Lulusan Akademi, 5 Pemain Muda Premier League Ini Jadi Andalan Klubnya

Bukayo Saka menjalani dua musim pertamanya di tim utama Arsenal dengan sangat baik. Dipromosikan musim 2019/2020 lalu, ia mampu bersaing dengan pemain The Gunners lain di lini tengah. Hebatnya lagi, Saka sukses tampil reguler dan jadi pilar kunci di bawah asuhan Mikel Arteta sejauh ini.

Kreativitasnya dalam mengatur serangan begitu ciamik. Terlebih lagi, Saka punya chemistry yang bagus bersama rekan satu timnya dan membuat permainan lebih cair. Meski performa Arsenal menurun musim lalu, tetap tak menghalangi Saka untuk tampil bersinar. Sejauh ini, ia telah membuat 88 penampilan bersama tim utama Arsenal.

Bek sayap yang masih berusia 22 tahun, tapi sudah membawa timnya bergemilang gelar. Itulah yang dirasakan Trent Alexander-Arnold. Sejatinya, ia berstatus sebagai jebolan akademi The Reds yang naik kasta ke tim utama musim 2016/2017 lalu. Seiring berjalannya waktu, Alexander-Arnold mulai mendapatkan kepercayaan dari Jurgen Klopp.

Ia sukses menggusur bek kanan Liverpool yang notabene lebih senior, yaitu Nathaniel Clyne. Kemampuannya dalam membantu penyerangan, serta umpan-umpan silang yang dibuat merupakan salah satu atribut mumpuni dari bek asal Inggris ini. Secara keseluruhan, Alexander-Arnold sudah mencatatkan 179 penampilan sejauh ini.

West Ham United meledak musim lalu, usai sukses finis di zona Liga Europa. Tak hanya racikan David Moyes yang terbukti jitu, performa para pemain The Hammers juga turut memberi andil besar.

Tak terkecuali Declan Rice, si penetralisir serangan lawan yang sudah jadi andalan West Ham dalam beberapa musim terakhir. Ia naik kasta ke tim utama The Hammers sejak musim 2017/2018 lalu.

Setelahnya, sosok Rice nyaris tak tergantikan perannya dan punya koneksi yang baik dengan Tomas Soucek di lini tengah. Tak heran, bila banyak klub elit menjadikannya sebagai target transfer utama. Tercatat, Rice sudah membuat 145 penampilan untuk West Ham.

Selama 6 musim terakhir, nama Marcus Rashford selalu menghiasi skuad utama Manchester United. Maklum, Rashford sukses tampil memikat dan jadi tumpuan utama Setan Merah di lini serang. Kehadirannya juga memberikan opsi lebih bagi pelatih United dalam meramu strategi yang tepat.

Dari 271 penampilannya, Rashford telah mencetak 88 gol dan 56 assist. Statistik yang terbilang ciamik bagi pemain yang masih begitu muda. Rashford juga turut mempersembahkan sejumlah gelar, salah satunya titel Liga Europa musim 2016/2017. Bila mampu konsisten, tak mustahil bila Rashford bakal menjadi penyerang menakutkan dalam musim-musim selanjutnya.

Di balik Manchester City yang hedon mendatangkan pemain-pemain mahal, muncul secercah harapan dari pemain akademinya. Pemain itu adalah Phil Foden, yang kini tengah naik daun berkat performa apiknya musim lalu. Sejatinya, pemain Inggris ini sudah promosi ke tim utama pada musim 2017/2018.

Hanya saja, penampilan Foden kian tak terbendung karena perannya yang serba bisa. The Cityzens yang kehilangan sejumlah pilar di lini serang karena cedera, mulai memberikan tugas baru untuk Foden. Ia tak lagi hanya mumpuni sebagai gelandang, tapi juga bisa sebagai false nine dan pemain sayap. Tercatat, Foden sudah membuat 124 penampilan.

Jebolan akademi kerap dianggap kalah bersaing dengan pemain lain yang didatangkan klub lain. Tak selamanya anggapan seperti itu benar, seperti yang dibuktikan oleh 5 pemain muda di atas.