Ajax Amsterdam Tunjuk Francesco Farioli sebagai Pelatih Baru

Jadi orang Italia pertama yang latih Ajax

Ajax Amsterdam menunjuk pelatih baru setelah berakhirnya musim 2023/2024. Francesco Farioli direkrut dengan durasi kontrak 3 tahun. Ia akan berada di Johan Cruijff ArenA hingga 2027 mendatang. Perekrutan ini menjadi salah satu kejutan mengingat usianya baru 36 tahun. 

Farioli didatangkan untuk membenahi kondisi tim yang mengalami inkonsistensi dalam beberapa musim terakhir. Ia merupakan salah satu pelatih muda potensial saat ini. Musim 2023/2024, ia membantu OGC Nice kompetitif dengan finis kelima di Ligue 1 Prancis.

1. Jadi orang Italia pertama yang melatih Ajax

Ajax Amsterdam Tunjuk Francesco Farioli sebagai Pelatih BaruFrancesco Farioli (english.ajax.nl)

Francesco Farioli merupakan orang Italia pertama yang menjadi pelatih Ajax. Perjalanan melatihnya sejatinya dimulai sebagai pelatih kiper. Hal ini dilakukannya setelah memilih pensiun muda sebagai pemain di usia awal 20-an. Ia memilih menimba ilmu akademis sembari bekerja di tim amatir Italia, Margine Coperta, pada 2009–2011.

Perannya mulai terlihat ketika menjadi staf kepelatihan Roberto De Zerbi. Farioli menjadi pelatih kiper di Benevento (2017–2018) dan Sasuolo (2018–2020). Ia kemudian beralih menjadi asisten pelatih usai mendapatkan tawaran dari klub Turki, Alanyaspor (2020–2021).

Pekerjaan pertamanya sebagai pelatih kepala adalah bersama klub Turki juga, Karaguemruekspor, pada Maret–Desember 2021. Ia kemudian ditarik kembali sebagai pelatih kepala Alanyaspor dan berada di sana selama Desember 2021–Februari 2023. Selepas itu, ia direkrut OGC Nice pada musim panas 2023 dan bekerja setahun sebelum direkrut Ajax.

2. Tampil menggebrak bersama OGC Nice

Ajax Amsterdam Tunjuk Francesco Farioli sebagai Pelatih BaruFrancesco Farioli (ogcnice.com)

Performa Francesco Farioli bersama OGC Nice di Ligue 1 2023/2024 membuat Ajax merekrutnya. Bersama klub Prancis tersebut, ia berhasil membawa filosofi bermain yang membuat tim kompetitif. Sepanjang perjalanannya, Nice bersaing dalam perebutan gelar juara.

Namun, pengalaman yang belum matang membuat Nice kehabisan bensin. Mulai pertengahan musim, performanya menurun sehingga terlempar dari persaingan juara. Alhasil, tim hanya bisa finis kelima di klasemen akhir Ligue 1.

Kendati demikian, Farioli memiliki statistik yang ciamik bersama Nice. Khusus di Ligue 1, ia total memimpin tim memainkan 34 laga dengan rincian 15 kemenangan, 10 hasil imbang, dan 9 kekalahan. Catatan impresif adalah membawa Nice menjadi tim paling sedikit kebobolan dengan hanya 29 gol. Total clean sheets yang didapatkan tim juga terbanyak, yakni 17 laga.

Selain itu, Farioli pernah membawa Nice menang dalam 13 laga beruntun. Di laga kandang, perfroma tim juga gemilang. Nice hanya kemasukan sebelas gol ketika bermain di Allianz Riviera. Di lima liga top Eropa, hanya Real Madrid, Bayer Leverkusen, dan Inter Milan yang kebobolan lebih sedikit. Performa impresif ini yang membuat Ajax kepincut untuk merekrutnya.

3. Rasa bangga Farioli menjadi pelatih Ajax

Ajax Amsterdam Tunjuk Francesco Farioli sebagai Pelatih BaruFrancesco Farioli (english.ajax.nl)

Selepas diumumkan sebagai pelatih baru Ajax, Francesco Farioli mengungkapkan rasa bangganya. Ia merasa senang dipercaya untuk membangun klub yang mempunyai historis panjang di sepak bola Eropa. Ia merasa siap untuk memulai tantangan baru di Belanda.

"Saya senang berada di sini, di Amsterdam, dan bersama dengan anggota staf lainnya. Kami akan mendedikasikan diri kami dengan sepenuh hati. Kami ingin menyatu kembali dengan DNA klub dengan tujuan membawa energi baru dengan cara kerja dan pemikiran yang positif," kata Farioli, dikutip dari situs resmi Ajax. 

"Saya sadar bahwa ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, namun kami sudah mulai mempersiapkan diri. Kami tidak ingin membuang waktu untuk bersiap-siap menyambut musim baru dan membawa Ajax kembali ke tempat yang seharusnya," ujar Farioli lagi.

Francesco Farioli kini mempunyai tugas berat untuk membawa Ajax kembali kompetitif. Dengan potensinya sebagai pelatih muda, beban dan ekspektasi mengikutinya untuk bisa membantu tim bangkit. Mampukah ia melakukannya? Menarik menantikan kiprahnya.

Baca Juga: Mengenal Francesco Farioli, Pelatih Muda Titisan Roberto De Zerbi

Khasan Rochmad Photo Verified Writer Khasan Rochmad

Ad meliora

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya