Kanker Hati yang Dikalahkan Eric Abidal untuk Prestasi Sepak Bola

Eric Abidal pernah dikenal sebagai bek tangguh pada zamannya. Namun, di balik kejayaannya di lapangan, bek berkebangsaan Prancis ini menyimpan kisah perjuangan hidup yang luar biasa. Sebab, ia divonis menderita penyakit berat yang sangat menganggu kariernya.
Alih-alih menyerah, Abidal memilih untuk melawan dengan tekad yang kuat. Ia menjalani operasi dan proses pemulihan yang berat, tetapi semangatnya untuk menuai prestasi tak pernah padam. Ia pun beruntung karena rekan dan manajemen Barcelona sangat mendukung perjuangannya.
1. Diagnosis yang mengejutkan untuk Eric Abidal
Pada 15 Maret 2011, Barcelona mengumumkan Eric Abidal didiagnosis tumor hati. Kabar ini mengejutkan dunia sepak bola, mengingat pemain asal Prancis itu sedang berada pada performa terbaiknya. Ia sangat dominan sehingga tak banyak yang mengira ia berada dalam kondisi yang sulit.
Dua hari kemudian, Abidal menjalani operasi untuk mengangkat tumor tersebut. Meskipun pihak Barcelona tidak memerinci kondisi medisnya lebih lanjut, dukungan dari rekan setim, lawan, dan penggemar mengalir deras. Ini adalah dukungan yang besar mental Abidal yang menurun kala itu.
2. Mendapat dukungan besar dari dunia sepak bola
Solidaritas terhadap Abidal terlihat jelas di seluruh dunia sepak bola. Salah satunya pada laga 16 besar Liga Champions Eropa 2011 antara Real Madrid dan Lyon. Kala itu, para pemain mengenakan kaus bertuliskan Animo Abidal sebagai bentuk dukungan.
Sedangkan, saat Barcelona menjamu Getafe di Camp Nou, para penggemar Barcelona memberikan tepuk tangan meriah. Momen tersebut terjadi pada menit 22, nomor yang sesuai dengan yang dikenakan Abidal. Itu adalah penghormatan yang sangat besar untuknya.
3. Kembali ke lapangan dan mengikuti final Liga Champions 2011
Hanya 49 hari setelah operasi, pemain asal Prancis itu kembali bermain untuk Barcelona pada 3 Mei 2011. Eric Abidal diturunkan dalam pertandingan semifinal Liga Champions melawan Real Madrid. Kembalinya ia ke lapangan menjadi simbol kekuatan dan semangatnya terhadap sepak bola.
Puncaknya terjadi pada 28 Mei 2011. Kala itu, Barcelona menghadapi Manchester United di final Liga Champions di Wembley. Di hadapan 85 ribu penonton, Barcelona mengungguli Manchester United dengan skor 3-1.
Dengan kemenangan tersebut, Barcelona berhak mengangkat trofi juara Liga Champions 2011. Carles Puyol yang kala itu didapuk sebagai kapten Barcelona justru memberikan ban kaptennya kepada Abidal. Pemain asal Spanyol itu mempersilakan Abidal untuk menjadi pemain pertama yang mengangkat trofi Liga Champions 2011.
4. Eric Abidal memerlukan transplantasi hati
Perjuangan Eric Abidal melawan tumor hati ternyata tak sampai di situ. Setahun kemudian, tepatnya pada Maret 2012, Barcelona mengumumkan bahwa kondisi kesehatan Abidal membukur. Ia memerlukan transplantasi hati guna memperbaiki kesehatannya.
Pada 10 April 2012, Abidal sudah mendapatkan pendonor dan menjalani operasi. Donor hati tersebut didapatkan dari sepupu Abidal, bernama Gerard. Operasi itu pun berjalan sukses dan Abidal kembali menunjukkan semangat juang yang luar biasa dalam proses pemulihannya.
5. Kembali ke lapangan hingga akhirnya pensiun
Setelah menjalani pemulihan, Eric Abidal kembali berlatih pada Oktober 2012. Ia pun sudah mendapatkan izin medis untuk bermain pada Desember 2012. Namun, ia baru kembali bermain dalam pertandingan resmi melawan RCD Mallorca pada 6 April 2013. Kala itu, ia masuk pada menit 70 untuk menggantikan Gerard Pique.
Pada akhir musim panas 2013, Abidal berpisah dengan Barcelona. Ia kemudian pulang ke AS Monaco, klub pertama yang ia bela dalam kariernya. Pada kesempatan keduanya bersama AS Monaco, Abidal ternyata masih sanggup bermain dengan menit bermain penuh. Bahkan, ia mencatatkan 29 pertandingan untuk AS Monaco selama 2013/2014.
Akan tetapi, ia tak pensiun di sana. Pada musim panas 2014, Abidal pindah ke Olympiacos dan bertahan selama setengah tahun. Pada musim dingin 2015, ia pun pensiun dengan mencatatkan 15 penampilan untuk klub raksasa Yunani tersebut.
Kisah Eric Abidal yang sanggup kembali ke lapangan setelah transplantasi hati menjadi inspirasi besar. Ia menunjukkan bahwa dengan tekad dan dukungan, seseorang dapat mengatasi tantangan besar dalam hidup. Bahkan, untuk seorang Abidal yang harus menjalani dua kali operasi untuk mengembalikan kesehatannya.