3 Momen Barcelona Menjuarai LaLiga karena Espanyol

Barcelona dan Espanyol merupakan rival sekota. Namun, rivalitas mereka tidak sebesar duo Madrid. Wajar saja, Barcelona dan Espanyol memiliki kiprah yang berbeda jauh. Blaugrana selalu bersaing dalam perebutan gelar juara, sedangkan Espanyol hanya menghuni papan bawah klasemen hingga kerap naik-turun kasta.
Meski begitu, ada juga momen menarik antara dua tim tersebut. Espanyol beberapa kali justru mempermudah jalan Barcelona untuk merebut gelar juara. Berikut ini tiga momen Barcelona menjuarai LaLiga karena Espanyol.
1. Barcelona kunci gelar juara LaLiga 2024/2025 setelah menumbangkan Espanyol 2-0
Barcelona memperlebar jarak dengan Real Madrid yang menempati posisi kedua usai menang dalam duel El Clasico pada pekan ke-34 LaLiga 2024/2025. Blaugrana hanya butuh satu kemenangan lagi untuk mengunci gelar juara. Menariknya, hal itu bisa terjadi saat pekan ke-35 melawan rival mereka, Espanyol, di RCDE Stadium.
Barcelona pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Mereka langsung menurunkan para pemain andalannya mulai awal laga. Akan tetapi, upaya Blaugrana menemui kebutuan pada babak pertama. Mereka kemudian tampil lebih menggebrak pada babak kedua. Alhasil, Lamine Yamal bisa membuka keunggulan pada menit 53 berkat tembakan terukurnya.
Espanyol yang tidak ingin Barcelona berpesta di kandangnya berupaya keras untuk menyamakan kedudukan. Sialnya, Espanyol justru bermain dengan sepuluh pemain usai Leandro Cabrera mendapat kartu merah pada menit 80. Barcelona pun kembali mencetak gol lewat Fermin Lopez pada masa injury time. Blaugrana akhirnya menang 2-0 sekaligus menyabet gelar juara LaLiga yang ke-28.
2. Menang 4-2, Barcelona menjuarai LaLiga 2022/2023, sedangkan Espanyol degradasi
Mengunci gelar juara di markas Espanyol bukanlah sesuatu yang baru bagi Barcelona. Mereka pernah melakukan hal tersebut di LaLiga 2022/2023. Kala itu, kedua tim saling berhadapan pada pekan ke-34 dengan motivasi yang berbeda. Barcelona ingin meraih gelar juara, sedangkan Espanyol berjuang untuk terhindar dari degradasi.
Blaugrana yang turun dengan penuh percaya diri sukses mendoninasi jalannya laga. Mereka bahkan unggul 3-0 pada babak pertama berkat brace Robert Lewandowski dan Alejandro Balde. Memasuki babak kedua, Barcelona kembali mengoyak gawang Espanyol lewat Jules Kounde.
Dengan keunggulan besar tersebut, Barcelona tampil lebih santai. Hal itu memberi angin segar bagi Espanyol untuk mencetak gol pada menit 73 dan 92. Meski begitu, kedudukan akhir tetap menjadi milik Barcelona, 4-2. Kekalahan yang diderita Espanyol tentu terasa menyakitkan. Sebab, selain melihat Barcelona juara, mereka juga gagal keluar dari zona degradasi sehingga turun kasta pada akhir musim.
3. Barcelona meraih gelar juara 2012/2013 usai Espanyol menahan imbang Real Madrid
Jika sebelumnya Barcelona harus mengalahkan Espanyol untuk meraih gelar juara, kala ini mereka perlu mengucapkan terima kasih kepada rivalnya. Momen tersebut terjadi di LaLiga 2012/2013. Barcelona kala itu sedang bersaing dengan Real Madrid dalam perebutan gelar juara.
Namun, Barcelona akhirnya memastikan diri sebagai juara pada pekan ke-35 meski belum bertanding. Espanyol lah yang berperan besar atas keberhasilan Blaugrana tersebut. Mereka mampu menahan imbang Real Madrid saat bertandang ke Santiago Bernabue dengan skor 1-1.
Real Madrid yang gagal meraup poin penuh harus merelakan gelar juara kepada Barcelona. Sebab, poin Blaugrana tidak lagi terkejar meski masih tersisa beberapa laga. Dengan gelar juara yang sudah dalam genggaman, Barcelona juga tidak perlu bersusah payah untuk mengalahkan Atletico Madrid pada pekan ke-35. Meski begitu, Blaugrana tetap meraih kemenangan dengan skor 2-1.
Merebut gelar juara LaLiga di hadapan rival sekota tentu menjadi momen spesial bagi Barcelona. Sebaliknya, bagi Espanyol, hal itu seakan menjadi mimpi buruk. Lantas, akankah momen tersebut bisa kembali terulang pada musim-musim berikutnya?