Jakarta, IDN Times - Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), Gianni Infantino, mengumumkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 dalam FIFA Council Meeting di Shanghai, China, Kamis (24/10).
Hal itu langsung disyukuri oleh pemain Timnas Indonesia U-19, Bagus Kahfi. Dirinya serasa mendapatkan durian runtuh. Perasaan semringah yang diikuti antusiasme tinggi pun langsung memenuhi dadanya.
Wajar perasaan Bagus demikian, dengan status tuan rumah, hal itu membuat Timnas Indonesia secara otomatis meraih satu tiket ke babak utama. Jelas peluang Bagus untuk tampil dalam pesta sepak bola terakbar itu cukup besar.
Sebab, pemain asal Magelang itu kini usianya belum menyentuh 18 tahun. Jika dihitung dua tahun ke depan, dengan catatan tampil konsisten, Bagus beserta mayoritas penggawa Timnas U-19 bisa mewujudkan impiannya tampil di Piala Dunia untuk level batas usia.
Satu tiket yang diamankan Indonesia di Piala Dunia ini tentu membuat kiprah mereka lolos ke Piala AFC U-19 ini tak akan menentukan lagi. Sebab, target lolos ke Piala Dunia syaratnya adalah finish empat besar di kompetisi tertinggi Asia. Jadi apakah target mereka lolos dan masuk empat besar Piala AFC tak berubah?
"Memang tak menentukan, tapi target empat besar Asia tak berubah. Itu yang selalu diingatkan oleh coach (Fakhri Husaini). Ini demi pembuktian kita bisa bersaing di level yang lebih tinggi," kata Bagus dalam acara rilis film Dokumenter Garuda Select, Senin (28/10).
Indonesia sebetulnya bukan negara satu-satunya yang mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, melainkan ada Brasil dan Peru. Namun FIFA akhirnya memilih Indonesia.
Untuk tuan rumah Piala Dunia U-20, Indonesia menyiapkan sepuluh stadion, yakni Gelora Bung Karno (Jakarta), Pakansari (Bogor), Manahan (Solo), I Wayan Dipta (Bali), Mandala Krida (Yogyakarta), Jakabaring (Palembang), Wibawa Mukti (Cikarang), Patriot (Bekasi), Jalak Harupat (Bandung) dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).