4 Fakta Start Hebat Timnas Italia di Kualifikasi EURO 2020

Tadi malam menang 6-0, kemenangan terbesar sejak 1962

Kegagalan tampil di Piala Dunia 2018 rupanya menjadi "obat pahit yang menyehatkan" bagi tim nasional Italia. Setelah kegagalan itu, Italia mengevaluasi kekurangan lantas berbenah. Hasilnya, Gli Azzurri--julukan Timnas Italia membuat start hebat di dua pertandingan awal Kualifikasi EURO 2020.

Italia meraih kemenangan beruntun. Bahkan, di pertandingan kedua kualifikasi melawan Liechtenstein, Selasa (26/3) malam waktu setempat atau Rabu (27/3) dini hari waktu Indonesia, Timnas Italia berhasil pesta gol. Ini hasil langka bagi sepak Italia. Berikut beberapa fakta penampilan apik Italia di awal Kualifikasi EURO 2020.

1. Menang setengah lusin gol atas Liechstenstein, Italia kini menguasai Grup J di Kualifikasi EURO 2020

4 Fakta Start Hebat Timnas Italia di Kualifikasi EURO 2020twitter.com/uefaeuro

Timnas Italia langsung gas pol dalam "lomba lari" menuju putaran final EURO 2020. Dua pertandingan pertama berhasil dilalui dengan kemenangan beruntun. Setelah mengalahkan Finlandia 2-0 di laga pertama (23/3), Italia kembali menang meyakinkan di laga kedua. Rabu (27/3) dini hari tadi, Italia menang setengah lusin gol, 6-0 atas Liechstenstein di Ennio Tardini, Parma.

Enam gol kemenangan Italia, empat gol diantaranya tercipta di babak pertama oleh Stefano Sensi di menit ke-17, Marco Verratti di menit ke-32, dua gol penalti Fabio Quagliarella di menit ke-35 dan 45. Gol ini menjadikan Quagliarella (36 tahun 54 hari) sebagai pemain tertua Italia yang mencetak gol di laga internasional.

Di babak kedua, tim tamu bermain dengan 10 pemain setelah satu pemainnya dikartu merah di akhir babak pertama. Moise Kean lalu menambah gol di menit ke-69 dan Leonardo Pavoletti menutup pesta gol Italia di menit ke-76.

Tidak hanya menang, Italia juga diuntungkan karena dua pesaing utama di Grup J, Bosnia & Herzegovina dan Yunani bermain imbang 2-2. Hasil ini membuat Italia kini sendirian memimpin klasemen Grup J dengan 6 poin dari dua pertandingan. Sementara Yunani dan Bosnia ada di posisi 2-3 dengan raihan 4 poin. Disusul Finlandia dengan 3 poin dan Armenia serta Liechtenstein belum meraih poin.

2. Kemenangan terbesar Timnas Italia dalam 57 tahun terakhir

4 Fakta Start Hebat Timnas Italia di Kualifikasi EURO 2020twitter.com/azzurri

Kemenangan besar Timnas Italia yang diraih atas Liechtenstein merupakan hasil istimewa. Sebab, sebagai tim yang sejak dulu dikenal dengan permainan disiplin mengandalkan zona marking, Italia cukup jarang meraih kemenangan besar di atas lima gol. Italia bukanlah tim ofensif seperti Prancis, Spanyol juga Inggris yang kini cukup sering menang besar.

Faktanya, dikutip dari Football Italia, kemenangan enam gol atas Liechtenstein yang diraih Italia di pertandingan kedua Grup J Kualifikasi EURO 2020, Selasa (26/3) malam waktu setempat, merupakan yang pertama dalam 57 tahun terakhir. Kali terakhir Italia menang dengan skor 6-0 terjadi pada Desember tahun 1962 silam saat mengalahkan Turki.

Setelah kemenangan atas Turki di tahun 1962 tersebut, Italia sempat menang 6-1 atas Malta di laga Kualifikasi Piala Dunia 1994 pada Maret 1993 ketika dilatih Arrigo Sacchi. Kemenangan itupun sudah berlalu lama, 26 tahun.

Bahkan, sebelum kemenangan di pertandingan tadi malam, Italia tidak pernah menang lebih dari dua gol. Kali terakhir Italia menang banyak gol terjadi di laga kualifikasi Piala Dunia 2018 pada Juni 2017 silam. Lawannya kala itu sama, Liechtenstein yang mereka kalahkan 5-0.

Italia memang tengah tampil ganas. Bisa mencetak 8 gol dalam dua pertandingan tanpa kemasukan gol, membuat Italia menjadi tim paling produktif di Kualifikasi EURO 2020 setelah Inggris yang mencetak 10 gol di Grup A. Kemudian ada Prancis di Grup H yang juga mencetak 8 gol tetapi sudah kemasukan satu gol.

Baca Juga: Inggris & 6 Negara yang Tampil On Fire di Awal Kualifikasi EURO 2020

3. Roberto Mancini senang dengan start bagus Italia, tetapi mengingatkan timnya untuk bersiap menghadapi laga berat pada Juni nanti

4 Fakta Start Hebat Timnas Italia di Kualifikasi EURO 2020twitter.com/azzurri

Fans Italia pastinya senang dengan penampilan Timnas Italia di dua pertandingan awal babak Kualifikasi EURO 2020. Namun, orang yang paling senang dengan start apik Italia tentunya sang pelatih, Roberto Mancini. Sejauh ini, Mancini mampu membuktikan bahwa FIGC (PSSI nya Italia) tidak salah memilih dirinya untuk membawa Italia bangkit setelah gagal lolos di Piala Dunia 2020.

Dalam wawancara dengan Football Italia seusai kemenangan atas Liechtenstein, Mancini mengaku senang karena Italia melakukan pendekatan yang benar dalam menghadapi dua laga kualifikasi EURO 2020. Dua kemenangan dengan menghasilkan banyak gol dan belum kemasukan gol, menurutnya merupakan start terbaik.

"Kami mengawali ini (kualifikasi) dengan start yang benar, dua kemenangan ini menjadi buktinya. Namun, penting untuk terus menjaga fokus seperti ini dan kembali mencetak banyak gol di pertandingan-pertandingan berikutnya," sebut Mancini.

Benar, seperti kata Mancini, Italia tidak boleh cepat berpuas diri. Sebab, ini baru awalan. Di laga kualifikasi berikutnya, Italia akan menghadapi ujian sesungguhnya saat menghadapi tuan rumah Yunani (9/6) dan menjamu Bosnia (12/6). "Juni nanti, pertandingan melawan Bosnia dan Yunani akan sangat fundamental bagi kami," sambung Mancini.

4. Pujian untuk para "wajah baru" di Timnas Italia yang langsung klik dengan pemain senior

4 Fakta Start Hebat Timnas Italia di Kualifikasi EURO 2020twitter.com/uefaeuro

Timnas Italia yang tampil di Kualifikasi EURO 2020 di bawah arahan pelatih Roberto Mancini, merupakan "tim yang baru". Tim Italia sekarang didominasi oleh wajah-wajah baru. Ketika menang atas Liechtenstein dini hari tadi, Roberto Mancini hanya menampilkan empat atau lima wajah senior dalam starting XI. Di antaranya Leonardo Bonucci, Alessio Romagnoli, Marco Veratti dan Fabio Quagliarella.

Selebihnya adalah nama-nama baru seperti Leonardo Spinazzola, Stefano Sensi Matteo Politano, Gianluca Mancini dan Leonardo Pavoletti. Dua nama terakhir bahkan baru menjalani debut untuk Italia. Mancini juga memainkan beberapa pemain belia sepeti Moise Keane (19 tahun), Nicolo Zaniolo (19 tahun).

Dikutip dari Football Italia, Gianluca Mancini yang baru tampil untuk Italia menyebut bisa melakoni debut bersama tim seniot Italia seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Bek asal Atalanta ini mengaku sempat nervous sebelum pertandingan. "Bermain untuk negara adalah mimpi bagi setiap anak kecil di Italia. Ini sungguh pengalaman terbaik dalam hidup saya," ujar bek berusia 22 tahun ini.

Pelatih Roberto Mancini juga senang dengan penampilan beberapa wajah baru. "Saya berharap, beberapa debutan dan pemain muda di tim ini, bisa tetap mengenakan jersey Italia dalam beberapa tahun ke depan. Bagi saya, itu akan menjadi sebuah kepuasan tersendiri," ujar Mancini.

Selamat untuk Timnas Italia yang telah meraih hasil sempurna di dua laga kualifikasi EURO 2020. Namun, perjalanan masih panjang menuju putaran final EURO 2020. Bila ingin lolos, Italia harus tampil konsisten.

Baca Juga: Euro 2020: Pesta Gol ke Gawang Liechtenstein, Italia Puncaki Grup J

Hadi Santoso Photo Verified Writer Hadi Santoso

cinta menulis seperti mencintai sepak bola dan bulutangkis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya