Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kelemahan Timnas U-23 di Piala Asia U-23: Kualitas yang Timpang

Timnas U-23 lawan Uzbekistan. (Dok. PSSI)

Jakarta, IDN Times - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Nilmaizar, menyoroti adanya satu kelemahan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. Dia menyoroti kurang dalamnya skuad Garuda Muda dibandingkan tim-tim lain.

"Sepertinya, kita kekurangan pemain yang berkualitas. Coba kita hilangkan, Justin Hubner, Ivar Jenner, Rafael Struick, sampai Nathan Tjoe-A-On, tidak ada, siapa yang main?" ujar Nilmaizar dalam Space X IDN Times berjudul "Apresiasi Timnas U-23: Kalian Pemenang".

1. Kurang dalam yang berujung kelelahan

Timnas U-23 lawan Irak di Piala Asia U-23 2024. (Dok. PSSI)

Dengan skuad yang kurang dalam, Nilmaizar tidak heran para pemain Timnas U-23 didera kelelahan. Hal itu tampak dalam laga lawan Uzbekistan dan Irak, ketika Garuda Muda main seperti kehabisan bensin.

"Main spartan per tiga hari, lalu ada enam laga lawan Qatar, Australia, Yordania, Korea Selatan, Uzbekistan, dan Irak, para pemain akhirnya kelelahan. Lawan Uzbekistan kita terlihat lelah, lawan Irak kecapekan," kata Nilmaizar.

2. Indonesia masih kesusahan cari pemain berkualitas

Timnas U-23 lawan Irak di Piala Asia U-23 2024. (Dok. PSSI)

Nilmaizar menyatakan Piala Asia U-23 2024 jadi cermin bagaimana Indonesia masih kesusahan mencari pemain berkualitas yang bisa bersaing di level Asia. Hal ini jadi pekerjaan rumah bagi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

"Artinya, potensi kita mencari pemain berkualitas di level Asia itu susah. Beda dengan Korea Selatan dan Uzbekistan. Ini PR luar biasa buat Ketum PSSI, sedangkan kita sudah mengambil diaspora. Tapi, kita tidak mampu menyaingi tim-tim Asia," kata Nilmaizar.

3. Penurunan performa diakui Shin Tae Yong

Pelatih timnas Indonesia U-23, Shin Tae Yong dalam konferensi pers usai pertandingan melawan Korea Selatan (dok.AFC U23 ASIAN CUP QATAR 2024)

Dalam sesi jumpa pers selepas laga lawan Irak, pelatih Timnas U-23, Shin Tae Yong, mengakui ada beberapa faktor yang membuat anak-anak asuhnya kalah dari Irak. Salah satunya adalah penurunan performa yang diakibatkan kelelahan.

"Hampir di setiap pertandingan, kecuali satu-dua pemain, kami menempatkan orang yang sama sebagai pemain inti. Jadi, sulit mempertahankan level kebugaran, mungkin itu jawabannya," ujar Shin.

Meski kalah dari Irak, peluang Timnas U-23 untuk lolos Olimpiade 2024 sejatinya belum pupus. Pada 9 Mei 2024, mereka akan bersua Guinea dalam laga play-off AFC-CAF yang dihelat di Clairefontaine, Prancis.

Pemenang dari laga ini akan mendapatkan satu tiket terakhir menuju Olimpiade 2024. Jika menang, Timnas U-23 akan menyusul tiga tim teratas Piala Asia U-23 2024 yang lolos ke ajang tersebut, yaitu Jepang, Uzbekistan, dan Irak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us