Piala Eropa 2020: Swiss Tanpa Beban, Kekuatan Spanyol Merata 

Swiss tim kuda hitam yang berpotensi menyulitkan Spanyol

Jakarta, IDN Times - Pemain depan Swiss, Haris Seferovic, mendapat banyak pujian berkat penampilan apiknya di Piala Eropa 2020. Ia bahkan disamakan dengan Romelu Lukaku atau Raheem Sterling.

Haris Seferovic telah mengoleksi tiga gol, melampaui koleksi gol Harry Kane serta Alavaro Morata sebagai penyerang yang menonjol di ajang empat tahunan ini. Karena itu Spanyol harus mewaspadai bintang Swiss itu saat kedua tim bertemu dalam babak perempat final di Krestovsky Stadium, Saint Peterseburg, Rusia, Jumat (2/7/2021).

Oya, Haris sempat disebut sebagai striker petualang karena sering gonti-ganti klub sebelum bertahan di Benfica sejak 2017. Musim lalu ia bahkan tampil sangat tajam dengan menorehkan 22 gol di kompetisi kasta tertinggi di sana. Hal itu membuktikan jika ia bukan striker yang “biasa saja.”

1. Gastarbajters yang punya mimpi bawa Swiss torehkan sejarah

Piala Eropa 2020: Swiss Tanpa Beban, Kekuatan Spanyol Merata Potret laga Prancis melawan Swiss (twitter.com/iF2is)

Di Swiss, Seferovic disebut dengan gastarbajters, istilah bagi imigran korban perang yang mencari suaka. Namanya bahkan sempat dipandang sebelah mata lantaran warga asli Swiss sudah berpikiran negatif karena gastarbajters punya beberapa catatan buruk.

Namun padangan itu mulai diubah melalui sepak bola. Terlebih, Seferovic yang jadi bagian dari itu, berhasil menorehkan sejarah untuk sepak bola Swiss. Ia pun berjanji bakal menciptakan sejarah lagi bagi negara yang kini begitu dicintainya itu di Piala Eropa 2020.

“Dulu saya kesal dengan peluang yang hilang dan karena pikiran negatif ini, saya kehilangan konsentrasi. Sekarang saya lebih tenang. Jika ada kesempatan, saya akan menembak saja (ke gawang Spanyol). Pendekatan itu mungkin akan membawanya kembali meraih prestasi tinggi,” kata pemain berusia 29 tahun itu dikutip The Guradian.

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Haris Seferovic, Bintang Swiss di Piala Eropa 2020

2. Spanyol jadi sasaran tembak berikutnya

Piala Eropa 2020: Swiss Tanpa Beban, Kekuatan Spanyol Merata Google gambar

Memang tak dilebih-lebihkan jika ajang ini jadi panggung Saferovic dan kolega untuk mengagetkan dunia. Terbukti Prancis pun tak bisa berbuat apa-apa saat keduanya saling berhadapan di fase sebelumnya. Tak pelak, sejarah baru pun coba kembali diciptakan Swiss di laga melawan Spanyol.

Mereka cukup senang tak diunggulkan dalam duel nanti. Terlebih, Spanyol sudah jadi unggulan sejak Piala Eropa 2020 dimulai. Tampil tanpa beban, mereka dipastikan bakal melakukan apapun untuk bertarung memperebutkan satu tiket ke semifinal.

"Langkah selanjutnya selalu yang paling penting. Kami ingin lolos ke babak berikutnya, bahkan jika kami menghadapi salah satu tim favorit, Spanyol. Kami harus menunjukkan rasa lapar kami di lapangan dan saya yakin mereka akan melakukannya,” kata Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic dalam laman resmi UEFA.

Hanya ada sedikit saja ganjalan yang bakal dihadapi Swiss dalam duel nanti. Mereka tak bisa diperkuat kapten tim, sekaligus gelandang andalannya, Granit Xhaka. Ia harus absen dalam duel seru melawan Spanyol lantaran mendapatkan akumulasi kartu.

3. Kolektivitas La Furia Roja dan Magi Pedri

Piala Eropa 2020: Swiss Tanpa Beban, Kekuatan Spanyol Merata instagram.com/pedrigonzalez

Spanyol datang dengan modal kolektivitas permainan yang sangat baik. Terbukti, dalam dua laga terakhir permainan mereka sudah semakin matang.

Sebaran gol yang diciptakan saja lahir dari tujuh pemain, masing-masing satu gol dari Pablo Sarabia, Cesar Azpilicueta, Mikel Oyarzabal, Aymeric Laporte dan Pablo Sarabia. Ferran Torres dan Alvaro Morata yang masing-masing mencetak dua gol serta dua gol bunuh diri dari lawan.

Namun, yang paling diperhitungkan dalam kekuatan spanyol saat ini tentu Pedri. Pemain muda berusia 18 tahun ini bisa dibilang menjadi ruh permainan La Furia Roja sepanjang penyisihan hingga babak 16 besar. Ia pun bakal kembali jadi andalan Luis Enrique untuk jadi jenderal lapangan tengah.

“Ada kalanya fakta mendefinisikan situasi jauh lebih baik daripada kata-kata. Pedri masih muda dan ia sangat pemalu, tapi ketika di atas lapangan, ia menunjukkan kepiawaiannya sebagai gelandang di ini depan,” beber pelatih Spanyol, Luis Enrique. 

4. Babak perempat final bakal jadi laga yang rumit

Piala Eropa 2020: Swiss Tanpa Beban, Kekuatan Spanyol Merata Kroasia vs Spanyol. (twitter.com/SeFutbol)

Enrique tak memungkiri jika duel nanti adalah pertarungan yang akan rumit. Berkaca pada laga mereka melawan Prancis, ia menilai Swiss merupakan tim yang punya pertahanan dan menyerang yang sangat bagus. Hal itu pun diprediksi bakal menguras tenaga dan pikiran para pemainnya di lapangan dalam laga nanti

“Saya melihat taktik yang digunakan Petkovic melawan kami di UEFA Nations pada Oktober 2020. Mereka adalah lawan yang tidak bertaruh untuk untuk didominasi lawannya, mereka yang tahu persis apa yang mereka lakukan. Mereka menyerang dan bertahan dengan baik, mereka bermain sangat baik sebagai sebuah tim dan mereka membuat pertandingan menjadi sulit bagi lawan mereka,” ujar Enrique.

Jika menilik peluang keduanya, laga ini bisa dibilang sedikit menguntungkan Spanyol. Namun, itu bukan jadi acuan jika mereka bakal menang mudah dalam duel nanti. Sebab, Swiss juga punya keajaiban yang bisa membuat mereka lolos ke babak semifinal Piala Eropa 2020.

Baca Juga: 5 Klub Spanyol yang Meraih Trofi Terbanyak 2 Dekade Terakhir

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya