 bulan. Hasil buruk ini dinilai merupakan dampak dari masalah internal yang dihadapi klub. 

Masalah utamanya adalah perseteruan pemilik baru Lyon, John Textor, dan pemilik sebelumnya, Jean-Michel Aulas. Perseteruan ini berdampak kepada kondisi keuangan klub yang memburuk. Keadaan makin parah karena aktifitas transfer Lyon dibatasi sebagai dampak dari peraturan baru oleh Badan Pengawasan Keuangan Sepak Bola Prancis (DNCG).

5. Sevilla sudah memecat dua pelatih di LaLiga Spanyol 2023/2024

5 Klub Liga Top Eropa dengan Performa Anjlok pada Paruh 2023/2024Sevilla dikalahkan Girona 1-5 pada pekan ke-21 LaLiga 2023/2024 (sevillafc.es)

Keterpurukan Sevilla sebenarnya sudah terjadi sejak 2022/2023. Mereka hanya mampu finis di urutan ke-12 LaLiga Spanyol. Kendati begitu, mereka mampu menjuarai Liga Europa. Sayangnya, mimpi buruk berlanjut pada 2023/2024. Sevilla terancam jurang degradasi dengan menempati peringkat ke-17.

Los Rojiblancos telah menelan 11 kekalahan dan hanya meraih 3 kemenangan dari 21 laga LaLiga. Manajemen klub sudah memecat dua pelatih pada musim ini, yaitu José Luis Mendilibar dan Diego Alonso. Posisi pelatih kini digantikan Quique Sánchez Flores. Ironisnya, belum ada perubahan signifikan terjadi. 

Kondisi keuangan yang buruk disinyalir menjadi faktor utama merosotnya performa tim. Mereka kesulitan membeli pemain yang dibutuhkan tim. Kepulangan Sergio Ramos ke Sevilla pun tidak mampu membawa diri mereka keluar dari krisis.

Kompetisi di liga top Eropa telah memasuki paruh musim kedua. Klub-klub di atas harus segera berbenah pada bursa transfer musim dingin 2024 ini. Entah dengan mencari pemain baru sesuai kebutuhan tim atau menyusun ulang strategi permainan. Jika gagal bangkit, maka bukan tidak mungkin beberapa klub top ini justru terdegradasi pada akhir musim.

Baca Juga: 5 Kuda Hitam Paling Mengejutkan di Liga Top Eropa 2023/2024

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

Saya cukup suka menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya