Konflik hingga Kenangan Kejayaan, 5 Cerita Unik Jersey di Piala Eropa 

Salah satu negara debutan pada Piala Eropa 2020 adalah Macedonia Utara. Goran Pandev dan kawan-kawan sukses lolos untuk pertama kalinya setelag mengalahkan Georgia di babak play-off.

Dikutip dari Historical Kits, publik Macedonia Utara pun ingin mengabadikannya. Namun, hal berbeda ditunjukkan oleh federasi sepak bola mereka. Bekerja sama dengan apparel asal Jerman, Jako, mereka malah merilis jersey baru. Langkah itu pun ditentang oleh para fans. Selain menghilangkan memori sejarah, warna jersey baru mereka pun dinilai lebih mirip Portugal.

Protes itu pun direspons oleh presiden federasi, Muamed Sejdeni. Ia meminta maaf atas kejadian itu. Akhirnya, Macedonia Utara pun menggunakan jersey lama, keluaran 2018 untuk Piala Eropa 2020. 

Sepak bola memang tak bisa benar-benar dipisahkan dari urusan politik. Hal ini juga terjadi pada Timnas Ukraina. Mereka memprotes pencaplokan wilayah Crimea oleh Rusia melalui jersey di Piala Eropa 2020. Pada jersey yang didominasi warna kuning ini, mereka memasukkan watermark peta Ukraina lengkap dengan wilayah Crimea. 

Bahkan, pada bagian belakang kerah, mereka menuliskan kata " Слава Україні! Героям слава!, (Glory to Ukraine! Glory to the Heroes!). Kalimat ini adalah salah satu slogan kemerdekaan Ukraina. Tak pelak, jersey itu pun memicu protes dari Rusia. Meski begitu, Ukraina tetap menggunakannya. 

Selain Ukraina, salah satu jersey yang juga banyak menyita perhatian adalah milik Timnas Denmark. Pada bagian depan, mereka menampilkan sebuah gambar gelombang tak beraturan. Sekilas memang hanya sebuah desain biasa. Namun, ada cerita menarik di balik gambar tersebut. 

Gambar itu tak lain adalah grafis gelombang yang diciptakan dari sebuah rekaman suara lebih dari 34 ribu fans saat menyanyikan lagu kebangsaan Denmark. Suara itu direkam sebelum melawan Irlandia pada Juni 2019 lalu. Berikut syairnya:

Der er et yndigt land,
det står med brede bøge
 nær salten østerstrand

Sejarah memang tak akan bisa begitu saja dilupakan dalam dunia sepak bola. Tak hanya kejayaan, kekalahan memalukan pun akan terus dikenang oleh para fans. Hal itu pula yang terjadi pada jersey Timnas Inggris. Para fans mengkritik keras jersey kedua Timnas Inggris yang berwarna biru. Maklum, Inggris memiliki sejarah memalukan saat kalah melawan Amerika 0-1 di Piala Dunia 1950. Saat itu, mereka menggunakan jersey berawarna biru.

Le Blues, begitulah julukan bagi Timnas Prancis. Maklum, selama ini jersey mereka selalu identik dengan warna biru. Pada perhelatan Piala Eropa 2020 ini, mereka menambahkan garis merah pada posisi dada. Bukan tanpa alasan, penambahan itu dilakukan untuk mengenang kejayaan mereka pada tahun 1984.

Kala itu, Prancis yang berseragam merah sukses memboyong gelar juara. Trofi itu juga sangat dikenang karena merupakan gelar pertama Prancis di kancah internasional.

Itu tadi 5 cerita unik jersey pada peserta Piala Eropa. Gimana? Sudah siap mengoleksi?