Kylian Mbappe Gak Jadi ke Real Madrid Gara-gara Presiden Macron

Jakarta, IDN Times - Sebuah plot twist terjadi dalam saga transfer Kylian Mbappe. Setelah sempat dikabarkan bakal gabung ke Real Madrid, Mbappe nyatanya memutuskan buat bertahan di Paris Saint-Germain dan memperpanjang kontraknya.
Semua dikarenakan manuver yang dilakukan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, serta anggota kerajaan Qatar. Mereka terlibat langsung dalam negosiasi dan meminta Mbappe buat bertahan di PSG. Begitu laporan Sport Bible.
1. Keterlibatan Macron bukan hal aneh

Keterlibatan Macron dalam negosiasi Mbappe bukan hal yang asing. Sebelumnya, Macron juga sudah sempat menghubungi Mbappe agar mau bertahan di PSG.
Macron merasa kalau Mbappe harus bertahan di PSG agar gengsi sepak bola Prancis terangkat. Pun, Macron merasa Mbappe saat ini menjadi aset paling berharga buat Prancis.
2. Sudah kasih kisi-kisi

Memang, sehari sebelumnya, Mbappe sempat melontarkan sebuah pernyataan mengejutkan kepada media. Dia berkilah sudah sepakat gabung Madrid.
Bahkan, pemuda 23 tahun tersebut mengakui masih ada peluang baginya buat bertahan di PSG dalam waktu yang lama.
"Saya bertahan di PSG? Semua opsi itu memungkinkan. Bisa saja itu terjadi," kata Mbappe dikutip Amazon Prime.
3. Real Madrid kena gocek Mbappe

Kalau memang benar, maka ini menjadi plot twist yang menarik. Sebab, Mbappe sebenarnya lebih difavoritkan buat gabung ke Madrid.
Berkali-kali, Mbappe pun disebut-sebut sudah setuju buat gabung ke Madrid. Paket kontrak dengan nilai besar juga sudah bocor ke publik. Tapi, malah ada kabar yang menyebutkan Mbappe tak jadi ke Santiago Bernabeu.