5 Klub dengan Jumlah Pertandingan UCL Terbanyak Tanpa Sekali pun Juara

Dynamo Kyiv kini menjadi pemegang rekor sebagai klub dengan jumlah pertandingan Liga Champions terbanyak tanpa gelar, yakni 261 laga. Klub asal Ukraina ini memiliki sejarah panjang di kompetisi Eropa sejak era Uni Soviet. Mereka bahkan telah mencapai semifinal Liga Champions sebanyak tiga kali, terakhir pada 1998/1999.

Dibawah pelatih legendaris Valeriy Lobanovskyi, Kyiv sebenarnya pernah menjuarai dua Piala Winners dan satu Piala Super Eropa. Namun gelar Liga Champions Eropa masih belum bisa berada di lemari trofi mereka hingga sekarang. Meski secara rutin hampir di setiap musimnya bermain di Liga Champions, mereka belum pernah berhasil memenangkan Si Kuping Besar.

Arsenal telah mencatatkan 225 pertandingan di Liga Champions Eropa tanpa satu pun gelar juara. Klub asal London Utara ini paling mendekati trofi tersebut pada 2006 ketika lolos ke final melawan Barcelona. Meski sempat unggul melalui gol Sol Campbell, mimpi mereka harus pupus setelah terkena comeback dan kalah 1-2. The Gunners pun harus puas sebagai runner-up.

Sebenarnya, pada Liga Champions 2024/2025, The Gunners kembali menunjukkan taring dengan melaju hingga semifinal. Apalagi mereka berhasil menyingkirkan Real Madrid di perempat final. Namun, perjalanan mereka terhenti di semifinal usai harus mengakui keunggulan PSG 1-3 di babak tersebut.

Selanjutnya ada Klub Belgia, Anderlecht, yang telah memainkan 200 laga di Liga Champions Eropa (UCL). Anderlecht adalah klub tersukses di Belgia dengan segudang prestasi di kancah domestik ataupun Eropa. Mereka pernah dua kali juara Piala Winners dan sekali menjuarai Liga Europa. Namun, trofi Liga Champions masih menjadi hal yang sulit untuk mereka raih hingga saat ini.

Prestasi terbaik Anderlecht di UCL adalah dua kali mencapai semifinal. Namun, pencapaian tersebut telah terjadi puluhan tahun silam, tepatnya pada era 1980-an. Sayangnya, selepas era tersebut, mereka tak pernah bisa melangkah lebih jauh. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir mereka harus absen dari Liga Champions. Terakhir kali Anderlecht bermain di turnamen level tertinggi di Eropa tersebut adalah pada Luga Champions 2017/2018.

Galatasaray adalah klub tersukses di Turki dengan telah memainkan 191 pertandingan di Liga Champions Eropa. Namun, dari banyaknya jumlah pertandingan tersebut tidak ada satupun gelar juara yang mereka raih. Meski begitu, klub berjuluk Cimbom Aslan ini pernah mencatatkan sejarah dengan menjuarai Piala UEFA pada 2000. Gelar juara tersebut menjadikan Galatasaray sebagai satu-satunya klub Turki yang berhasil meraih gelar juara di kompetisi Eropa.

Sayangnya, di Liga Champions Eropa (UCL), Cimbom Aslan hanya kerap mencapai babak gugur dan belum pernah lolos ke final. Namun, Klub yang identik dengan warna orange itu rutin tampil di Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir. Namun, pencapaian terbaik mereka hanya sampai babak perempat final pada 2000/2001 dan 2012/2013.

Olympiacos merupakan salah satu klub tersukses di Yunani dengan segudang trofi di liga domestik. Menariknya, klub putih merah ini pernah berhasil memenangkan Liga Conference, turnamen kasta ketiga Eropa, pada 2024. Kemenangan tersebut juga menjadikannya tim di luar liga besar pertama yang melakukannya sejak 2011. Namun, prestasi di Liga Champions Eropa (UCL) masih jauh dari harapan.

Pencapaian terbaik Olympiacos di UCL terjadi pada 1998/1999. Ketika itu, mereka nyaris melaju ke semifinal andaikan saja tidak kalah aggregat 2-3 dari Juventus di perempat final. Sejak itu, klub berjuluk Thrylos ini belum pernah lagi melangkah sejauh itu pada Liga Champions. Bahkan, mereka terakhir kali bermain di UCL pada musim 2020/2021.

Dengan kemenangan PSG di final Liga Champions 2024/25, peluang klub-klub di atas tampaknya masih terbuka. Namun, dari kelima tim di atas, hanya Arsenal yang berpeluang untuk mengikuti jalan Les Parisiens. Tren positif dua kali menjadi runner-up English Premier League (EPL) dan semifinalis Liga Champions 2024/2025 bisa menjadi tolok ukur positif bagi The Gunners.