5 Kuda Hitam Paling Mengejutkan di Liga Top Eropa 2023/2024

Sejak ditangani Thiago Motta pada 2022/2023, Bologna menunjukkan performa yang meningkat. Rossoblu finis di urutan kedelapan pada musim lalu. Itu adalah peringkat terbaik Bologna dalam 2 dekade terakhir di Serie A Italia.

Mereka kini berpotensi mencatatkan prestasi lebih baik dengan bersaing di papan atas Serie A. Bologna menduduki peringkat ketujuh hingga pekan ke-21 Serie A. Mereka hanya terpaut 1 poin saja dari posisi 4 besar.

Di bawah asuhan Thiago Motta, Bologna memainkan sepak bola atraktif. Mereka memiliki rata-rata 57,1 persen pengguasaan bola. Gaya bermain tersebut berhasil meredam tim-tim besar. Atalanta, AS Roma, dan Lazio berhasil dikalahkan Bologna. Sementara, Juventus ditahan imbang di Allianz Stadium. Inter Milan disingkirkan Bologna di Coppa Italia.

Stade Brestois selalu finis di papan bawah Ligue 1 Prancis sejak promosi pada 2019/2020. Namun, sebuah rekor baru berpotensi terpecahkan pada 2023/2024. Mereka tengah bertengger di peringkat ketiga Ligue 1 hingga pekan ke-18. Anak asuh Eric Roy terpaut sembilan poin dari pemuncak klasemen, Paris Saint-Germain.

Eric Roy sendiri baru menangani Stade Brest pada Januari 2023 menggantikan Bruno Grougi. Tidak hanya tampil apik di Ligue 1, Stade Brest juga memukau di Coupe de France. Mereka lolos ke babak 16 besar dan akan berhadapan dengan Paris Saint-Germain.

Sepanjang sejarahnya di persepakbolaan Prancis, prestasi terbaik Stade Brest hanyalah finis di peringkat kedelapan Ligue 1. Itu pun terjadi sudah sangat lama, yaitu musim 1986/1987. Jika mereka berhasil finis di peringkat empat besar pada akhir musim, maka Stade Brest bakal berlaga di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

VfB Stuttgart hampir saja terdegradasi pada 2022/2023 setelah finis di urutan ke-16. Namun, mereka berhasil lolos dari jurang degradasi setelah menang pada babak play-off melawan Hamburger SV. Gelar pahlawan lantas disematkan kepada Sebastian Hoeness yang ditunjuk jadi pelatih baru pada pekan ke-27 pada 2022/2023.

Ia kini melanjutkan keajaibannya pada 2023/2024 dengan membawa Stuttgart bertengger di papan atas Bundesliga. Mereka menempati peringkat ketiga di paruh pertama musim ini. Prestasi ini terbilang luar biasa. Pasalnya, Stuttgart ditinggal dua pemain bintangnya, yaitu Wataru Endo dan Konstantinos Mavropanos pada musim panas 2023.

Kunci keberhasilan lain Stuttgart musim ini adalah dua pemain baru mereka, yaitu Serhou Guirassy dan Denis Undav. Kombinasi keduanya telah menghasilkan 29 gol. Kedua pemain tersebut didatangkan dengan hanya biaya total 10 juta euro atau Rp170 miliar.

Sempat terpuruk pada era kepelatihan Dean Smith dan Steven Gerrard, Aston Villa menjelma sebagai kuda hitam di bawah asuhan Unai Emery. Eks pelatih Arsenal itu membuat kejutan dengan membawa The Villans bersaing di papan atas English Premier League (EPL) 2023/2024. Mereka saat ini menduduki peringkat keempat dengan hanya selisih lima poin dari puncak klasemen EPL.

Aston Villa sejatinya memiliki skuad yang mumpuni di semua lini. Tim ini diisi nama-nama top, seperti Emiliano Martínez, Ollie Watkins, Pau Torres, Nicolo Zaniolo, dan Youri Tielemans. Bukan tidak mungkin mereka bisa menjuarai EPL musim ini. Tidak hanya itu, peluang Aston Villa juara di Piala FA dan Liga Konferensi Eropa pun masih terbuka lebar.

Klub paling mengejutkan di liga top Eropa musim ini layak disematkan kepada Girona. Mereka sukses melampaui Real Madrid dan Barcelona dengan bertengger di puncak klasemen LaLiga Spanyol hingga pekan ke-21. Anak asuh Miguel Ángel Sánchez Muñoz bahkan baru mengalami satu kekalahan di LaLiga.

Pencapaian ini tidak bisa dilepaskan dari peran perusahaan yang menaungi Girona sejak 2017, yaitu City Football Group. Girona menunjukkan sepak bola atraktif dan menyerang sejak kedatangan mereka. Girona bahkan menjadi klub tersubur di LaLiga dengan koleksi 51 gol. Striker utama mereka, Artem Dovbyk, menjadi top skor sementara dengan torehan 14 gol. 

Menariknya, ini adalah musim keempat Girona merasakan atmosfer LaLiga. Mereka baru promosi ke  divisi utama sepak bola Spanyol pada 2021/2022. Jika mampu menjaga stabilitas tim, maka bukan tak mungkin mereka bisa mengikuti langkah ajaib Leicester City saat menjuarai English Premier League 2015/2016.

Perjalanan di liga top Eropa musim ini masih cukup panjang. Sejumlah kemungkinan masih bisa terjadi. Lima tim di atas wajib tampil konsisten jika ingin mencetak sejarah pada akhir musim. Bisakah mereka mewujudkan gelar juara?