Sosok Rara, Pawang Hujan yang Disorot di MotoGP Mandalika

Indra Sjafri juga pernah memakai jasanya

Jakarta, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur Sirkuit Pertamina Mandalika, Minggu (20/3/2022), benar-benar menjadi berkah buat Rara Istiati Wulandari. Sosoknya menjadi pusat perhatian kala beraksi di depan pit lane untuk mengusir hujan.

Aksi Rara viral di media sosial. Sejak kemarin hingga sekarang, Rara tak henti-hentinya dibicarakan, oleh warganet.

Tapi, ternyata Rara tak cuma kali ini saja mengawal event besar. IDN Times secara tak sengaja bertemu dengan Rara pada perhelatan Piala AFC 2018 lalu.

Kepada kami, Rara bercerita banyak hal. Simak kisahnya.

Baca Juga: Aksi Rara Pawang Hujan Mandalika Trending di Medsos, Ini Kata Warganet

1. Indra Sjafri pernah meminta langsung Rara untuk menghentikan hujan

Sosok Rara, Pawang Hujan yang Disorot di MotoGP MandalikaIlustrasi. IDN Times/Gregorius Aryodamar

Kepada IDN Times, Rara kala itu mengaku diminta oleh pelatih Indra Sjafri yang masih menangani Timnas Indonesia U-19, untuk memindahkan lokasi hujan dari sekitar Senayan ke tempat lain. Namun, saat hendak melakukan "ritual" untuk memindahkan hujan, dia sempat mendapat penolakan dari aparat yang bertugas di lokasi.

"Aku sempet marah sama masnya tadi karena dupaku gak boleh masuk, aku kesel. Begitu aku kesel, aku buang keluar terus masuk lagi. Ini aku disuruh sama Indra Sjafri langsung, aku dikasih tiket masuk sama dia," ujarnya kepada IDN Times.

Memang, setelah dia melakukan ‘ritual’ tersebut hujan deras yang mengguyur jalanan Jakarta di sekitar Senayan mendadak reda. Selain membawa dupa, dia mengatakan kalau melakukan komunikasi dengan menurunkan gelombang frekuensi otak. Dia memberi contoh bahwa komunikasi sesama manusia itu dilakukan dengan gelombang otak frekuensi beta, sedangkan kepada Tuhan merupakan gelombang frekuensi teta.

"Selain bawa dupa, aku komunikasi dengan frekuensi gelombang otak. Seorang indigo itu bisa menurunkan gelombang frekuensi otaknya lebih cepat ke teta hingga ke delta," jelasnya.

2. Piala AFC U-19 bukan acara pertama bagi Rara

Sosok Rara, Pawang Hujan yang Disorot di MotoGP MandalikaANTARA FOTO/INASGOC/Rosa Panggabean

Seluruh keluarga Rara merupakan 'orang pintar’. Dia menyadari kemampuannya tersebut ketika masih kecil. Saat itu sang ayah meramal dirinya sendiri akan meninggal dunia sehingga Rara mendapat pengajaran soal hal ini.

"Dulu aktivitasku direkam sama papa, jadi aku sudah ngerti caranya geser hujan dan sebagainya. Di budaya Kejawen tuh sebenarnya gak apa-apa kalau geser hujan, yang penting gak minta secara paksa ke alam semesta," ujarnya.

Piala AFC U-19 2018 ternyata bukan hajatan pertama yang mendapat bantuan Rara. Sejumlah acara besar seperti Asian Games dan Asian Para Games juga pernah mendapat pertolongannya agar tak hujan.

Bahkan di pesta olahraga Asian Games 2018, Rara diminta langsung oleh Menpora Imam Nahrawi. "Aku dulu pernah bantu pas Asian Games dan Asian Para Games. Waktu penutupan Asian Games sempat hujan, sayangnya kurang koordinasi dengan pihak INASGOC," jelasnya.

3. Berharap saat acara besar ada panitia

Sosok Rara, Pawang Hujan yang Disorot di MotoGP MandalikaPawang hujan Rara Isti Wulandari (IDN Times/Gregorius Aryodamar)

Sebetulnya Rara tak berharap kalau setiap acara besar di Indonesia dibantu olehnya. Namun, Rara berharap kalau ada panitia khusus seperti dirinya agar acara berlangsung lancar tak seperti penutupan Asian Games 2018 yang sempat diguyur hujan.

“Jadi persiapannya harus ada tim semacam ini juga,” kata dia.

5. Fabio Quartararo sampai tiru aksi Rara

Aksi Rara ternyata mengundang perhatian Quartararo. Di dalam paddock, dia mengambil mangkuk kertas dan sendok plastik. 

Quartararo kemudian memutar-mutar sendok plastik di sekitar mangkuk tersebut. Kemudian, dia memukulnya. Kocaknya, Quartararo gagal menirukan aksi Rara dengan sempurna. Sebab, usai memukul, mangkuknya malah jatuh.

Baca Juga: Timnas U-19 Tekuk Taiwan, Egy-Witan Jadi Bintangnya

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Stella Azasya
  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya