Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Matheus Cunha Dinilai Cocok dengan Sistem Permainan MU?

ilustrasi jersey Manchester United (pexels.com/BibeshManandhar)
ilustrasi jersey Manchester United (pexels.com/BibeshManandhar)

Manchester United resmi mendapatkan pemain baru pertamanya pada bursa transfer musim panas 2025. Sosok tersebut adalah Matheus Cunha yang tampil apik di English Premier League (EPL) bersama Wolverhampton Wanderers pada Januari 2023--Mei 2025. Penyerang asal Brasil itu ditebus dengan harga 62,5 juta pound sterling atau Rp1,3 triliun.

Cunha dinilai dapat memberikan solusi bagi lini depan Manchester United yang tumpul pada 2024/2025. Gaya permainannya disebut-sebut cocok dengan sistem permainan MU asuhan Ruben Amorim yang menggunakan skema 3-4-3. Beberapa media Inggris bahkan menyebut Cunha memiliki kemampuan komplit di lini depan layaknya legenda MU, Eric Cantona.

Lantas, kenapa Matheus Cunha dinilai cocok dengan sistem permainan MU di bawah kepelatihan Ruben Amorim? Berikut analisisnya.

1. Terbiasa bermain dengan sistem 3-4-3 selama membela Wolves

Matheus Cunha tidak asing dengan formasi 3-4-3 selama berkarier di Wolves. Sebab, dua pelatihnya, Gary O'Neil dan Vitor Pereira, terbiasa menggunakan skema tersebut dengan variasi 3-4-2-1 atau 3-4-1-2. Dilansir laman resmi Premier League, Cunha bermain sebagai winger kiri selama 2.600 menit di EPL dengan formasi 3-4-3. Selain itu, ia bisa memerankan posisi nomor 10 yang bermain di belakang striker atau berperan sebagai penyerang false nine

Terbukti, Cunha mampu tampil maksimal kala bermain dengan skema 3-4-3 di Wolves. Ia mampu mencetak dua digit gol di EPL dalam 2 musim terakhir. Secara perinci, Cunha mencetak 12 gol dan 7 assist dalam 32 pertandingan EPL 2023/2024 dan 15 gol dari 33 penampilan pada 2024/2025. Selain itu, ia dapat bekerja sama dengan baik kala berduet dengan striker nomor 9 seperti Jorgen Strand Larsen di Wolves. Cunha diprediksi tidak akan menemui kesulitan kala harus bekerja sama dengan striker nomor 9 milik MU, seperti Joshua Zirkzee dan Chido Obi Martin.

2. Memiliki kemampuan olah bola, kecepatan, dan kreativitas ciamik

Cunha bukan hanya tajam dalam mencetak gol, tetapi kreatif dan memiliki skill olah bola ciamik. Hal tersebut merupakan kelebihan utamanya yang sudah ditonjolkan kala masih bermain untuk Hertha Berlin pada Januari 2020--Agustus 2021. Dengan kemampuan dribel yang dimiliki Cunha, Manchester United dapat melakukan transisi dari bertahan ke menyerang lebih cepat. Sistem permainan Amorim menekankan pentingnya serangan balik cepat untuk mencuri gol. Seperti yang terjadi ketika Sporting Lisbon asuhannya menang 4-1 atas Manchester City di fase liga Liga Champions Eropa (UCL), sebagian besar gol tercipta berkat serangan balik efektif.

Maka dari itu, kecepatan lari dan kemampuan dribel Cunha akan memainkan peran penting. Dilansir laman resmi Premier League, ia mencatat 95 dribel ke sepertiga pertahanan lawan dan 125 kali mampu melewati lawan di EPL 2024/2025. Ditambah lagi, menurut statistik Opta, Cunha mampu menciptakan 38 peluang dengan melepaskan 55 tembakan dan menghasilkan 6 gol serta 8 assist setelah melakukan dribel. Manchester United sudah memiliki Amad Diallo yang dapat melakukan serangan balik cepat lewat dribel dan kecepatannya. Dengan Cunha yang punya kekuatan di kaki kanan dan Diallo pemain kidal, serangan balik Manchester United diprediksi bakal lebih efektif.

3. Punya etos kerja tinggi saat turun membantu pertahanan

Salah satu kelemahan Manchester United pada 2024/2025, yaitu rendahnya etos kerja para penyerang kala turun membantu pertahanan. Sebagian besar dari mereka lambat menutup ruang sehingga lawan dapat memanfaatkan celah untuk menciptakan peluang gol. Dengan kehadiran Matheus Cunha, MU mendapat solusi terkait masalah tersebut. Sebab, ia merupakan tipe penyerang dengan etos kerja tinggi dan sering kali turun membantu pertahanan selama membela Wolves pada 2024/2025.

Menurut statistik resmi Premier League, Cunha melakukan 794 tekanan kepada lawan, memenangkan 22 tekel dari 38 percobaan, dan mencatat 17 intersep. Ditambah lagi, ia mampu mengembalikan penguasaan bola 125 kali dengan 22 di antaranya berada di sepertiga pertahanan Wolves. Faktor ini tentu dapat mengurangi beban yang dipegang para gelandang dan dua wing back. Selain itu, Cunha bisa langsung memimpin serangan balik ketika mampu merebut bola dari lawan.

Ketiga faktor tersebut membuat para penggemar Manchester United menantikan aksi Cunha pada 2025/2026. Ia tentu tidak bisa bekerja sendirian. Rekan-rekannya di Manchester United serta Ruben Amorim perlu membantunya beradaptasi sehingga kemampuan terbaiknya dapat dikeluarkan secara maksimal. Selain itu, Cunha bukan satu-satunya penyerang yang akan didatangkan MU. Manajemen The Red Devils kabarnya tengah mengincar penyerang sayap lainnya, Bryan Mbeumo.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us