Ini Dua Pekerjaan Rumah Timnas U-19, Harus Segera Dibenahi

Jakarta, IDN Times - Ada beberapa catatan yang harus segera diperbaiki oleh Timnas U-19 sebelum beraksi kembali dalam lanjutan babak kualifikasi Piala AFC U-19 saat berhadapan dengan Hong Kong di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (8/11).
Jika menilik statistik laga perdana saat menumpaskan Timor Leste 3-1, skuat Garuda Muda acap kali membuang peluang. Padahal, kesempatan untuk mencetak banyak gol sangat terbuka, tapi penyelesaian akhir jadi masalah para pemain Timnas U-19, termasuk beberapa situasi yang gagal dimanfaatkan Beckham Saputra.
1. Harus memanfaatkan peluang sebaik mungkin

Pelatih Timnas U-19, Fakhri Husaini, mengatakan banyak peluang yang sia-sia karena tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pemain lini depan. Penyelesaikan akhir yang dilakukanBeckham Saputra pun tidak seciamik biasanya.
"Saya enggak tahu Beckham banyak buang peluang (saat melawan Timor Leste), dalam uji coba atau latihan biasanya dia bagus. Sekali lagi saya sampaikan ada sedikit kesulitan keluar dari tekanan, untuk tekanan lawan mungkin bisa tapi tekanan lain, seperti mental yang membuatnya jadi terburu-buru," kata Fakhri kepada awak media.
Tak hanya bagi pemain asal Kota Bandung saja, pelatih berusia 54 tahun itu pun menyebut bahwa dirinya harus memaksimalkan seluruh pemain untuk bisa mengonversi peluang jadi gol. Sehingga, Timnas U-19 bisa meraih poin dengan gol maksimal di setiap laganya.
2. Pemain bertahan Timnas U-19 masih membuat kesalahan elementer

Selain itu pemain-pemain belakang juga masih melakukan kesalahan yang seharusnya tak terjadi. Walhasil, hal itu bisa dimanfaatkan oleh para pemain Timor Leste yang mengakibatkan terjadinya gol ke gawang Timnas U-19 yang dikawal Ernando Ari Sutaryadi lewat titik putih.
"Satu passing Rizki Ridho jadi bencana sebelum akhirnya terjadi pelanggaran. Itu artinya kesalahan pemain belakang punya andil dari gol lawan, kemudian kita dapat sanksi penalti untuk kesekian kalinya," ujar mantan pelatih PKT Bontang itu.
3. Pemain Timnas U-19 tak sengaja memberikan penalti bagi lawan

Hanya saja, pelatih berusia 54 tahun tersebut tak mau mengambil pusing dengan seringnya Timnas U-19 diberi hukuman penalti saat berlaga. Sebab, kata dia kejadian itu terjadi tanpa disengaja, karena bukan mau pemain atau pelatih untuk memberikan penalti bagi lawan.
Sebelumnya, Timnas U-19 tercatat sudah memberikan penalti kepada lawannya. Sebelum penalti yang dilahirkan saat menghadapi Timor Leste, di turnamen lain mereka juga sudah dua kali memberikan hadiah cuma-cuma untuk lawannya itu.
4. Alfeandra Dewangga tak disengaja memberikan penalti bagi Timor Leste

Fakhri pun mengklaim bahwa selesai pertandingan selalu melakukan evaluasi terhadap timnya, termasuk dalam kesalahan yang dibuat. Namun, hal itu tak bisa terhindarkan, sebab sepak bola yang dilakukan selama 90 menit selalu menghasilkan ribuan momen yang tak bisa diduga.
"Alfeandra Dewangga tak berniat melakukan itu (memberikan penalti) tapi keadaan membuatnya harus menghentikan lawan sehingga terjadi pelanggaran dan keputusan wasit seperti itu," bebernya.
"Padahal sebelum-sebelumnya Dewangga selalu tampil baik dan dalam kejadian itu kembali terulang. Tapi, sekali lagi ini pelajaran bagi para pemain, mereka akan belajar banyak dari setiap pertandingan," lanjut Fakhri.
Melihat kekurangan dari sisi penyerangan dan bertahan itu, Timnas U-19 harus segera menyelesaikannya. Sebab, lawan yang dihadapi selanjutnya memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan Timor Leste. Jika masalah yang sama masih terjadi, bukan tak mungkin Timnas U-19 bakal gagal meraih poin dalam laga besok.