5 Klub dengan Penampilan Terbanyak di Final Liga Champions per 2025

Liga Champions Eropa merupakan kompetisi sepak bola antarklub paling bergengsi di Benua Biru yang pertama kali diselenggarakan pada 1955/1956. Banyak klub-klub elite Eropa yang berambisi meraih trofi turnamen ini. Namun, dari sekian banyak tim yang bertanding, hanya segelintir yang mampu mencapai babak puncak dan meraih gelar juara.
Melangkah ke final Liga Champions bukanlah perkara mudah, terlebih lagi melakukannya secara konsisten. Dari sekian banyak klub elite Eropa, hanya beberapa yang berhasil menembus babak puncak lebih dari lima kali, salah satunya adalah Inter Milan. Pada Liga Champions 2024/2025, Nerazzurri akan melakoni final ketujuh dalam sejarah partisipasi mereka di kompetisi paling bergengsi di Benua Biru ini.
Selain Inter Milan, berikut sederet klub-klub Eropa dengan penampilan terbanyak di final Liga Champions.
1. Real Madrid (18 kali) menjadi klub dengan penampilan terbanyak di final Liga Champions
Real Madrid mencatatkan rekor penampilan terbanyak di final Liga Champions Eropa dengan 18 kali. Klub yang berasal dari ibu kota Spanyol ini juga merupakan pengoleksi gelar juara Liga Champions Eropa terbanyak, yakni 14 trofi. Hebatnya, lima di antaranya diraih secara beruntun oleh Los Blancos pada era 1950-an, tepatnya dari tahun 1956 hingga 1960.
Apalagi konsistensi Real Madrid dalam 2 dekade terakhir sungguh mencengangkan. Mereka berhasil mencapai babak semifinal sebanyak 12 kali dalam 14 musim terakhir. Salah satu momen terepik terjadi pada semifinal 2023/2024, ketika mereka secara dramatis membalikkan keadaan melawan Bayern Muenchen berkat dua gol dari Joselu. Kemenangan ini membawa Los Blancos ke partai puncak untuk bertemu Borussia Dortmund. Pada final tersebut Real Madrid keluar sebagai juara setelah mengalahkan Die Borussen dengan skor 2-0.
2. AC Milan (11 kali) merasakan masa keemasan pada era 1980-an hingga awal 2000-an
AC Milan tercatat sebagai klub Italia dengan jumlah penampilan terbanyak di final Liga Champions Eropa, yakni 11 kali. Dari total penampilan tersebut, Rossoneri berhasil meraih gelar juara sebanyak tujuh kali, menjadikan mereka klub tersukses kedua setelah Real Madrid. Gelar pertama mereka diraih pada tahun 1963, melalui kemenangan atas Benfica di partai puncak.
Sejak saat itu, AC Milan menjadi salah satu kekuatan menakutkan di Eropa. Kekuatan mereka lebih mengerikan setelah lahirnya generasi emas, seperti Paolo Maldini, Alessandro Costacurta, dan Franco Baresi pada akhir 1980-an dan awal 2000-an. Menariknya, dalam setiap final yang telah lakoni, Rossoneri dikenal sebagai tim yang sulit dikalahkan dengan selisih lebih dari satu gol dalam waktu normal.
3. Bayern Muenchen (11 kali) pernah menjuarai Liga Champions tiga kali secara berturut-turut
Bayern Muenchen telah tampil dalam 11 final Liga Champions Eropa dan berhasil meraih enam gelar juara. Klub asal Jerman ini menjadi tim ketiga dalam sejarah UCL yang mampu menjuarai kompetisi tersebut tiga kali secara berturut-turut, yakni pada 1974, 1975, dan 1976. Dominasi mereka pada era itu menjadikan tim berjuluk Die Roten ini sebagai simbol kekuatan sepak bola Jerman di Benua Biru.
Setelah menjadi kekuatan mengerikan di UCL, Die Roten sempat terpuruk pada awal 1990-an. Mereka selalu gagal menjadi juara, termasuk kekalahan dari Manchester United pada final 1999. Namun, Bayern Muenchen akhirnya kembali meraih gelar juara pada 2001. Mereka juga menambah gelar juara pada 2013 setelah mengalahkan Borussia Dortmund dan pada 2020 ketika menundukkan PSG. Sayangnya, pada 2025, langkah Die Roten terhenti di babak perempat final setelah kalah agregat 2-4 dari Inter Milan.
4. Liverpool (10 kali) terakhir kali meraih gelar juara Liga Champions pada 2019
Liverpool telah mencatatkan 10 penampilan di final Liga Champions Eropa, dengan enam di antaranya berakhir sebagai juara. Rangkaian prestasi gemilang ini bermula pada akhir dekade 1970-an di bawah arahan Bob Paisley, yang sukses mengantarkan The Reds meraih tiga trofi. Kesuksesan ini berlanjut hingga 1984 sebelum terhenti oleh serangkaian tragedi dan sanksi yang menimpa Liverpool.
Kebangkitan Liverpool di Benua Biru kembali terukir pada final 2005 setelah menaklukkan AC Milan di Istanbul. Partai final tersebut kemudian dikenal Miracle of Istanbul, akibat comeback dramatis yang diciptakan oleh The Reds. Setelah momen bersejarah tersebut, mereka kembali tampil di partai puncak sebanyak empat kali. Final terakhir terjadi pada 2022 melawan Real Madrid, sedangkan gelar juara terakhir Liverpool di UCL terjadi pada 2019 ketika mengalahkan Tottenham Hotspur.
5. Juventus (9 kali) hanya bisa memenangkan dua laga dari sembilan kali kesempatan
Klub terakhir dalam daftar ini adalah pemengang 36 gelar juara Serie A Italia, Juventus. Sayangnya, tim yang berasal dari Kota Turin ini memiliki catatan kurang baik di final Liga Champions Eropa. Dari sembilan kesempatan bermain di partai puncak, I Bianconeri hanya mampu meraih dua kemenangan.
Gelar juara pertama mereka diraih pada 1985 saat mengalahkan Liverpool dalam pertandingan yang diwarnai tragedi Heysel. Trofi kedua mereka dapatkan pada 1996 setelah memenangkan adu penalti atas Ajax Amsterdam. Juventus tercatat kalah di final pada 1973, 1983, 1995, 1997, 1998, 2015, dan 2017, termasuk kekalahan dari tim-tim kuat seperti Real Madrid, Barcelona, hingga AC Milan.
Sementara itu, rival sekota AC Milan, Inter Milan, akan memainkan final Liga Champions ketujuh mereka pada 2025. Paris Saint-Germain akan menjadi lawan terakhir yang harus mereka kalahkan untuk menambah koleksi trofi UCL menjadi empat. Laga final sendiri akan diselenggarakan di markas Bayern Muenchen, Allianz Arena, pada Sabtu (31/5/2025) waktu Jerman, atau Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.