Inggris vs Swiss: Southgate Lakukan Eksperimen Lagi

- Gareth Southgate eksperimen dengan menurunkan Luke Shaw sebagai starter untuk memperkokoh pertahanan Inggris di perempat final Euro 2024.
- Keputusan ini dianggap berisiko karena Shaw belum bermain sepanjang Euro 2024 dan masih bermasalah dengan kebugaran fisiknya.
- Pilihan starting XI Southgate juga banjir kritik dari fans dan lawan, termasuk striker Swiss Kwadwo Duah yang merasa heran dengan pengabaian terhadap Cole Palmer.
Jakarta, IDN Times - Manajer Inggris, Gareth Southgate, kembali melakukan eksperimen saat bersua Swiss di perempat final Euro 2024, Sabtu (6/7/2024) malam WIB. Southgate akan melakukan perubahan di starting XI Inggris.
Luke Shaw yang sudah fit 100 persen akan diturunkan sebagai starter untuk memperkokoh barisan pertahanan Inggris. Namun, kebijakan ini cukup berisiko, mengingat Shaw belum bermain semenit pun sepanjang Euro 2024.
1. Yakin Shaw bisa kasih perubahan?

Pilihan ini terasa sebagai perjudian, mengingat Shaw sudah lama absen. Terakhir kali dia tampil yakni saat membantu Manchester United membungkam Newport County dengan skor 4-2 di putaran keempat Piala FA, Januari 2024 lalu.
Setelah itu, Shaw menepi lama karena cedera. Bahkan, saat dipanggil ke skuad Three Lions, kebugaran pemain berposisi bek kiri itu masih bermasalah. Keputusan itu sempat dipertanyakan karena Southgate mencoret Harry Maguire yang memiliki masalah serupa.
"Southgate mengonfirmasi Shaw, yang tidak bermain sejak Februari, siap tampil sebagai starter pada Sabtu," begitu laporan yang dilansir UEFA.
2. Cole Palmer masih cadangan?

Pilihan Southgate dalam menyusun starting XI memang banjir kritik dari fans. Itu karena Southgate selalu memarkir Cole Palmer, yang tampil impresif bersama Chelsea sepanjang musim 2023/24.
Southgate terus mempercayakan Bukayo Saka sebagai starter meski belum berkontribusi gol dan assist di Euro 2024. Saka menjadi pilihan utama karena dianggap lebih berpengalaman.
"Mereka sedikit berbeda. Tapi, keduanya kuat di kaki kiri dan menusuk ke dalam dari sayap kanan. Bukayo mungkin lebih cepat dan berpengalaman, itu jelas," ujar Southgate dilansir Metro.
Kritik itu tidak hanya datang dari fans, melainkan striker Swiss, Kwadwo Duah, selaku lawan Inggris di perempat final. Duah yang mengaku penggemar Chelsea merasa aneh karena Palmer yang mencetak 22 gol dan 11 assist musim lalu tak mendapatkan tempat di bawah arahan Southgate.
"Saya mengikuti sepak bola Inggris. Saya penggemar berat Chelsea. Palmer menjalani musim yang hebat di sana. Tetapi, mengapa dia tidak bermain? Padahal statistiknya sempurna. Mari kita lihat, apakah dia memulai pertandingan sebagai starter atau tidak dalam laga nanti," kata Duah.
3. Inggris harus sempurna

Inggris dituntut tampil sempurna andai ingin melaju ke semifinal. Mengingat, secara permainan, Swiss bisa dibilang lebih meyakinkan ketimbang Inggris sepanjang turnamen edisi kali ini.
Swiss belum pernah merasakan kekalahan dan memegang status sebagai The Giant Killers setelah menahan imbang Jerman di fase grup dan menyingkirkan Italia pada babak 16 besar. Hal ini pun sudah disadari Southgate.
"Swiss bermain sangat baik. Mereka memiliki pemain bagus dan arah yang jelas. Mereka telah menimbulkan masalah bagi tim lain. Kami harus menemukan level permainan yang lebih tinggi," kata Southgate.