Harry Maguire Membuat Chelsea seperti Tim Amatir

Bek berusia 26 tahun ini memang hadir di saat yang tepat. Kehadirannya membuat lini belakang United tak lagi berharap kepada kehebatan David de Gea di bawah mistar. Statistik juga menunjukkan bagaimana dahsyatnya performa pemain yang dijuluki “Slab Head” oleh rekan-rekannya ini.

Maguire memenangkan 100 persen duel udara dengan lawan, membuat 7 clearances, 4 intersep, 2 blok, dan akurasi umpan sebesar 86 persen. Catatan itu seketika membuat harga 80 juta paun terasa murah, apalagi performa gemilang Maguire dicatatkan di laga big match, yang mana membuat para pemain Chelsea seperti tim amatir yang kehabisan akal menembus lini belakang tuan rumah.

Salah satu yang menarik dari penampilan Maguire adalah bagaimana ia berperan di gol kedua United. Dengan penjagaan berkelas dan caranya merebut bola yang elegan dari penguasaan Tammy Abraham, Maguire mengawali serangan balik United.

Kerja sama Marcus Rashford, Jesse Lingard, dan Andreas Pereira saat serangan balik, kemudian berujung pada gol kedua United di laga itu yang dicetak Anthony Martial.

Menjadi bek termahal dunia, Maguire terlihat tak canggung di laga debutnya. Turun mengawal benteng pertahanan bersama Victor Lindelof, ia bak raksasa yang sulit dilewati.

Catatan impresif pun ditorehkan yakni tak satu pun pelanggaran dibuatnya dan tidak satu kali pun ia mampu dilewati oleh para pemain Chelsea. Bersamanya, lini belakang United terlihat seperti batu karang kokoh yang sulit dibongkar.

Seusai laga, Maguire juga menyebut ambisinya untuk membuat lini belakang timnya seperti benteng.

“Kami layak mendapat tiga poin di laga tadi. Kami memang ingin membuat Old Trafford bak benteng yang sulit ditembus lawan. Kami ingin lawan datang ke sini dan kesulitan untuk mencetak bahkan satu gol sekali pun,” ujar Maguire di situs resmi klub seusai laga.