Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Klub Premier League yang Performanya Menurun pada Musim 2021/2022

potret ekspresi para pemain Manchester United saat kalah dari Manchester City di Premier League 2021/2022 (skysports.com)

English Premier League adalah salah satu liga sepak bola paling ketat di dunia. Setiap klub pesertanya butuh kualitas dan konsistensi luar biasa untuk bisa tampil apik. Ketika sudah berhasil pun tak ada jaminan bahwa pada musim berikutnya mereka bisa mengulang pencapaian yang sama.

Hal itu terbukti dialami oleh beberapa klub Premier League pada musim 2021/2022 ini. Musim lalu mereka tampil cukup baik, tetapi performa mereka musim ini benar-benar merosot tajam. Bahkan, ada yang harus berjibaku menghindari jerat degradasi.

1. Manchester United

potret ekspresi Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes saat Manchester United kalah dari Liverpool di Premier League 2021/2022 (skysports.com)

Manchester United adalah salah satu klub besar yang performanya paling mengecewakan pada musim 2021/2022. Setan Merah sempat diprediksi bisa bersaing memperebutkan gelar juara usai mendatangkan sejumlah pemain top. Namun, bukannya meningkat, hasil yang mereka raih musim ini justru merosot dibanding musim lalu.

Musim lalu United mengakhiri musim sebagai runner-up Premier League. Sementara itu, musim ini mereka justru harus tertatih-tatih hanya sekadar untuk berebut posisi empat besar. Selain itu, United juga gagal meraih satu pun trofi musim ini, sama seperti empat musim sebelumnya.

Satu-satunya angin segara buat United mungkin adalah kabar bahwa Erik Ten Haag bakal segera resmi menjadi pelatih baru mereka musim depan. Setelah membawa Ajax Amsterdam tampil apik, Ten Haag diperkirakan bisa mengangkat United dari jurang keterpurukan. Bisakah United lekas bangkit bersama Ten Haag?

2. Leicester City

potret para pemain Leicester City (instagram.com/lcfc)

Penurunan performa juga dialami oleh Leicester City musim ini. Musim 2020/2021 lalu, Leicester sempat bersaing memperebutkan tiket ke Liga Champions. Meski akhirnya gagal, mereka akhirnya tetap lolos ke Eropa karena finis di posisi kelima. Namun, musim ini posisi mereka melorot ke papan tengah.

Setelah menjalani 30 pekan, Leicester masih tertahan di peringkat ke-9 klasemen sementara. The Foxes memang masih punya peluang lolos lagi ke Eropa, tetapi tampaknya cukup sulit karena mereka jauh lebih inkonsisten dibanding musim lalu. Di peringkat ke berapa Leicester bakal mengakhiri musim ini?

3. Leeds United

potret para pemain Leeds United (instagram.com/leedsunited)

Berikutnya ada Leeds United yang musim lalu tampil apik meski berstatus tim promosi. Mengandalkan permainan terbuka di bawah pelatih Marcelo Bielsa, Leeds tanpa takut menghadapi lawan-lawannya di Premier League. Mereka pun sukses mengakhiri musim di peringkat ke-9 dengan torehan gol terbanyak keenam di Premier League.

Musim ini lawan-lawan Leeds tampaknya sudah paham caranya menaklukkan mereka. Leeds tak lagi jadi tim yang mengejutkan, malah justru mengecewakan. Pelatih Marcelo Bielsa pun harus jadi korban pemecetan pada Februari 2022 lalu. Saat ini Leeds masih tercecer di papan bawah klasemen, bahkan belum aman dari ancaman degradasi.

4. Aston Villa

potret para pemain Aston Villa (instagram.com/avfcofficial)

Aston Villa juga tampil cukup menawan pada musim 2020/2021 lalu. Mereka finis di posisi ke-11 Premier League serta sempat membuat kejutan dengan mengalahkan tim-tim besar. Arsenal dan Chelsea sukses mereka taklukkan, bahkan Liverpool sempat mereka bantai dengan skor mencolok 7-2.

Sayangnya, performa apik tersebut tak berlanjut musim ini. Kehilangan kapten Jack Grealish mungkin adalah salah satu penyebab Villa jadi tak segarang musim lalu. Pergantian pelatih ke Steven Gerrard pun tak terlalu banyak berefek bagi mereka. Hingga 31 pekan, Villa masih berkutat di peringkat ke-15 klasemen sementara.

5. Everton

potret para pemain Everton (instagram.com/everton)

Terakhir ada Everton yang performanya begitu menurun bahkan sampai terancam degradasi. Musim lalu, The Toffees finis di posisi sepuluh besar Premier League. Namun, pada akhir musim mereka ditinggal pelatih Carlo Ancelotti. Rafael Benitez yang ditunjuk sebagai pengganti ternyata malah jadi biang kegagalan Everton musim ini.

Gara-gara Benitez, Everton harus berkutat di jurang zona degradasi. Setelah Benitez dipecat dan digantikan Frank Lampard pun Everton masih belum aman dari ancaman turun kasta. Jika nantinya bisa bertahan di Premier League, Everton tentu harus berbenah supaya musim depan tak mengalami nasib serupa.

 

Lima klub di atas mengalami performa yang menurun pada musim 2021/2022 ini dibanding musim lalu. Sebagai balasannya, mereka pasti mengincar hasil yang jauh lebih baik pada musim depan. Sanggupkah mereka mencapainya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us