Premier League merupakan salah satu kompetisi sepak bola yang paling populer di dunia. Sejak format liga baru diresmikan pada musim 1992/1993, total hingga saat ini sudah 50 klub berbeda yang berpartisipasi di kompetisi kasta tertinggi Negeri Elizabeth tersebut.
Nah, deretan klub-klub berikut ini tercatat sedang tidak berkompetisi di Premier League, namun kehadiran mereka dirindukan karena sudah cukup lama absen. Lantas, klub manakah sajakah itu? Berikut ulasannya!
Nama klub asal Bridgford, Nottingham Forest, mungkin terdengar asing bagi pencinta sepak bola masa kini. Wajar saja, klub yang bermarkas di City Ground Stadium ini terakhir kali mentas di Premier League adalah musim 1998/1999.
The Reds menjadi salah satu klub yang sangat dirindukan kehadirannya di kasta tertinggi karena memiliki sejarah panjang sebagai salah satu klub hebat. Di musim 1994/1995 mereka berhasil finish di posisi ke-3 dan berhak tampil di ajang Liga Champions. Selain itu, pada periode 1978-1980, Forest berhasil menjadi juara Liga Champions dua musim berturut-turut.
Kini, The Reds masih berkutat di Championship dan musim lalu hanya finish di posisi ke-17 klasemen akhir. Sepertinya, harapan melihat Forest kembali ke kasta tertinggi dalam waktu dekat, masih sulit untuk terwujud.
Rival sekota Sheffield United, yakni Sheffield Wednesday juga sudah cukup lama tidak berpartisipasi dalam gelaran Premier League. Ya, terakhir kali The Owls menginjakkan kaki mereka di kasta tertinggi adalah musim 1999/2000.
Kerap menjadi kejutan, Wednesday tercatat berlaga selama 8 musim sejak era Premier League. Mereka juga berhasil finish di posisi ke-7 sebanyak tiga kali. Saat ini, The Owls berada di League One (kasta ketiga), setelah musim lalu finish sebagai juru kunci Championship.
Bagi pencinta sepak bola di akhir 1990-an dan awal 2000-an, pasti tidak asing dengan klub satu ini. Ya, Charlton Athletic merupakan salah satu kekuatan papan tengah yang berasal dari London Tenggara.
Finish di posisi ke-7 musim 2003/2004, The Addicks harus terdegradasi ke Championship tiga musim berselang, setelah hanya berada di posisi ke-19. Sejak turun kasta, Charlton belum pernah lagi kembali ke kasta tertinggi. Bahkan, saat ini mereka berada di League One (kasta ketiga).
Sejak promosi ke Premier League di musim 2003/2004, tak jarang Portsmouth kerap menjadi batu sandungan untuk klub papan atas. Terlebih sejak diasuh oleh Harry Redknapp, Pompey berhasil finish di 10 besar pada musim 2006/2007 dan 2007/2008, serta meraih gelar juara Piala FA di musim 2007/2008.
Namun, dua musim setelah meraih juara Piala FA, mereka mengalami masalah administrasi dan harus terdegradasi di akhir musim 2009/2010. Bahkan, pada musim 2014/2015, Pompey harus rela terjun hingga League Two atau kasta keempat di Inggris!
Kini, Portsmouth berada di League One (kasta ketiga) dan masih berjuang untuk setidaknya kembali ke Championship terlebih dahulu.
Birmingham City merupakan salah satu kuda hitam di era Liga Primer Inggris. Meski kerap kali naik turun kasta, The Blues tetap menjadi salah satu klub yang diharapkan mampu kembali ke Premier League.
Kerinduan pencinta Liga Inggris untuk menyaksikan Second City Derby yang mempertemukan Birmingham City dan Aston Villa, menjadi salah satu alasannya. Pertandingan dengan tempo tinggi, kerusuhan suporter, hingga kursi yang dilemparkan oleh suporter pernah menjadi saksi panasnya derby ini.
Terakhir kali The Blues ada di kasta tertinggi adalah musim 2010/2011, yakni saat mereka juga berhasil menjadi juara Piala Liga. Saat ini, Birmingham sudah 10 musim berada di Championship dan belum pernah lagi menginjakkan kaki di Premier League sejak terdegradasi.
Blackburn Rovers sempat mengejutkan pencinta sepak bola setelah melangkahi Manchester United untuk menjadi juara Premier League pada musim 1994/1995. Kesuksesan The Rovers kala itu tak lepas dari duet maut striker mereka, Shearer dan Sutton (SAS).
Dalam 18 musim keikutsertaan Blackburn di kasta tertinggi, total delapan kali mereka finish di posisi 10 besar (tiga kali di antaranya merupakan posisi empat besar). Sejak terdegradasi pada musim 2011/2012, The Rovers belum pernah lagi kembali ke Premier League.
Middlesbrough atau akrab disebut Boro menjadi salah satu klub yang konsisten berada di papan tengah Premier League di era 1990-an akhir dan 2000-an awal. Mereka sempat curi perhatian karena berhasil masuk dua partai final musim 1996/1997, yakni Piala FA dan Piala Liga.
Bahkan, ketika dilatih Steve McClaren, The Boro pernah mengukir prestasi fenomenal dengan lolos ke final Piala UEFA 2005/2006 (saat ini bernama Liga Europa), meskipun harus berakhir dengan kekalahan tragis 0-4 dari Sevilla pada partai final.
Setelah sempat promosi ke Premier League musim 2016/2017, Boro harus kembali terdegradasi karena hanya berada di posisi ke-19 musim tersebut. Finish di posisi ke-10 Championship musim 2020/2021, banyak yang berharap Boro bisa secepatnya kembali menginjakkan kaki mereka di kasta tertinggi.
Ada yang ingat dengan Sunderland? Yap, klub yang merupakan rival berat dari Newcastle United dan dulu kerap kali menjadi kuda hitam di Premier League, kini bernasib sungguh miris.
Semua diawali pada musim 2016/2017 ketika Sunderland terdegradasi dari kasta tertinggi untuk kali pertama dalam 10 tahun terakhir. Entah bernasib sial atau bagaimana, semusim berselang The Black Cats harus rela kembali terdegradasi dari Championship menuju League One, untuk kali pertama sepanjang sejarah klub!
Setelah terjun bebas dalam kurun waktu dua musim, Sunderland kini masih saja berkutat di League One, karena mereka selalu terhenti di babak play-off untuk promosi.
Well, itulah 8 klub yang kehadirannya dirindukan di Premier League. Dengan sejarah panjang yang mereka miliki, semoga klub-klub di atas cepat kembali ke kasta tertinggi, ya!