Hotel Timnas Indonesia Dijaga Ketat

- PSSI menerjunkan tim pengamanan untuk menjaga ketat tempat Timnas menginap di Jakarta sejak Senin (27/5/2024).
- Kebijakan ini diambil usai fans menyerbu hotel Timnas saat bentrok dengan Vietnam, Maret 2024 lalu, bahkan masuk ke dalam lobi dan menunggu para pemain di dekat ruang sesi pemotretan jersey.
- PSSI belum berencana untuk mengawal ketat kedatangan pemain di bandara karena jumlah fans yang datang tidak semasif hotel.
Jakarta, IDN Times - PSSI mengambil kebijakan tegas terkait keamanan para pemain Timnas Indonesia. Mereka memutuskan untuk menerjunkan tim pengamanan untuk menjaga ketat tempat Timnas menginap di Jakarta sejak Senin (27/5/2024).
Kebijakan ini diambil karena antusiasme fans saat Timnas hendak melawan Vietnam, Maret 2024 lalu, begitu besar. Saat itu, fans berkerumun di hotel untuk bisa bertemu dan berinteraksi dengan pemain.
"Pengamanan sudah dibuat SOP. Sekarang, di hotel pengamanan yang dilakukan bisa dicek, sangat ketat. Jadi, kami kerja sama dengan keamanan hotel dan kepolisian," kata Exco PSSI, Arya Sinulingga.
1. Fans memang mengejar pemain sampai hotel

Fans memang terlihat mengerumuni tempat menginap Timnas saat bentrok dengan Vietnam, Maret 2024 lalu. Pantauan IDN Times kala itu, pemain yang jadi target utama fans untuk bisa berinteraksi adalah Rafael Struick, Nathan Tjoe-A-On, dan lainnya.
Mereka sampai berani masuk ke dalam lobi hotel dan menunggu para pemain di dekat ruang sesi pemotretan jersey.
2. Bandara belum dijaga ketat

Namun, Arya mengakui belum berencana untuk mengawal ketat kedatangan pemain di bandara. Mengingat, jumlah fans yang datang tidak semasif hotel. Itu terbukti dari beberapa kali Timnas tiba di Indonesia usai pulang dari sejumlah turnamen. Resepsinya tak terlalu besar seperti di hotel.
"Sementara, untuk di bandara, sampai saat ini kami lihat belum menjadi perhatian karena fans yang mengejar pemain juga bisa dikatakan hanya dua sampai lima orang. Kan itu sudah biasa. Tapi, kalau sampai puluhan bahkan ratusan orang seperti mengejar artis K-Pop, itu sih berbeda ya," ujar Arya.
3. Minta jangan dibully

Arya menyadari, fans wanita yang mengejar pemain ke hotel menjadi bulan-bulanan di media sosial. Arya meminta hal itu dihentikan, karena masuk dalam penghinaan.
"Kami berharap suporter atau netizen tolong jangan diskriminatif, dengan mengatakan hal-hal tidak benar mengenai fans perempuan Timnas. Itu penghinaan gender juga, jadi netizen harus mulai belajar untuk menghargai nilai-nilai di sepak bola, yang menjunjung tinggi persatuan, tidak melakukan rasis," ucap Arya.