#GerakanMuteMassal, Posisi Valentino Jebret di Piala Menpora Aman

Valentino bakal laporkan akun medsos yang bernada menghina

Jakarta, IDN Times - Polemik #GerakanMuteMassal masih terus memanas di jaga maya. Namun, posisi Valentino "Jebret" Simanjuntak sebagai host dan komentator play by play di acara siaran langsung  Piala Menpora 2021 masih aman.

Hal itu diungkapkan langsung perwakilan Emtek Grup, selaku pemilik hak siar turnamen pramusim ini. Direktur Program Surya Citra Media(SCM), Harsiwi Achmad, mengungkapkan Valentino masih bakal mengisi acara tersebut hingga turnamen pramusim itu rampung digelar.

"Valent akan tetap menjadi host di Piala Menpora sampai akhir bersama Rendra Soedjono. Apalagi di babak semifinal dan final konsep kami memang menggunakan dua live commentary sekaligus," ujar Harsiwi kepada IDN Times, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga: Serbuan ke Valentino Jebret Makin Deras, UU ITE Trending

1. Apa yang dilakukan Valentino Jebret merupakan strategi pemilik hak siar Piala Menpora 2021

#GerakanMuteMassal, Posisi Valentino Jebret di Piala Menpora AmanLogo Piala Menpora 2021. ligaindonesiabaru.com

Harsiwi juga memastikan, pihaknya tak punya masalah dengan Valentino. Menurut dia, apa yang dilakukan sang komentator di layar kaca, merupakan persetujuan dan dorongan dari stasiun televisi yang menayangkan Piala Menpora 2021.

Dia menyebut, hal itu merupakan strategi agar tayangan langsung pertandingan yang digelar tanpa penonton itu tetap berjalan menarik. Sehingga, pemirsa di rumah bisa menikmati kemeriahan tontonan sepak bola lokal yang sudah satu tahun vakum.

"Strategi ini juga bersamaan dengan penambahan gemuruh penonton lapangan di setiap pertandingan. Dengan demikian, penonton bola di rumah tidak merasakan pertandingan itu sepi," ujar Harsiwi.

2. Polemik gaya komentator di pertandingan merupakan perbedaan selera

#GerakanMuteMassal, Posisi Valentino Jebret di Piala Menpora AmanPSIS vs PSM. (ligaindonesiabaru.com)

Terlepas dari itu, dia tetap menekankan kepada seluruh host dan yang terlibat, untuk menciptakan atmosfer positif terhadap pertandingan, tak memihak salah satu klub, tidak SARA, dan mengampanyekan pemirsa untuk menonton dari rumah sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Sehingga, ajang seperti ini kedepan bisa mudah digelar.

"Bahwa dengan gaya tersebut ada yang suka dan tidak. Tidak apa-apa, itu hanyalah perbedaan selera. Yang terpenting tayangan bola ini harus positif dan bisa diterima kalangan yang lebih luas," bebernya.

3. Siap polisikan warganet yang dinilai keterlaluan

Buntut dari ramainya #GerakanMuteMassal di media sosial, memunculkan masalah baru. Kini, Valentino berniat mempolisikan akun media sosial yang menghujatnya melewati batas, atau mengandung unsur menghina.

Niatan Valentino itu membuat sejumlah warganet bereaksi di media sosial twitter. Mereka menyoroti ancaman Valentino tersebut. Terlebih, dia menggunakan pasal dalam UU ITE yang selalu memunculkan masalah.

UU ITE yang trending di twitter membuka luka lama dari sejumlah kasus. Banyak yang menyoroti di media sosial twitter, bagaimana UU ITE dengan mudah menjerat seseorang yang tersandung dengan kasus tersebut.

Diskusi juga terjadi terkait UU ITE, yang mayoritas meminta pemerintah agar merevisinya kembali. Sebab, selama ini, menurut warganet, UU ITE sangat mudah digunakan oleh orang-orang yang berduit.

Baca Juga: Ramai #GerakanMuteMassal, Valentino Jebret Siap Polisikan Akun Ini

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya