Guardiola Jantungan Lihat Persaingan ManCity Vs Liverpool

11 Apr 2022, 17:51 WIB

Pep Guardiola (skysports.com)

Jakarta, IDN Times - Liverpool dan Manchester City masih saling sikut dalam perburuan gelar Premier League musim 2021/22. Hasil imbang yang diraih keduanya, membuat persaingan kian panas.

Hingga kini, publik masih dibuat jantungan oleh kedua kuda pacu di Premier League itu. Sebab, baik Liverpool dan ManCity masih sama-sama menampilkan performa impresif.

Kini, nasib keduanya ditentukan dalam tujuh laga sisa. Menarik, karena menilik sisa pertandingan kedua tim, ternyata tugas Liverpool lebih sulit.

1. Lawan ManCity lebih enteng

potret Alisson Becker (uefa.com)

Liverpool masih harus berhadapan dengan sejumlah rival berat seperti Manchester United, Everton, hingga Tottenham Hotspur. Tak sampai di situ, Liverpool juga masih harus jumpa tim asuhan Steven Gerrard, Aston Villa.

Mungkin, duel melawan Everton akan berlangsung lebih sengit. Sebab, Everton juga sedang berjuang demi menyelamatkan diri dari zona degradasi.

Sementara, ManCity punya lawan yang kelasnya jauh lebih enteng. Wolverhampton Wanderers, Brighton and Hove Albion, Watford, Leeds United, Newcastle United, West Ham, dan Aston Villa, adalah lawan-lawan tersisa ManCity.

Bisa saja, Villa yang menjadi penyelamat buat Liverpool. Koneksi Gerrard dengan Liverpool, bukan tak mungkin membuat ManCity lebih sengsara.

2. Terpeleset sekali, maka tamat

Raheem Sterling bersama Kevin De Bruyne (instagram.com/sterling7)

Manajer ManCity, Pep Guardiola, merasa kalau sisa laga yang akan dilakoni timnya tak menguntungkan. Meski lawan-lawan yang dihadapi jauh lebih enteng ketimbang Liverpool, Guardiola merasa ancaman terhadap ManCity tetap besar.

"Kami sadar, terpeleset sekali saja, gagal jadi juara. Mereka harus menang di seluruh laga. Kami juga sama. Saya menyadari persaingan tak akan berhenti, meski kami ada yang menang, kalah, atau imbang malam tadi," ujar Guardiola dilansir Manchester Evening News.

3. Emosi Guardiola terkuras

potret Jurgen Klopp dan Pep Guardiola (skysports.com)

Menghadapi Liverpool, Guardiola merasa emosinya terkuras. Sejak awal, dia memang suadh memprediksi laga akan berlangsung sulit.

Aksi balas gol, diprediksi Guardiola, terjadi. Memang benar, itu terwujud dalam tempo yang begitu intens.

"Kami menyerang, mereka balas. Kami cetak gol, mereka balik jebol gawang kami. Sepak bola yang menarik. Performa kami luar biasa, melawan tim yang memang di atas rata-rata," kata Guardiola.