Keluarga Glazer Tolak Jual Manchester United Usai Didemo Suporter

Jakarta, IDN Times - Demonstrasi yang dilakukan suporter Manchester United ternyata tak membuat gentar keluarga Glazer selaku pemilik. Mereka menegaskan komitmennya untuk mengelola MU, meski sudah didesak mundur oleh suporter.
Ya, keluarga Glazer kembali jadi sasaran tembak suporter saat demonstrasi yang digelar di Old Trafford dalam duel melawan Norwich City, Sabtu (16/4/2022). Mereka diminta buat mundur karena dianggap tak mampu mengelola MU dengan baik.
1. Ada yang doakan mati, Glazer tak peduli

Memang, demonstrasi kali ini berjalan lebih damai ketimbang pada Mei 2021 lalu. Namun, tetap saja, ada suara-suara yang cukup seram dilayangkan demonstran.
Beberapa dari mereka berteriak dan berharap "Joel Glazer mati" agar MU bisa dijual ke pihak lain. Hanya saja, ancaman itu tak berpengaruh kepada keluarga Glazer.
"Mereka tak pernah berpikiran melepaskan komitmennya untuk memiliki klub. Tak ada yang berubah sejauh ini," ujar sumber dekat keluarga Glazer dilansir Daily Mirror.
2. Keluarga Glazer santai

Protes yang terjadi di Old Trafford kemarin, menurut sang sumber, ditanggapi dengan santai oleh keluarga Glazer. Mereka merasa itu jadi sebuah kritik normal atas situasi yang berkembang di MU sekarang.
"Mereka sudah pernah melihat protes macam ini sebelumnya, sambil berharap ada hubungan lebih baik dengan basis fans. Mereka tak akan tergiring dalam permainan ini," kata sang sumber.
3. Suporter MU jengah

Suporter sudah tak bisa ditahan kesabarannya. Mereka merasa puasa gelar MU selama lima tahun, disebabkan oleh sikap tamak keluarga Glazer, yang mementingkan profit klub ketimbang prestasi.
"Ini kacau. Mereka bukan orang sepak bola, bahkan tak mendekati sama sekali. Mereka meningkatkan angka di bursa transfer demi kenaikan nilai atau sekadar tarik minat sponsor," ujar seorang demonstran.