3 Alasan Mengapa Julian Nagelsmann Bisa Bawa Timnas Jerman Bangkit

Sosok pelatih muda sarat pengalaman

Federasi Sepak Bola Jerman, DFB, resmi menunjuk Julian Nagelsmann sebagai pelatih baru. Ia menduduki kursi pelatih Timnas Jerman setelah pemecatan Hansi Flick beberapa waktu lalu. Ia akan menukangi Die Mannschaft hingga 31 Juli 2024 mendatang.

Penunjukan Julian Nageslmann sebagai pelatih Timnas Jerman ini membawa optimisme tersendiri. Sang juru taktik diproyeksikan untuk membawa tim bangkit dari serangkaian hasil buruk. Tujuannya adalah membuat tim bisa bermain kompetitif pada ajang Euro 2024.

Rekam jejaknya sebagai pelatih membuat DFB memutuskan merekrutnya dari sekian kandidat. Ada tiga alasan mengapa Julian Nagelsmann bisa membawa Timnas Jerman bangkit. Apa saja?

1. Pelatih muda dengan pengalaman menukangi klub-klub top

3 Alasan Mengapa Julian Nagelsmann Bisa Bawa Timnas Jerman BangkitJulian Nagelsmann merayakan juara Bundesliga Jerman 2021/2022 bersama Bayern Muenchen. (fcbayern.com)

Julian Nagelsmann menjadi sensasi saat menjadi pelatih TSG 1899 Hoffenheim pada 2016 lalu. Ia baru berusia 28 tahun saat ditunjuk manajemen yang membuatnya menjadi pelatih termuda dalam sejarah Bundesliga Jerman. Ia menukangi Die Kraichgauer pada 2016–2019 dan sukses membawa perubahan. Prestasinya adalah mengantarkan tim mentas di Liga Champions Eropa untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pada 2017/2018 lalu.

Kiprah Nagelsmann itu membuat RB Leipzig merekrutnya pada musim panas 2019. Ia menangani Die Roten Bullen pada 2019–2021. Meski hanya dalam waktu singkat, ia mampu mengubah tim menjadi pesaing juara. Banyak nama-nama muda potensial yang berhasil diorbitkan olehnya dan kini menjadi pesepak bola top. Pencapaian gemilangnya adalah membawa tim menembus semifinal Liga Champions 2019/2020.

Bayern Muenchen kemudian datang memberikan penawaran kepadanya pada musim panas 2021. Nagelsmann menerimanya dan mulai memimpin Die Roten pada 2021/2022. Ia berhasil mempersembahkan trofi Bundesliga dan DFL-Supercup pada musim debutnya. Sayangnya, kiprahnya harus terhenti pada Maret 2023 lalu. Performa tim yang menurun dan permasalahan internal membuatnya didepak dari kursi kepelatihan.

2. Bisa memaksimalkan potensi pemain dan mengorbitkan pemain muda bertalenta

3 Alasan Mengapa Julian Nagelsmann Bisa Bawa Timnas Jerman BangkitJulian Nagelsmann memberi arahan kepada Serge Gnabry saat berada di TSG Hoffenheim. (bundesliga.com)

Julian Nagelsmann dikenal sebagai pelatih yang gemar menggunakan pemain muda. Ia bisa mengorbitkan dan memaksimalkan talenta muda potensial untuk menjadi pemain andalan. Hal ini sudah dilakukannya sejak memulai kariernya sebagai juru taktik di Hoffenheim.

Selama menukangi Hoffenheim, Nagelsmann mampu membuat beberapa pemain menjadi naik kelas, seperti Florian Grillitsch, Andrej Kramaric, dan Serge Gnabry. Kiprahnya baru menarik perhatian sepak bola Eropa ketika bersama RB Leipzig dengan mayoritas pemain mudanya. Nama-nama seperti Christopher Nkunku, Dayot Upamecano, Ibrahima Konate, Marcel Sabitzer, hingga Timo Werner berhasil diubahnya menjadi pemain kelas dunia.

Ketika melatih Bayern Muenchen, Nagelsmann juga mengorbitkan pemain muda potensial yang berasal dari akademi. Nama-nama tersebut di antaranya adalah Arijan Ibrahimovic, Paul Warner, dan Malik Tillman. Kemampuannya dalam memaksimalkan potensi pemain dan mengorbitkan nama muda potensial bisa berguna bersama Timnas Jerman. Dengan opsi pemain yang tidak terbatas, ia bisa menggabungkan para pemain berpengalaman dengan talenta muda potensial sehingga bisa membuat Der Panzer bermain dengan kompetitif.

3. Punya strategi permainan yang beragam

3 Alasan Mengapa Julian Nagelsmann Bisa Bawa Timnas Jerman BangkitJulian Nagelsmann memberi arahan kepada Jamal Musiala saat berada di Bayern Muenchen. (bundesliga.com)

Julian Nagelsmann mempunyai kelebihan dengan beragam taktik dan variasi permainan. Formasi yang kerap digunakannya adalah 4-2-3-1, tetapi tidak terbatas pada itu saja. Pada awal kepelatihannya, ia lebih sering menggunakan formasi dengan tiga bek. Ia dapat menggunakan 3-5-2 atau 3-4-3 ketika menguasai bola dan beralih menjadi 5-3-2 saat bertahan.

Pola permainannya yang beragam itu menguntungkan beberapa pemain, terutama nama-nama yang versatile. Di Timnas Jerman, nama seperti Kai Havertz, Leroy Sane, Jamal Musiala, hingga Thomas Mueller menjadi tipe pemain yang bisa digunakan untuk membangun serangan. Jika ingin memulai serangan dari lini tengah, Joshua Kimmich dan Leon Goretzka dapat mengisi peran double pivot yang kerap digunakannya saat menukangi Bayern Muenchen.

Dengan pengalaman yang dimilikinya, Nagelsmann bisa membangun skuad sesuai kebutuhannya. Bukan tidak mungkin Timnas Jerman nantinya akan didominasi oleh para pemain Bayern Muenchen. Mengingat rekam jejaknya, potensi tersebut kemungkinan besar terjadi. Hal itu juga membawa keuntungan sebab beberapa pemain pernah bekerja sama dengannya di level klub.

Beban berat tentu berada di pundak Julian Nagelsmann. Ia hanya punya kesempatan kurang dari setahun untuk membuktikan kinerjanya bersama Timnas Jerman. Ajang Euro 2024 akan menjadi tolok ukur pekerjaannya apakah layak atau tidak menukangi Die Mannschaft. Menarik untuk ditunggu.

Baca Juga: Julian Nagelsmann Resmi Jadi Pelatih Jerman

Khasan Rochmad Photo Verified Writer Khasan Rochmad

Be curious

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya