UEFA Resmi Hapus Aturan Gol Tandang di Liga Champions dan Liga Europa
uefa.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Time - Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) memastikan bakal menghapus peraturan gol tandang dari seluruh kompetisi Eropa. Keputusan itu diumumkan UEFA pada Kamis (24/6/2021).
Sebelumnya, Komite Kompetisi Klub UEFA dan Komite Sepak Bola Wanita UEFA, memberikan rekomendasi terkait penghapusan gol tandang itu kepada Komite Eksekutif UEFA. Setelah melakukan beberapa penelaahan, akhirnya UEFA memutuskan aturan baru itu mulai musim 2021/2022.
“Komite Eksekutif UEFA hari ini telah menyepakati proposal untuk menghapus gol tandang dari semua kompetisi klub UEFA pada babak kualifikasi di kompetisi musim 2021/2022," tulis pernyataan resmi UEFA.
1. Presiden UEFA ungkap alasan kenapa menghapus aturan gol tandang
skysports.comRegulasi gol tandang sebetulnya sudah diterapkan lebih dari setengah abad. Artinya, regulasi itu mulai musim ini tak lagi jadi penentu di fase gugur Liga Champions dan Liga Europa, hingga kompetisi turunan UEFA yang lainnya.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin menyebut wacana penghapusan gol tandang di semua kompetisi Eropa sudah jadi pembahasan sejak beberapa tahun lalu. Walau menghadirkan perdebatan, tak sedikit pelatih, penggemar, dan pemangku kepentingan yang berkecimpung di lapangan hijau menginginkan aturan itu dihilangkan.
“Dampak dari aturan sekarang bertentangan dengan tujuan awalnya. Pada kenyataannya, tim tuan rumah takut untuk menyerang pada leg pertama karena takut kebobolan gol yang memberikan keuntungan lawannya,” ujar Ceferin.
Baca Juga: 5 Klub Liga Inggris dengan Rekor Unbeaten Terlama di Laga Tandang
2. Aturan gol tandang mengurangi keuntungan tuan rumah
Pemain Real Madrid Vinicius Junior (tengah) membobol gawang Liverpool pada pertandingan babak perempat final leg pertama Liga Champions di Estadio Alfredo Di Stefano, Madrid, Spanyol, Selasa (6/4/2021) waktu setempat. Real Madrid berhasil menjegal Liverpool 3-1 pada pertemuan pertama tersebut. ANTARA FOTO/REUTERS/Susana VeraSetelah menimbang bebagai masukan, terkait konsistensi seluruh klub Eropa, terutama dalam gaya bermain, hingga faktor lainnya yang menyumbangkan merosotnya keuntungan tim-tim tuan rumah dalam kompetisi Eropa, Komite Eksekutif UEFA pun menghapus gol tandang itu.
“Ada juga kritik atas ketidakadilan, terutama dalam perpanjangan waktu, yang mewajibkan tim tuan rumah mencetak dua gol ketika tim tamu telah mencetak gol. Jadi cukup adil jika mengatakan keuntungan tuan rumah saat ini tak sesignifikan dulu,” katanya.
3. Jika laga di babak gugur Liga Champions imbang, bakal dilanjutkan perpanjangan waktu
Pemain Chelsea Andreas Christensen mencoba menahan serangan pemain Manchester City Phil Foden pada babak final Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto, Portugal, Sabtu (29/5/2021) waktu setempat. Gol tunggal Kai Havertz pada menit ke-42 ke gawang The Citizens bawa The Blues jadi juara Liga Champions. ANTARA FOTO/Michael Steel/Pool via REUTERSAturan gol tandang sebelumnya memang diterapkan untuk menentukan pemenang dalam pertandingan yang sudah menggunakan sistem gugur dengan format dua leg. Jika dalam dua pertandingan itu ditemukan agregat gol yang sama, regulasi gol tandang digunakan untuk menentukan tim yang lolos.
Jadi sebuah tim yang berhasil menciptakan gol tandang lebih banyak, walau punya agregat sama, dianggap sebagai pemenang pertandingan.
Kini regulasi gol tandang sudah dihapus. Artinya jika ada pertandingan dengan sistem serupa di babak gugur bermain sama kuat, pemenang bakal ditentukan melalui babak perpanjangan waktu 2x15 menit di akhir leg kedua. Jika dalam durasi itu masih belum ada yang bisa menang, laga pun dilanjutkan dengan babak adu penalti.
Baca Juga: 5 Pemain Brazil yang Raih Piala Dunia, Copa America dan Liga Champions
Topik:
Berita Terkini Lainnya
