Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Legenda MU Bela Manchester City, Sebut Aturan FFP Abu-Abu

Gary Neville. (besoccer.com)
Gary Neville. (besoccer.com)

Jakarta, IDN Times - Legenda Manchester United, Gary Neville, memberikan pembelaannya terkait situasi yang dialami Manchester City saat ini. Dia turut bersimpati kepada klub yang juga merupakan tetangga MU tersebut.

"Saya bukan penggemar peraturan Financial Fair Play (FFP) sih. Jadi, saya bersimpati kepada Manchester City atas apa yang terjadi pada mereka," ujar Neville dilansir Sky Sports.

1. Beda dengan yang dialami Blackburn Rovers

potret Blackburn Rovers pada musim 1993/1994 (planetfootball.com)
potret Blackburn Rovers pada musim 1993/1994 (planetfootball.com)

Neville juga menyebut, situasi yang terjadi di Man City dalam beberapa tahun terakhir, berbeda dengan apa yang terjadi di Blackburn Rovers pada 1992 hingga 1994. Ketika itu, mereka melakukan doping keuangan.

"Apa yang dilakukan Jack Walker (eks pemilik Blackburn) pada 1992 hingga 1994, itu adalah doping keuangan. Itu adalah hal yang berbeda (dengan Man City) karena dia pengusaha lokal yang memompa uang ke klub," ujar Neville.

2. Perlu ada pakem jelas soal stabilitas finansial

Manchester City vs PSG. (twitter.com/ManCity)
Manchester City vs PSG. (twitter.com/ManCity)

Lebih lanjut, Neville berkata bahwa perlu ada pakem yang jelas mengenai stabilitas finansial dalam klub. Sebab, kerap terjadi klub-klub yang awalnya semenjana, jadi klub-klub besar dengan modal yang ciamik.

Hal itu akan berbenturan dengan klub-klub tradisional macam MU, Liverpool, hingga Real Madrid, yang besar tidak hanya secara modal, tetapi juga sejarah. Alhasil, perlu standar tertentu untuk menentukan stabilitas finansial di dalam klub.

"Ketika Man City meraih pendapatan komersial yang lebih tinggi dari MU, Madrid, atau Liverpool, orang akan berpikir pasti ada yang salah. Secara global, City tak akan bisa sebesar MU dari segi popularitas," ujar Neville.

"Sepak bola butuh metode yang sifatnya berlanjut, dan pengendalian finansial ini akan jadi keputusan besar, setidaknya untuk setahun ke depan," tambahnya.

3. Manchester City berpotensi terkena sanksi berat

manchester City memenangkan laga kontra Manchester United (Twitter.com/ManCity)
manchester City memenangkan laga kontra Manchester United (Twitter.com/ManCity)

Man City berpotensi terkena sanksi berat usai didakwa melanggar aturan finansial di Premier League. Tidak cuma pengurangan poin ataupun denda, ada hukuman berat lain yang menunggu mereka.

Dilansir Daily Mail, Liga Profesional Inggris (EFL) tidak berkewajiban menerima Manchester City apabila kelak, mereka diputuskan terdepak dari Premier League. Alhasil, dengan begini, City berpotensi terlempar ke Liga Amatir (Non-League).

Share
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us